Rebutan Kursi Wagub DKI Jakarta - PKS Sindir Gerindra Jangan Ulur Waktu, Mohamad Taufik Tuding Balik
Tarik ulur kursi Wagub DKI Jakarta yang akan mendampingi Anies Baswedan belum juga selesai, Gerindra dan PKS masih alot dalam negosisasi kursi.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Mendengar sindiran itu, Mohamad Taufik tampak memasang wajah serius.
"Kita nggak akan ngulur-ngulur kok, orang PKS-nya yang kelamaan," ujarnya disambut tawa oleh Abdurrahman Sahaimi.
"Iya lama banget PKS, dia setiap hari ketemu nggak pernah ngomong tuh apa kek, kami yang ngundang, ini nih partai ini dengan jiwa besar nih, partai besar, ngundang PKS," jelasnya.
Ini videonya :
Mohamad Taufik Legawa Wagub DKI Jakarta Milik PKS
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku telah menerima keputusan bersama Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal kursi Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Keputusan itu yakni kursi Wagub DKI Jakarta milik PKS.
Rupanya, Mohamad Taufik menerima keputusan itu karena menjalankan kebijakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sejak awal menyerahkan posisi itu kepada PKS.
"Legawa lah, saya kan mengamankan kebijakan ketua umum," ujar Mohamad Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Setelah merelakan kursi Wagub DKI Jakarta untuk PKS, Taufik berharap posisi itu dijabat sosok yang mengerti berbagai persoalan di Jakarta.
Dengan demikian, Jakarta bisa lebih maju.
"Harus membangun Jakarta jauh lebih baik, wagub yang akan datang harus paham juga soal Jakarta," kata Mohamad Taufik.
Kandidat Wagub DKI Jakarta dari PKS diketahui harus melalui tes kelayakan dan kepatutan terlebih dahulu.
Taufik mengaku tidak akan masuk ke dalam badan penyelenggara tes bentukan Gerindra dan PKS itu.
Dia akan menunjuk orang lain sebagai tim penguji.
Adapun Taufik sebelumnya diketahui sempat percaya diri akan dicalonkan sebagai kandidat Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Namun, setelah Gerindra dan PKS DKI bertemu pada Senin (5/11/2018), kedua pihak sepakat bahwa kursi Wagub DKI Jakarta menjadi hak PKS.
Keputusan ini mengakhiri polemik Gerindra dan PKS yang berlangsung beberapa waktu belakangan.