Lion Air JT610 Jatuh
49 Kantong Jenazah Diserahkan ke DVI Polri, Lion Air Sebut 17 Korban Sudah Teridentifikasi
Sudah 49 kantong jenazah korban Lion Air JT610 yang saat ini sudah diserahkan Tim SAR Gabungan ke RS Polri Krmatjati untuk didentifikasi
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Puluhan kantong jenazah korban Lion Air JT610 sudah diserahkan oleh tim SAR gabungan ke DVI Polri.
Kantong jenazah yang saat ini sudah berada di RS Polri Kramatjati itu merupakan penumpang korban Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) lalu.
Didalam kantong jenazah itu berisi potongan tubuh korban Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang saat membawa ratusan penumpang rute Jakarta-Pangkalpinang.
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh dari Basarnas hingga Rabu (31/10/2018) siang, total kantong jenzah yang diserahkan ke posko DVI polri di Rumah Sakit Polri Kramatjati berjumlah 49 kantong jenazah.
Basarnas yang dibantu sejumlah instansi hingga saat ini masih mencari keberadaan para penumpang dan bangkai pesawat Lion Air JT610 tersebut.
Sementara itu, pihak Lion Air menyebut 17 jenazah korban Lion Air JT610 saat ini sudah berhasil diidentifikasi dari total 189 penumpang hingga kru pesawat yang menjadi korban.
Hal itu dikatakan Asisten Manajer Lion Air, Budi Riyanto di Terminal 1B di Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (31/10/2018).
Menurut Budi, pihaknya hingga saat ini masih menunggu perkembangan terbaru di tim DVI Polri.
"Baru 17 teridentifikasi, jadi nanti perkembangannya akan kita sampaikan. Karena kita via komunikasi terus dengan teman-teman di Halim dan tim DVI di sana," ujar melansir Tribun Jakarta.
Menurutnya, keluarga korban yang teridentifikasi masih harus menunggu proses autopsi yang dilakukan di RS Polri, Jakarta Timur.
• Anak Penumpang Lion Air JT610 : Tante Jujur, Mama Ada di Pesawat Itu kan ?
Sebab, diperlukan waktu sekira empat hari bagi petugas yang berwenang untuk melakukan tindakan lanjut.
"Belum bisa diambil oleh keluarga karena, mohon maaf identifikasi akan seperti itu. makan waktu empat hari dari ahli DVI," jelas Budi.

Walau keluarga sudah mengetahui barang-barang yang sudah ditemukan merupakan milik kerabat atau keluarga namun, belum bisa dinyatakan secara sembrono tanpa bukti yang jelas.
"Kita tidak bisa menyimpulkan kalau keluarga mengenali baju dikenakan. Tapi kita tidak bisa menyimpulkan sebelum ada keilmuan bahwa benar ini atas nama ini," papar Budi.
Ia juga menerangkan selama proses identifikasi yang memakan waktu selama empat hari, keluarga korban diberikan fasilitas penginapan.
Mulai dari penginapan hingga transportasi dari daerah ke Jakarta atau pun sebaliknya.
"Tetap diberikan fasilitas. Hotel sudah kita sediakan, transportasi akomodasi sudah kita sediakan. semua pokoknya hingga makan dan minum kita cover semua," tegas Budi.
• Karni Ilyas Sempat Tanya Rusdi Kirana Soal Seringnya Delay, Jawaban Bos Lion Air Itu Tak Disangka
• Lion Air Dikabarkan Milik Asing, Pihak Perusahaan: Kedua Pemiliknya Tinggal di Jakarta
Sementera itu, selama tiga hari operasi pencarian Lion Air JT610, tim menemukan serpihan dan puing pesawat, bagian tubuh hingga barang yang diduga milik korban.
Direktur Operasional Basarnas Didi Hamzah mengatakan hingga Rabu (31/10/2018) siang pukul 13.00 WIB, total 49 kantong jenazah yang diserahkan ke Posko DVI Polri di Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk proses identifikasi.
"Sudah kami serahkan kepada DVI Mabes Polri," ujar Didi saat menggelar konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta melansir kompas.com.
Namun Didi tidak mau menjelaskan lebih detail isi kantong-kantong jenazah tersebut.
Penjelasan, kata dia, akan disampaikan DVI Polri. Pada hari pertama pencarian, total kantong Jenazah yang diserahkan kepada DVI Polri sebanyak 24 kantong jenazah.
Jumlah yang sama diserahkan Basarnas kepada DVI Polri pada hari kedua pencarian.
Sementara pada pencarian hari ketiga hingga pukul 13.00 WIN, sebanyak satu kantong jenazah yang diserahkan.
Total hingga Rabu siang, 49 kantong sudah diserahkan ke DVI Polri.

Saat ini operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 masih tarus dilakukan. Radius pencarian seluas 15 mil laut.
Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).
Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.
Sedianya, pesawat itu mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB.
Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat.
(Tribun Jakarta/Kompas.com)