Ketum Kongres Wanita Menolak Dipanggil Emak-emak, Politikus Demokrat: Banyak yang Suka, Mau Apa Lu?

Sebab, kata dia, di Jawa saat ini masih banyak panggilang si Mbok, kemudian di kampunya juga banyak yang dipanggil Emak atau Omak.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Tribun Bogor/Kolase Twitter/Ferdinand Hutahaean/Kompas.com
Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo dan Ferdinand Hutahaean 

Ia pun menyindir Ketum Kowani itu ingin sok beradab, hingga sok ibu sosialita.

Bahkan ia menyindir dengan kalimat tak pantas.

"Urusan apa dia soal panggilan Emak?

Lah banyak yg suka disebut emak2 lu mau apa?

Lu mau sok beradap? Sok strata tinggi? Sok ibu yang sosialita? Ngehek lu (emote)

Hidup PARTAI EMAK-EMAK

@PEPESOfficial"

Ferdinand Hutahaean
Ferdinand Hutahaean (Twitter/Ferdinand Hutahaean)

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut "emak-emak".

Hal itu disampaikan Giwo dalam sambutannya di acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35 .

"Kami tidak mau, kalau kita perempuan-perempuan Indonesia dibilang 'emak-emak'. Kami tidak setuju," ujar Giwo dalam, Jumat (14/09/2018).

Disebut Kaesang Helm Dealer,Segini Harga Helm yang Dipakai Jokowi Saat Naik Moge di Opening Ceremony

Terungkap Sel Mewah Setya Novanto, Begini Potret dan 7 Perbedaan Sel Palsu dan Sel Aslinya

Giwo mengatakan, kongres perempuan Indonesia II tahun 1935 di Jakarta menghasilkan beberapa keputusan penting.

Salah satunya adalah kewajiban utama wanita Indonesia, yakni menjadi " ibu bangsa".

"Perempuan Indonesia yang sudah mempunyai konsep ibu bangsa sejak tahun 1935 sebelum kemerdekaan. Tidak ada the power of emak-emak, yang ada the power of ibu bangsa," ucapnya disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir.

Giwo menuturkan pada peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2017 di Papua, Presiden Joko Widodo menyampaikan peran ibu bangsa.

Presiden mengatakan peran ibu bangsa jangan dipandang sebagai beban, melainkan suatu kehormatan.

"Peran ibu bangsa yakni tugas mempersiapakan generasi muda yang berkarakter unggul, memiliki daya saing, inovatif, kreatif serta memiliki wawasan kebangsaan yang militan," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved