Polemik Ratna Sarumpaet
Sempat Syok dan Tak Sangka Ratna Sarumpaet Berbohong, Sandi Akui Kini Bersyukur: Tuhan Ingatkan Kita
Saat mengetahui bahwa Ratna Sarumpaet berbohong, Sandiaga mengaku dirinya syok hingga kaget.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku sempat syok saat mengetahui bahwa Ratna Sarumpaet berbohong.
Sandiaga pun kaget saat aktivis Ratna Sarumpaet mengatakan tidak pernah dikeroyok oleh sejumlah orang, melainkan menjalani operasi bedah plastik.
Dilansir dari Kompas.com, Sandiaga tidak menyangka Ratna Sarumpaet berbohong.
"Saya syok dan saya kan sama Bu Ratna ini udah berkali-kali saya sama-sama di satu kubu. Saya kenali beliau sebagai sosok yang memiliki integritas yang tidak perlu kita ragukan lagi tapi kemarin itu pupus kepercayaan saya," kata Sandiaga di sela-sela kegiatannya bertemu dengan relawan di kawasan Melawai, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Menanggapi kasus kebohongan Ratna Sarumpaet, Sandiaga pun kini kembali memberikan komentarnya.
Dilansir dari tayangan Good Friend iNews TV, Sandiaga menceritakan detik-detik saat dirinya mengetahui kabar bahwa Ratna Sarumpaet dikeroyok.
Kepada Alvin, pemandu tayangan tersebut, Sandi mengaku bahwa ia mengetahui kabar pengeroyokan itu dari Prabowo dan tim kampanyenya.
Ia juga sempat melihat beberapa foto-foto yang menunjukkan wajah lebam Ratna Sarumpaet.
"Saya ngeliatnya dari sisi manusianya. Saya malam itu mendapat kabar dari Prabowo bahwa terjadi penganiayaan terhadap ibu Ratna dan saya ditunjukkan foto-fotonya di smartphone," ujar Sandiaga dilansir TribunnewsBogor.com Selasa (16/10/2018).
• Akui Perbedaan Sikap Elite Politik , Mahfud MD Ungkap Siasat Anggota DPR Hingga Pura-pura Bertengkar
Mendengar kabar tersebut, Sandiaga pun mengaku terhanyut.
Sebab saat itu Sandiaga merasa tak terima ketika mengetahui cerita bahwa ada seorang ibu-ibu yang mengalami kekerasan.
"Terus terang saya hanyut, dalam suatu emosional bahwa ini ada yang melakukan perbuatan yang tidak bisa diterima. Kekerasan terhadap ibu-ibu," sambungnya.
Meski begitu, Sandiaga nyatanya sempat ingin memverifikasi kebenaran dari kabar tersebut.
Namun karena 'keburu' terhanyut dalam emosi, ia dan timnya pun memutuskan untuk melakukan konferensi pers tersebut.
"Walaupun saya lihat ini harus diverifikasi. Tapi karena kita hanyut dalam rasa emosi ya karena ada ibu-ibu dianiaya seperti itu ya kita tidak melakukan validasi terhadap berita tersebut," imbuh Sandi.