Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Gong Factory, Tempat Pembuatan Gong di Bogor Warisan Turun Temurun Sejak Zaman Belanda

Tempat pembuatan gong di Kota Bogor, yakni Gong Factory, ternyata adalah sebuah usaha turun-temurun.

Penulis: Sachril Agustin Berutu | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu
Seorang pekerja sedang membuat gong di wilayah Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa (16/10/2018) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Tempat pembuatan gong di Kota Bogor, yakni Gong Factory, ternyata adalah sebuah usaha turun-temurun.

Berlokasi di jalan Pancasan No. 17, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, sampai hari ini, Gong Factory dijalankan oleh generasi ke tujuh.

"Gong Factory ini sudah berdiri 200 tahun lebih dan sampai sekarang sudah generasi ke tujuh. Baik pendiri maupun pekerja Gong Factory, semuanya itu turun temurun. Pendiri generasi pertama adalah Abah Panarang," kata Pemilik Gong Factory Generasi Ke-7, Krisna Hidayat, di Gong Factory, jalan Pancasan No. 17, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Rabu (17/10/2018).

Krisna mengungkapkan, generasi pertama, Abah Panarang, adalah warga Semarang yang bermigrasi ke Kota Bogor.

Abah sendiri merupakan penempa gong.

"Dari cerita orangtua saya, beliau pindah ke Kota Bogor karena di sana sudah banyak pesaing dan keamanan yang masih minim. Ketika datang ke Kota Bogor, tak lama, ia membuka Gong Factory," ungkapnya.

Pekerja untuk pembuatan gong pun, dikatakannya adalah tenaga ahli yang juga sudah bekerja turun temurun dari awal berdirinya Gong Factory.

Gong Factory, pabrik pembuatan gong di Kota Bogor
Gong Factory, pabrik pembuatan gong di Kota Bogor (TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu)

Perekrutan pekerja tidak bisa sembarang karena dalam membuat sebuah gong, dibutuhkan tenaga ekstra dan keahlian khusus.

"Sebuah gong dibuat dengan terus menerus ditempa sampai finishing. Karena butuh tenaga dan keahlian khusus, mencari pekerja luar sulit, terlebih minat masyarakat yang kurang," imbuhnya.

Usaha ini terus bertahan dari zaman kolonial Belanda hingga sekarang.

Meski sempat jatuh bangun karena harga bahan baku dasar pembuatan gong yang semakin mahal, yakni perunggu, Gong Factory tetap survive.

"Memang sempat ingin tutup karena banyak kendala. Satu di antaranya karena harga bahan dasar yang semakin mahal. Gong Factory yang juga sudah menjadi lokasi wisata Kota Bogor, minim bantuan dari pemerintah. Meski begitu, kami tetap survive," pungkasnya.

Dikatakannya, pembeli gong paling banyak berasal dari luar Jawa Barat.

Wilayah Bogor dan Jawa Barat, lanjut Krisna, sangat minim pembeli.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved