Pilpres 2019
Tanggapi Iklan Jokowi yang Dituding Start Kampanye, Ruhut: Agar Rakyat Tak Pilih Kucing Dalam Karung
Iklan Jokowi mengenai keberhasilan kinerja yang ditampilkan di bioskop banyak yang dianggap sebagai kampanye, Ruhut Sitompul beri tanggapan.
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ruhut Sitompul, mantan kader Demokrat ikut menanggapi iklan Jokowi di bioskop yang beberapa hari lalu sempat viral dan jadi bahan perbincangan.
Iklan Jokowi di bioskop tersebut berjudul '2 Musim 65 Bendungan' yang menampilkan kinerja Presiden Jokowi sejak tahun 2014.
Karena iklan berdurasi 3 menitan tersebut, publik rupanya merasakan ada kampanye terselubung yang dilakukan Jokowi jelang Pilpres 2019 mendatang.
Hal itu terlihat dari beberapa protes yang dilayangkan warganet di laman media sosial mereka.
"Iklan kayak gitu di tahun politik di tempat yang mestinya bebas politik karna untuk masuk bioskop kita harus bayar sendiri. Orang saya ke bioskop buat nonton bukan liat orang kampanye. Pencitraan yang totalitas," tulis salah seorang warganet.
Bahkan ada salah satu komentar pedas dari netizen yang kemudian mendapat respon dari anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming.
"Cinema Bioskop di Indonesia terancam bangkrut gara2 semua penonton kapok nonton film yg ada iklan jokowi," tulis salah seorang warganet lagi.
• TKI Diperjualbelikan Layaknya Barang Online di Singapura, Kasus Masih Diselidiki
Ruhut Sitompul memberi tanggapan dengan kembali menegaskan bahwa menyampaikan hasil kerja dari Presiden Jokowi itu bukan termasuk kampanye.
Menurutnya, Jokowi hanya sedang menunjukkan bahwa ia sedang bekerja dan akan melanjutkannya hingga selesai.
Di akhir kalimat, Ruhut Sitompul memberikan tanggapan seperti pribahasa bahwa iklan tersebut ditujukan agar rakyat tak tertipu membeli kucing dalam karung.
"Menyampaikan Hasil Kerja kerja kerja Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7 itu bukan mendahului Kampanye Pilpres,
“Hanya menunjukkan sudah bekerja sedang bekerja, akan melanjutkan Pekerjaan & Menyelesaikannya”
Jadi Rakyat tdk membeli Kucing dlm Karung. #2019 Pak JOKOWI lagi MERDEKA," tulis Ruhut Sitompul di akun Twitternya @tuhutsitompul, Senin (17/9/2018).

Sudah ada ratusan komentar yang mengometari cuitan Ruhut Sitompul ini.
Sebanyak 81 Retweet dan 345 warganet menyukai cuitannya.
• Mat Solar Hadiri Wisuda Putranya, Ini Sosok Sang Anak yang Berprestasi di Kejuaraan Dunia
Ruhut Sebut Kubu Prabowo-Sandi Sensitif
Ruhut Sitompul menyebut bahwa ada yang nyatanya senditif dengan iklan Jokowi di bioskop itu adalah pendukung Prabowo-Sandi.
Ia juga menuding ada beberapa oknum yang menyebut iklan tersebut adalah sebuah langkah curi start dari pihak Jokowi.
"Pendukung Prabowo & Sandi semakin Sensitif, Hasil Capaian Keberhasilan Pak JOKOWI-JK dikatakan iklan curi start," tulis Ruhut Sitompul.
Lebih lanjut lagi, Ruhut Sitompul malah balik menyarankan hal serupa untuk pendukung Prabowo-Sandi.
Ruhut Sitompul mempersilahkan bagi para pendukung kubu lawan untuk mengiklankan Anies-Sandi.
Yakni dengan membahas hasil dari kinerja Anies-Sandi selama menjadi pemegang tahta tertinggi di DKI Jakarta.
"Silahakan saja mengiklankan Anis & Sandi Hasil menjadi Gubernur DKI yg mereka dukung Rumah 0% & Oke Oce yg malu achhhhhhhh," sambungnya.

• Mantap Berhijrah, Mulan Jameela Ungkap Alasannya : Ada Rasa Ketakutan
Tanggapan Kominfo
Melansir dari Kompas.com, Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu, menegaskan, Kemenkominfo tak akan mencopot iklan di bioskop yang menampilkan keberhasilan pemerintah membangun 65 bendungan.
Meski menimbulkan polemik, menurut dia, Kemenkominfo tetap akan menjalankan tugasnya menyosialisasikan keberhasilan pemerintah kepada masyarakat.
"Ya enggak lah, ngapain dicopot, enggak ada yang salah dari iklan itu. Enggak akan dicopot," kata Ferdinandus kepada Kompas.com, Jumat (14/9/2018).
Ia menyebutkan, penayangan iklan tersebut sesuai kewajiban Kemenkominfo yang diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015.
Oleh karena itu, iklan tersebut akan tetap tayang sampai kontraknya habis.
"Kalau yang bendungan ini, kontraknya sampai 20 September," kata dia.
• Sudjiwo Tedjo : Walau Bukan Pendukung Prabowo, Aku Dukung Penggunaan Kata Emak-emak
Kemenkominfo, lanjut Ferdinandus, sudah beberapa kali memasang iklan serupa yang menampilkan keberhasilan pemerintah.
Iklan itu tayang di 177 bioskop di 42 daerah pada periode April 2018.
"Iklan sebelumnya sudah ada tol laut, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, di bioskop juga," kata dia.
Namun, saat ditanya berapa anggaran yang dihabiskan Kemenkominfo untuk memasang iklan-iklan tersebut, Ferdinandus enggan menyebutkannya.
"Saya sih gak hapal kalau anggaran," ujar dia.
Bawaslu menyatakan bahwa penayangan iklan ini tidak bisa dikategorikan sebagai kampanye karena belum ada penetapan calon presiden dan wakil presiden.
Sementara, Presiden Jokowi mengatakan, pemasangan iklan kinerja pemerintah di bioskop bagian dari tugas Kemenkominfo sebagai humas pemerintah.