Pilpres 2019
Ditanya Capres yang Akan Dipilih Jokowi Atau Prabowo, Gus Nadir Sebut Tergantung Kelakuan Pendukung
Gus Nadir yang juga tokoh NU ini banyak yang mengira akan dukung penuh Jokowi-Ma'ruf Amin, ternyata ini fakta yang sebenarnya.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
"Spt pernah saya twit bbrp kali, saya belum tentukan pilihan.
Saya msh mau lihat Jokowi tuntaskan agendanya 5 bulan ke depan, serta tawarkan program 5 th berikutnya.
Saya jg mau melihat bgm Prabowo tawarkan program yg lebih baik.
Saya jg mau lihat kelakuan pendukung mrk berdua," jawab Gus Nadir menjawab pertanyaan dari @mwrofi.

• Tanggapi Pernyataan Ahok Soal Untung 100 Triliun dari Reklamasi, Anies : Diatur Pakai Koboy-koboyan?
• Sempat Kritik Habis-habisan, Andi Arief Tarik Semua Ucapannya Soal Pertemuan IMF di Bali
Mengenai pernyataan Gus Nadir yang menyebut kelakuan pendukung capres-cawapres, ternyata dosen tetap di Universitas Australia ini pernah menyindir salah satu pendukung dari kubu Prabowo.
Pendukung yang disindir Gus Nadir ini adalah kelakuan Rocky Gerung yang menanggapi kasus hoax Ratna Sarumpaet.
Gus Nadir menyindir Rocky Gerung dengan menggunakan kisah Nasrudin Hoja.
Dikutip dari berbagai sumber, Nasrudin Hoja, adalah figur sufi yang dipercaya hidup sekitar abad ke-13 di Turki.
Nama belakang "Hoja" sendiri memiliki arti `guru`.
Ketika ia masih muda, ia banyak membuat ulah yang menarik untuk dijadikan pelajaran bagi teman-temannya.
Hingga ia dewasa, ia menjadi seorang yang bijak.
Gus Nadir menuliskan cerita ketika Nasrudin Hoja berjanji bertemu dengan seorang Profesor.
Hoja dan seorang profesor itu janji bertemu di rumah Hoja, namun saat tiba waktunya Hoja sedang tidak di rumah dan malah lupa dengan janjinya tersebut.
Karena menganggap Hoja ingkar janji, sang profesor pun menulis kata 'Dun*u' di pintu rumah Hoja.
"Nasrudin Hoja janjian ketemu dg Profesor.