Fakta Baru Pengeroyokan Suporter Persija di Bandung, Haringga Dipukuli Bobotoh yang Awalnya Melerai

Rupanya, ada fakta baru yang terungkap dalam kasus pengeroyokan suporter persija hingga tewas itu.

Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA
Rekonstruksi kasus pengeroyokan Haringga Sirla digelar Polrestabes Bandung di halaman parkir gerbang biru Stadion GBLA, Rabu (26/9/2018). TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kematian Haringga Sirla, suporter Persija yang dikeroyok oknum bobotoh memang cukup menyita perhatian publik di tanah air.

Pasalnya, insiden meninggalnya suporter ini bukan baru pertama kali terjadi di Indonesia.

Haringga Sirla (23) diketahui tewas dengan sekujur tubuh penuh luka di halaman parkir Gerbang Biru Stadion GBLA pada Minggu (23/9/2018) jelang laga Persib Bandung Vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lutan Api (GBLA).

Jasad Haringga pun saat ini sudah dimakamkan di kampung halamannya di daerah Jatibatang, Indramayu.

Satreskim Polrestabes Bandung pun Rabu (27/9/2018) pagi tadi menggelar rekonstruksi di lokasi Haringga tewas dikeroyok.

Rekonstruksi yang dilakukan melibatkan delapan orang tersangka yakni Budiman (41), Goni Abdurahman (20), Cepi Gunawan (20), Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), Joko Susilo (39) serta dua tersangka masih di bawah umur, Shm (17‎) dan Dfh (16).

Tak hanya itu, enam orang saksi pun dihadirkan, dua di antaranya Adang Ali (67) dan Dede Supriyadi (40).

Dalam rekonstruksi yang digelar aparat kepolisian, ada sekitar 16 yang direka ulang untuk mengungkap fakta tewasnya korban.

Satu diantaranya ialah yang dilakukan oleh Aditya Anggara.

Menurut pengakuannya, Aditya sempat melerai para pendukung Persib untuk memukuli Haringga.

"Saya datang dari belakang dia (Dede). Saya teriak ke orang-orang‎ untuk berhenti, 'woy berhenti, ingat kasus Ricko, jangan sampai terulang' kemudian saya mengecek sakunya dan saya melihat kartu ID card keanggotaan The Jak Mania," ujar Aditya.

Namun niatan Aditya untuk mencegah Bobotoh menghakimi Haringga pupus setelah melihat kartu keanggotaan suporter Persija atau The Jakmania.

"Kartu ID card The Jak Mania-nya saya bakar sambil teriak 'duruk kartu Persija'. ‎Saya marah saat ada tulisan Persija dan The Jak Mania di kartu itu, tiba-tiba dari belakang saya massa langsung menyerang dan saya akhirnya ikut menganiaya korban dengan cara menendang dan memukuli wajah korban," ujar Aditya.

Rupanya, haringga disiksa hingga meninggal dunia oleh oknum bobotoh yang beringat itu.

Padahal, saat itu tubuh korban sudah tidak berdaya karena penuh luka, namun pelaku yang beringas itu terus mengeroyoknya hingga nyawa melayang.

Rekonstruksi pengeroyokan anggota The Jakmania, Haringga Sirila, Stadion GBLA, Rabu (26/9/2018)
Rekonstruksi pengeroyokan anggota The Jakmania, Haringga Sirila, Stadion GBLA, Rabu (26/9/2018) (Tribun Jabar/ Mega Nugraha)

Dalam rekonstruksi ini, tidak ada adegan bagaimana awal mula Haringga bisa diketahui sebagai suporter Persija.

Rekonstruksi bermula saat Adang, penjual bakso, berusaha menghentikan massa yang menyeret Haringga ke dekat gerobak rodanya.

Kemudian Budiman memukul korban dengan tongkat di sebelah gerobak roda bakso.

Saat itu, Haringga dalam posisi duduk di trotoar dan Budiman berdiri di belakangnya kemudian memukul tiga kali ke kepala dan tubuh Haringga.

Polisi Amankan 16 Suporter Pelaku Pengeroyokan Haringga di Stadion GBLA, Ini Identitas Tersangka

Cerita Pria yang Mengaku Melerai Agar Tidak Memukuli Haringga Sirila

Setelah itu, giliran Shm memukul korban dua kali dengan tangan kiri dan kanan ke kepala korban.

Pada bagian kepala korban, Shm memukulnya dengan keling.

Pengeroyokan berlanjut oleh Dadang Supriatna dengan cara menendang kepala korban yang sudah terbaring di bawah trotoar.

"Saat dia berusaha bangun, saya tendang kepalanya karena kepalanya dekat dengan kaki saya," ujar Dadang.

Goni yang berada di sisi lain saat Dadang menendang kepala korban, menginjak-injak punggung korban yang ‎baru saja tersungkur setelah dihajar Dadang.

Aditya yang semula sempat berusaha melerai pengeroyokan namun akhirnya ikut menendang tubuh korban setelah melihat kartu tanda anggota The Jak Mania di saku korban dan membakarnya menggunakan korek api.

"Saya menendang punggungnya dua kali, saat itu dia sudah berdarah," ujarnya.

Dfa, yang masih belia, menginjak-injak perut korban dengan kaki kanannya sebanyak dua kali.

Di saat bersamaan, Cepi juga menendang punggung korban‎ dua kali.

Bekerja di Bengkel, Haringga Rela Rogoh Kantong Dalam Demi Saksikan Persija hingga Berujung Tewas

Tewas Dikeroyok Oknum Suporeter, Menpora Datangi Rumah Duka Mendiang Haringga Sirla

Kemudian Joko, sempat tidak mengakui memukul atau menendang korban.

"Saya tidak ikutan memukul," ujar Joko.

Mimik mukanya tampak tertekan dan marah. Ia bahkan terlihat mengancam Dani yang justru melihat Joko menendang korban.

Polisi langsung menghardik Joko.

"Kamu enggak ngancam-ngancam Dani segala, saya lihat muka kamu ke Dani," ujar seorang polisi.

Namun, Joko tetap mengelak ia menendang atau memukuli.

Akhirnya, Dani memperagakan adegan Joko memukul dan menendang korban. Kemudian, adegan Joko memukul dan menendang digantikan seorang polisi.

Dalam adegan tersebut, ada adegan yang diperankan anggota polisi.

Adegan tersebut saat korban terkapar tak berdaya, sebuah pipa ‎ditusukkan ke tubuh korban. Lalu massa menyeret korban.

Terkait hal itu, polisi belum menemukan tersangka yang menusukkan pipa besi itu sehingga perannya digantikan.

Termasuk tersangka lain yang pertama kali menyeret Haringga ke dekat gerobak roda bakso milik saksi Adang Ali.

Lalu, seorang pria yang menyeret korban dari dekat motor seperti terlihat dari video pengeroyokan yang beredar.

"Kami masih memburu tersangka lain karena seperti yang kami katakan sebelumnya, tersangka kemungkinan besar bertambah," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana seperti dikutip Tribun Jabar.

"Rekonstruksi untuk memperjelas peran setiap tersangka," tambah Kasat Reskirm.

(Tribun Jabar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved