Pasang Tarif Kencan Rp 400 Ribu, Janda Muda Beranak Satu Dianiaya Pelanggannya Karena Tak Puas
Affandi yang mengenal korban lewat media sosial facebook pun tertarik dan langsung bertemu dengan korban dikamar hotel.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Padahal, kata Afandi, mereka telah sepakat melakukan hubungan badan sebanyak dua kali, dengan tarif Rp 400 ribu.
Kecewa hanya dilayani sekali, Afandi pun hanya membayar Rp 150 ribu.
RA diduga tak terima dan memaki Afandi, gegara hanya dibayar Rp 150 ribu.
• Temuan Mayat Tanpa Kepala Bikin Geger Warga Kabupaten Banjar, Pelakunya Pemuda Berusia 19 Tahun
• 4 Kasus Pembunuhan Dalam Sepekan - Wanita Tewas di Lemari Hingga Mayat Dalam Drum
Tak terima terus dimaki, Afandi pun mencabut badik yang memang dibawanya dan menikam RA sebanyak delapan kali di bagian punggung, hingga bersimbah darah di kamar 222.
RA diketahui memang menempati kamar tersebut, sejak sebulan terakhir.
Sekadar diketahui, dugaan penganiayaan terhadap korban pertama kali diketahui oleh karyawan hotel bernama Febrianto Siswa Usman.
Warga Jl Mappaoddang itu mulanya mendengar teriakan minta tolong dari Lantai 2 hotel.
Ia pun segera ke lantai 2 hotel, tepatnya di kamar 222, yang diketahui menjadi tempat menginap korban sejak sebulan terakhir.
Febrianto Siswa Usman menemukan korban bersimbah darah dengan luka tikaman di punggung.
Bukan hanya menemukan korban yang bersimbah darah, Febrianto juga melihat terduga pelaku yang mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru putih.
Namun, pria berinisial AL itu berhasil melarikan diri.
• Sosok Istri Nurhadi yang Ditangkap terkait Mayat Dalam Drum, Selalu Pergi Dari Sore - Malam
• Wanita yang Tewas di Dalam Lemari Dikenal Berparas Cantik, Motifnya Masalah Uang
Personel Polsek Panakkukang telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) melakukan penyelidikan, sambil memasang police line atau garis polisi.
Korban yang bernama RA belakangan diidentifikasi sebagai pekerja seks komersil.
Dugaan ini diperkuat keterangan pelaku, Alfiandi yang mengaku kancan dengan korban melalui closed group,
Facebook, “Enak Makassar 69". Transaksi dan komunikasi berlanjut di aplikasi messenger, Facebook.
"Saya kenalan di Facebook, sudah sebulan dan booking Rp400 ribu," kata pelaku.
Kini korban yang bernampilan modis dan alis ukiran tebal ini masih dirawat di RS Grastelina, JL Hertasning, Panakkukang, Makassar.