Pembunuhan di Bekasi
Anak Korban Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi Tulis Surat Untuk Sang Ibu, 'Mama Papa Maafin Kakak'
Sarah Boru Nainggolan, anak pertama korban pembunuhan sekeluarga di Bekasi menulis surat terakhir untuk ayah dan ibunya
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus Pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Selasa (13/11/2018) masih menyisakan misteri.
Pembunuhan sadis satu keluarga terjadi di rumah korban di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) dini hari.
Korban pembunuhan di Bekasi itu adalah Diperum Nainggolan (38) suami, Maya Boru Ambarita (37) istri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama, dan Arya Nainggolan (7) anak kedua.
Pihak Polres Metro Bekasi Kota langsung melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi ini.
Para korban dikenal warga sebagai keluarga yang harmonis dan memiliki sifat baik.
Istri korban, Maya Boru Ambarita diketahui memiliki akun facebook.
Akun Facebook bernama Maya Sofya Ambarita sempat mengunggah foto sehari sebelum ia dan keluarga dibunuh.
Foto itu adalah foto surat dari anak pertamanya, Sarah Boru Nainggolan.
Surat tulisan tangan bertinta biru itu berisi tentang curhatan sang anak terhadap ayah dan ibunya.
Di surat itu, Sarah berjanji akan menjadi anak yang baik.
Ia juga meminta maaf kepada orangtuanya karena telah membuat orangtuanya marah.
• Muzdalifah Mantan Istri Nassar Pamer Pacar Brondong Usia 25 Tahun, Teman Lama Berubah Jadi Cinta
• Bertemu Irwan Mussry di Ulang Tahun Anak Maia Estianty - Sikap Ahmad Dhani Jadi Sorotan
"Dapat surat dari boru panggoaran
masih kls 3sd..
lucu jg ya senyum2 membaca-y asal lah ga cuma tulisan doank...hehehehe
TUHAN Memberkatimu ya boru...jd anak yg takut akan TUHAN." tulis Maya Boru Nainggolan dalam unggahannya.
Berikut isi surat dari Sarah Boru Nainggolan untuk orangtuanya :
"Dari Sarah
mama dan papa mafin kakak kakak sudah bikin mama dan papa marah
kakak janji tidak akan melawan lagi
kakak akan nurut sama mama dan papa
akan rajin berdoa menyebah membaca alkita ngga takut lagi sama setan
kakak akan takut sama tuhan yesus
makasi mama dan papa sudah merawat kakak dari bayi, balita, anak anak
mama sudah cape masak buat kakak papa kerja buat kakak
makasih mama dan papa"

netizen pun membanjiri postingan itu dengan ucapan bela sungkawa.
Hingga kini, pihak Polres Metro Bekasi terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Suami Istri Tewas Berlumuran Darah, Anak-Anak Tewas Kehabisan Nafas
Dikutip dari Kompas.com, satu Keluarga Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan di Bekasi Diketahui, satu keluarga tersebut merupakan pengelola dari rumah kontrakan, letak rumahnya berada di depan rumah kontrakan yang dikelolanya.
Adapun korban yang bernama Diperum dan Maya mengalami luka benda tumpul dan Sarah serta Arya tidak mengalami luka tetapi kehabisan oksigen.
"Ada luka benda tumpul, dengan luka senjata tajam. Berbeda-beda yang suami dan istri pada leher, sedangkan untuk anak luka kehabisan oksigen karena tidak ditemukan luka terbuka," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto dikutip dari Kompas.com.
Pasangan suami-istri tersebut ditemukan tewas di ruang TV rumahnya dan anak-anaknya ditemukan meninggal dunia di kamar tidurnya.
2. Televisi Jadi Petunjuk
Peristiwa pembunuhan sekeluarga di Bekasi ini diketahui saat seorang warga bernama Feby Lofa curiga dengan televisi di rumah korban yang masih menyala sekitar pukul 03.30 WIB.
Ia melihat gerbang kontrakan samping rumah korban sudah terbuka, dan televisi di ruang korban menyala.
Namun, saat saksi memanggil korban dari luar rumah, tidak ada jawaban.
Ia sempat menelepon salah satu korban tapi tidak diangkat. Kemudian, ia kembali ke kontrakan.
"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," jelasnya dikutip dari Wartakotalive.com.
• Peserta BPJS Kesehatan yang Menunggak Iuran Akan Diberi Sanksi Tak Bisa Urus SIM, STNK dan Paspor
• Sambil Gendong Jan Ethes - Penampilan Selvi Ananda Menantu Jokowi Saat Jalan di Mal Jadi Sorotan
Pada pagi hari, ia curiga korban yang biasa bekerja, belum berangkat. Ia penasaran dan membuka jendelanya.
"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," katanya.
Ia kaget, dan langsung melaporkan ke warga lain dan ketua RT.
"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelpon polsek Pondok Gede," ujarnya.

3. Korban Bicara Soal Uang dan Mobil
Sore sebelum kejadian, Lita, tetangga korban yang sedang berbelanja di warung korban, sempat mendengar percakapan Diperum Nainggolan (38), dengan seseorang melalui telepon genggam, Senin (12/11/2018) sekitar pukul 16.30 WIB.
Ia mendengar Korban menelepon seseorang dengan suara dan nada yang keras.
"Saya enggak sengaja dengar bapak itu nelepon gitu, nada keras marah-marah gitu," ungkapnya kepada Warta Kota di lokasi, Selasa (13/11/2018).
Lita mengaku sempat bertanya kepada istri korban, kenapa suaminya marah-marah.
• Dipindah Makhluk Gaib hingga Bunyi Gamelan, Ini 4 Keganjilan yang Dialami Penjaga Rumah Soeharto
• 5 Fakta Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi, Televisi Jadi Petunjuk Hingga Pembicaraan Soal Mobil
Namun, istrinya meminta dirinya tidak perlu ikut campur.
"Saya tanya istri korban, Maya Boru Ambarita (37). Saya tanya ke istrinya, kenapa bapak marah-marah bu? Dia jawab, 'udah kamu enggak usah ikutan', sama istrinya ngomong gitu, habis itu dia langsung masuk ke dalam," beber Lita.
Ia mengaku dalam percakapan itu Diperum Nainggolan (38) terdengar membicarakan persoalan uang dan mobil.
"Saya enggak lama belanjanya ya, sekitar lima menit. Saya enggak dengar rincinya, tapi kedengarannya bicarakan soal mobil dan uang gitu. Nadanya keras kayak orang berantem," paparnya.
Selama ini ia menanggap kalau keluarga korban dikenal memiliki sifat baik.