Tawuran Pelajar
Amankan Senjata Tajam Berkarat saat Tawuran, Pelajar di Bogor Diproses ke Jalur Hukum
Polisi akan melakukan penindakan tegas terhadap pelajar yang terbukti membawa sajam.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kepolisian Polresta Bogor Kota memgamankan puluhan senjata tajam yang akan digunakan untuk tawuran oleh para pelajar di Bogor.
Dari puluhan senjata tajam tersebut beberapa diantaranya dalam kondisi berkarat.
Kapolresta Bogor Kota Ulung Sampurna Jaya mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penindakan tegas terhadap pelajar yang terbukti membawa sajam.
Bahkan kata Ulung pihaknya tidak segan untuk melakukan penindakan tegas dengan proses hukum kepada pelajar yang kedapatan tawuran serta membawa senjata tajam.
"Kita akan menindak tegas dan akan kita proses, tahapan penegakan hukum itu maupun anak sekolah. Hukum tetap ditegakan dan kami akan menangkap dan memproses anak-anak yang membawa senjata tajam," katanya saat melakukan pres rilis di Mako Polresta Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat Kota Bogor, Selasa (24/7/2018).
Ulung menyebabkan kasus tauran diantaramya sudah P21 dan beberapa lainnya sedang dalam proses.
"Ada beberapa yang sudah p21 yg di Bogor Timur ada satu dan sebelumnya ada juga 12 orang yang kita proses, ada beberapa juga karena pertimbangan kita bina, initnya kedepan akan kita lakukan penegakan hukum dengan Undang undang perlindungan anak," ujarnya.
Ulung juga mengimbau agar orangtua dan sekolah lebih memprihatikan anaknya
"Imbauan kami kepada orangtua dan sekolah agar diperhatiakan lagi, karena kasian anak-anak ini masa depannya masih panjang karena prilaku tauran ini bisa menjadi korban dan pelaku, Jadi sekarang kita bekerjasama dengan seluruh stalkt hoder jangan sampai anak anak kita menjadi korban tauran," katanya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Agah Sonjaya menuturkan bahwa puluhan senjata tajam itu diamankan dari sembilan lokasi selama sepuluh hari di bulan Juli 2018.
Biasanya para pelajar ataupun anak-anak menyimpan senjata tajam tidak jauh dari lokasi nongkrong.
"Jadi pelaku tawuran yang menunggu atau mencari lawan ini tidak memegang senjata tajam ditangan tapi itu ada diseputar mereka, kalau mereka diserang atau mau menyerang mereka sudah simpan, dari situ kita melakukan prefentif inilah hasilnya (puluhan senjata tajam, tetapi pas ada mobil patroli pelaku sudah melarinkan diri," katanya.