Suara Sudrajat-Syaikhu dan Sudirman-Ida Melonjak, Ini Penjelasan Denny JA
Semenetara dari data hitung cepat, perolehan suara pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN ini melonjak menjadi 28 persen.
Survei terakhir LSI di Jabar dan di Jateng mengambil data sebelum seminggu terakhir.
"Tentu survei tak bisa membaca apa yang belum terjadi," kata Denny.
Kedua, mobilisasi Sudrajat-Syaikhu di Jabar dan Sudirman-Ida di Jateng berhasil mengambil mayoritas telak pemilih yang masih mengambang.
Untuk kasus Jabar, survei terakhir LSI Denny JA mencatat suara yang masih mengambang sebesar 39 persen.
Ini gabungan suara yang belum menentukan dan suara yang masih ragu.
Dalam survei terakhir itu, dukungan untuk Sudrajat-Syaikhu masih sekitar 8,2 persen.
Enam hari kemudian, setelah publikasi survei, hasil hitung cepat menunjukkan suara Sudrajat-Syaikhu melonjak ke angka 28-29 persen.
"LSI Denny JA menyimpulkan, dalam mobilisasi seminggu terakhir, Asyik berhasil mengambil 20 persen dukungan dari 39 persen suara mengambang," kata dia.
Hal tidak jauh berbeda juga terjadi di Jawa Tengah.
Sebanyak 33 persen suara masih mengambang saat survei terakhir dilakukan.
Enam hari setelah publikasi, Sudirman-Ida mendapat dukungan 41-42 persen warga Jateng berdasarkan hasil hitung cepat.
Ada lonjakan sebesar 28-29 persen.
"LSI Denny JA menyimpulkan, mobilisasi seminggu terakhir dari Sudirman-Ida berhasil membujuk 28-29 persen dari 33 suara pemilih yang masih mengambang. Gerakan seminggu terakhir ini sangat efektif," kata dia.
Denny mengatakan, lonjakan suara Ahmad Syaikhu dan Sudirman-Ida ini sebenarnya tidak meleset terlalu jauh dari berbagai survei terakhir yang dilakukan.
Meski suara kedua pasangan meningkat, mereka nyatanya tidak berhasil memenangkan pilkada.