Kesaksian Sukitman, Polisi yang Temukan Lubang Buaya dan Lolos dari Pemberontak G30S/PKI
Sukitman menceritakan secara jelas dari awal hingga bagaimana ia melewati peristiwa G30S/PKI yang mengerikan itu.
"Turun! Lempar senjata dan angkat tangan!"
Sukitman, yang waktu itu baru berusia 22 tahun, kaget dan lemas.
Ia segera turun dari sepeda dan melemparkan senjata lalu angkat tangan.
Dalam kondisi ditodong senjata, matanya dan ditutup dan tangannya diikat, lalu ia dimasukkan ke dalam bus.
"Saya didorong dilemparkan ke dalam mobil dimana ditaro di kabin disamping supir di bawah," ungkapnya.
• Semprot Abu Janda, Ratna Sarumpaet Keceplosan Sebut Ahok Saat Akan Kritik Jokowi
Selama dibawa beberapa menit perjalanan, ia masih ingat arah jalan mana ia dibawa.
Mobil bus itu bergerak ke Jalan Wolter Mongisidi hingga ke arah Mampang, setelah itu ia tak ingat lagi.
Hari pun sudah mulai pagi, dan samar-samar suasana di sekelilingnya terlihat.
Ia dibawa ke sebuah tempat yang ia tidak tahu dimana lokasi itu.
Pada waktu itu, ia selewat mendengar ucapan "Yani wis dipateni."
Tak lama kemudian seorang tentara yang menghampiri Sukitman dan tahu bahwa sanderanya itu seorang polisi, segera menyeret Sukitman ke dalam tenda.
• Buah Ini Jadi Favorit Para Atlet Asian Games 2018, Satu Ton Habis Setiap Harinya
Tentara tersebut segera melapor kepada atasannya, "Pengawal Jenderal Panjaitan ditawan."
Tentara itu menyangka kalau dia adalah pengalal DI Panjaitan.
Meskipun waktu itu masih remang-remang, di dalam tenda Sukitman sempat mengamati keadaan sekelilingnya.
Ia melihat beberapa orang dalam kondisi terikat, lalu didudukkan di kursi.