Kembali Tegaskan Dirinya Bukan Anggota PKI dan Antek Asing, Jokowi : Saya Menzalimi atau Dizalimi ?
Soal tudingan dirinya anggota PKI dan antek asing, Jokowi pun akhirnya kembali memberikan penegasan kepada khalayak
Penulis: khairunnisa | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hoax alias kabar tak benar memang kerap menerpa Presiden Jokowi.
Kabar yang paling teranyar adalah soal tuduhan Presiden Jokowi adalah anggota PKI dan antek asing.
Seolah mengetahui hal tersebut, Jokowi pun akhirnya kembali memberikan klarifikasinya.
Dilansir dari tayangan 30 menit bersama presiden NET TV, Jokowi secara gamblang meyakinkan publik bahwa dirinya bukanlah sosok yang diisukan buruk itu.
Kepada pewarta, ia mengaku sudah tahu soal tudingan bahwa Jokowi anggota PKI.
Dengan memasang wajah serius, Jokowi bahkan menuding tuduhan tersebut sangatlah tidak masuk akal.
Sebab ketika dianalisa lebih jauh mengenai perkembangan PKI dan usianya, hal tersebut sangatlah tidak mungkin.
"Saya lahir tahun 61, PKI digugurkan tahun 65/66. Artinya umur saya baru 4 tahun. Logikanya kan nggak masuk. Masa ada PKI Balita," ujar Jokowi dalam tayangan Minggu (7/10/2018).
Tak hanya soal tudingan, Jokowi juga turut mengomentari foto DN Aidit saat bersama seorang pria yang diisukan adalah dirinya.
Akui telah lama tahu soal foto tersebut, Jokowi pun bercerita dirinya sempat meminta seseorang untuk mengecek kapan foto tersebut diambil.
• Foto Iriana Rapikan Baju Jokowi Banjir Pujian, Sudjiwo Tedjo Kagum, Komentar Gus Nadir Nyeleneh
Setelah melalui analisa, barulah diketahui bahwa foto tersebut diambil tahun 1955.
Hal tersebut seolah ingin dibuktikan oleh Jokowi bahwa pada foto yang disebut-sebut sebagai bukti bahwa dirinya anggota PKI adalah tidak benar.
Karena pada tahun ketika foto tersebut diambil nyatanya Jokowi belum lahir.
"Terkait foto saya berjejer dengan DN Aidit. Setelah saya suruh cek itu foto tahun 55. Ya saya lahir aja blom. Masa sudah berjejer (dengan DN Aidit)," ungkapnya seraya tersenyum.

Kembali meyakinkan publik dengan argumennya, air muka Jokowi terlihat berubah.
Dengan nada suara meninggi, Jokowi bahkan berani memastikan bahwa keluarga besarnya bukanlah anggota PKI.
"Saya sampaikan sekali lagi, saya, orangtua saya, kakek nenek saya, keluarga besar saya tidak ada yang namanya PKI. Saya pastikan tidak ada," ucapnya.
Menanggapi kabar hoax yang menimpanya itu, Jokowi pun meminta masyarakat agar selalu memastikan kebenaran dari suatu berita.
Pun dengan kabar bahwa dirinya adalah anggota PKI.
• Sosok Suparni Yati Peraih Medali Emas Asian Para Games, Anak Penjual Tempe yang Berlatih Sejak SD
Jokowi mempersilahkan kepada semua pihak yang menuduhnya untuk melakukan kroscek ke tempat keluarganya berasal jika diperlukan.
"Hoax kalau tidak diselesaikan ini bisa mengadu domba, bisa meresahkan, jangan ambil yang bersumber dari media sosial yang belum dicek faktanya. Sekarang kan gampang sekali, cek saja. Kroscek ke tetangga saya di Solo," jelasnya.
Selain menjawab tuduhan bahwa dirinya adalah anggota PKI, Jokowi juga menjawab soal tudingan bahwa dirinya adalah antek asing.
Seraya tersenyum, Jokowi pun mengungkap bahwa tudingan tersebut memang dihembuskan karena ada kepentingan politik di dalamnya.
Tak habis pikir dengan tudingan sebagai antek asing, Jokowi pun malah mengajukan pertanyaan retoris kepada sang pembuat isu.
"Nah ini sama lagi (soal tuduhan antek asing). Ini pasti untuk kepentingan politik. Antek asing yang seperti apa ? Saya tanya," ungkapnya.

Tak mau larut dalam jawaban semu, Jokowi pun membeberkan bukti bahwa keberpihakannya adalah tertuju pada bangsa, bukan pada pihak asing.
Jokowi sampai menyebutkan tiga sektor yang nyatanya sedikit demi sedikit telah diraih oleh Indonesia semenjak pemerintahannya berjalan.
• Soal Foto Iriana Rapikan Kerah Baju Jokowi, 3 Tokoh Ini Berikan Komentar : Cowok Tuh Suka Gitu
Yakni soal blok mahakam yang kini dikuasai oleh Pertamina hingga saham Freeport yang sudah 51% dimiliki Indonesia.
"Coba lihat, blok mahakam, sekarang sudah 100% diambil oleh Pertamina. Dan plus 11 blok lainnya diberikan kepada Pertamina.
Blok besar lain yang sebelumnya dikelola oleh Chevron sudah dimenangkan oleh Pertamina.
Freeport sudah 40 tahun, kita sekarang sudah lewat dan tanda tangan, kita mendapatkan 51% yang sebelumnya hanya 9%," imbuh Jokowi.
Kembali merasa tak habis pikir, Jokowi pun mengungkap isi hatinya.
Ia malah kembali bertanya soal siapa yang sebenarnya menzalimi dan dizalimi.
Hal itu lantaran maraknya beredar hoax yang menerpa dirinya.
"Trus antek asingnya dimana ? Jangan dibolak balik. Coba dilihat ya, PKI , antek asing, antek aseng, kriminalisasi ulama. Itu saya yang menzalimi atau ada yang menzalimi kepada saya.
• Asal Usul Falling Stars Challenge Viral di Instagram, Ada Peran Crazy Rich Russian
Coba dilihat, jangan dibolak-balik. Siapa yang menzalimi, siapa yang dizalimi akan jadi jelas," pungkasnya.
Terakhir, Jokowi pun mengatakan kepada siapa saja bahwa mengkritik pemerintah itu dibolehkan.
Karena sesungguhnya hal tersebut adalah bentuk perwujudan dari demokrasi.
Namun sebaiknya kritik tersebut juga dilontarkan dalam norma-norma yang berlaku sesuai kaidah kenegaraan yang ada.
"Kritik boleh-boleh saja, yang namanya memberi saran kepada pemerintah, silahkan. Kritik yang lunak, sedang dan keras silahkan," ungkapnya dengan wajah serius.
• Antisipasi Pencurian Motor, Polresta Bogor Kota Rutin Gelar Razia