Polemik Ratna Sarumpaet
TERPOPULER- Fahri Hamzah Minta Ratna Sarumpaet Dimaafkan, Budiman Sudjatmiko Bahas Kasus Ahok
Fahri Hamzah minta pada masyarakat dan kepolisian untuk menghentikan kasus Ratna Sarumpaet.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Budiman Sudjatmiko mengibaratkan sebuah kelompok perampok yang berseteru karena mereka tidak membagi hasil rampokannya secara adil.
"bagi saya ini adalah cara memanipulasi kesadaran tapi ini sudah proses hukum, peristiwa saya meyakini ini bermotif politik pengakuan sepihak kalau dia meklakulan sendiri itu tidak cukup kuat, bahwa hanya dia penanggung jawab karena proses hukum menjawab semua itu.
mengatakan ujung kewarasan kalau si perampok itu sudah mulai tidak kompak karena saling berebut hasil perampokan tidak adil kemudian setiap orang tahu ada indikasi rencana jahat lalu kita tiba-tiba diminta untuk bersimpati pada perampok lain yang tidak mendapat pembagian adil dari rekan perampok lain," jelas Budiman Sudjatmiko.
• Alumni 212 Akan Kawal Pemeriksaan Amien Rais, Ini Kata Menko Polhukam
Budiman Sudjatmiko mengatakan dalam pernyataan Fahri Hamzah tidak terdapat keindahan yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
"kita tidak perlu jadi jenius, moralis, cerdas untuk mengetahui bahwa ada etika, ada logika dan pastinya tidak ada keindahan dari pernyataan yang disampaikan bung fahri tadi. sama sekali tidak ada unsur keindiahan paling minuman sekalipun dari pernyataan bung fahri tadi untuk dikunyah oleh pemerisa indonesia yang butuh pendidian poltik," tambah Budiman sudjatmiko.
Soal permohonan Fahri Hamzah agar Kepolisian memaafkan kasus Ratna Sarumpaet dan pemerintah bisa membantu, Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa dari kasus tersebut sudah terindikasi bahwa akan ada rencana untuk membuat keonaran.
"konsekuensi dari sebuah peristiwa yang patut diduga akan menciptakan keonaran, bukan cumka itu karena memang sudah ada keonarana dalam bentuk retrorika, orasi, inkonsistensi yang sangat mudah membakar bangsa ini," kata Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko juga mengibaratkan soal anak kecil yang bermain korek api di ladang kering.
Saat lengan anak itu terbakar, para orang tua akan memklumi atas ketidak tahuan juga sifat kekanak-kanakannya.
• Istri Indro Warkop Meninggal Tadi Malam, Ini Tanda-tanda Orang Akan Meninggal Dunia Menurut Ahli
"ketika membakar tangan kita diminta memaklumi kebodohnnya, kekanak-kanakannya, dan kemudian bung fahri mengatakan kita semua, tidak kita semua, anda, kelompok anda. anda bayangkan etikanya, ketika berkampanye selama bertahun-tahun, mengeluarkan hoaks bareng, menyerang orketrasi irama, dan nada politik penuh kebencian dan baru tahun lalu saja anda menafikan permintaan maaf tokoh lain dan malah anda mengatakan bahwa itu menunjukan dia bersalah.
Sekarang kita diminta untuk membalik cara berpikir kita 180 derajat untuk memaklumi ini.
Saya tidak ada dendam, kecuali saya marah karena tidak ada inkonsistensi. tidak ada komitmen pada konsistensi," ujar Budiman Sidjatmiko.
Lihat kelanjutan pernyataan Budiman Sudjatmiko di video bawah ini :