SBY Tertawa Saat Dikaitkan Dalam Kasus Century: Kalau Punya Rp 120 T Capres-Cawapres dari Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya tertawa saat dirinya disebut-sebut dalam laporan sebuah media asing

Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
screen shoot
artikel soal 'konspirasi Kejahatan Era SBY' 

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya tertawa saat dirinya disebut-sebut dalam laporan sebuah media asing tersandung kasus Bank Century.

Sambil bercanda, ujar Ferdinand, SBY berkelar jika dirinya benar memiliki uang sebesar Rp 120 triliun maka Partai Demokrat telah memiliki calon presiden dan wakil presiden sendiri.

"SBY menyampaikan ke kami (Partai Demokrat) sambil tertawa, ya kalau saya (SBY) punya Rp 120 triliunan sudah dari Demokrat capres dan cawapresnya. Sampaikan ke media itu tidak benar sama sekali tidak ada nama Pak SBY terlibat," kata Ferdinand di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018) mengutip Tribunnews.com.

Ferdinand menambahkan SBY siap diperiksa jika memang masuk dalam fakta persidangan kasus yang terjadi di masa pemerintahannya dengan Boediono tersebut.

"SBY siap diperiksa luar dan dalam atas kasus Century. Apalagi kasus politiknya telah berjalan di DPR, kasus hukumnya telah berjalan di pengadilan," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara mengenai pemberitaan media asing Asia Sentinel yang menyebut SBY merupakan dalang dibalik pencucian uang pembayar pajak dan bailout Bank Century, sewaktu masih menjabat sebagai presiden.

Sindir Usulan Debat Pakai Bahasa Inggris, Aib Ruhut Sitompul Malah Dibongkar Kubu Prabowo

Menurut Muzani pemberitaan yang menyudutkan dan menonjolkan SBY tersebut kental dengan muatan politis.

Saat ditanya mengenai munculnya nama SBY, tapi tidak menyebutkan nama-nama yang selama ini disebut-sebut dalam kasus Century seperti Menteri keuangan Sri Mulyani.

"Ya ini memang tahun politik. Semua bisa ada. Semua bisa muncul. Semua yang diduga-duga bisa hilang," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Artikel dari Asia Sentinel Selengkapnya bisa dilihat di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved