Mayat Dalam Drum

Misteri Kematian Dufi Mulai Terkuak, Ada Tulisan di Kontrakan, Korban dan Tersangka Saling Kenal?

Saat ini, rumah kontrakan tersebut pun sudah dipasang garis polisi agar tidak ada yang masuk ke dalam rumah itu.

Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kompas.com
M Nurhadi, terduga pembunuh mantan jurnalis Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang jenazahnya ditemukan di dalam drum, Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018) diserahkan ke Polres Bogor.(KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hingga saat ini aparat kepolisian Polres Bogor masih mendalami kasus kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang mayatnya ditemukan di dalam drum beberapa waktu lalu.

Mayat Dufi ditemukan di dalam drum dikawasan industri Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Minggu (18/11/2018)

Pelaku yakni M NUrhadi (35) sudah diamankan oleh polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

M Nurhadi ditangkap di wilayah Kelurahan Bantar Gebang, Bekasi oleh aparat Kepolisian Polda Metro Jaya pada Selasa (20/11/2018)

Pelaku sempat menjalani serangakaian pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya usai dibekuk polisi di Bekasi.

Namun, aparat kepolisian Polda Metro Jaya telah menyerahkan pelaku M Nurhadi dan istrinya ke Polres Bogor.

Misteri kematian lelaki mantan wartawan itupun perlahan mulai terkuak.

Dufi dikabarkan dibunuh di kontrakan yang dihuni oleh pelaku bersama istrinya di wilayah Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Saat ini, rumah kontrakan tersebut pun sudah dipasang garis polisi agar tidak ada yang masuk ke dalam rumah itu.

Rumah kontrakan di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor dipasang garis polisi oleh petugas
Rumah kontrakan di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor dipasang garis polisi oleh petugas (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Dari penuturan polisi, korban sempat menjalin komunikasi dengan pelaku.

Bahkan polisi menyebut jika korban kenal dengan pelaku.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di dalam drum di Kabupaten Bogor, Dufi mengenal para pelaku.

Kasus Mayat Dalam Drum di Bogor, Lima Orang Saksi Telah Diperiksa Polisi

Sehari Setelah Mayat Dalam Drum Ditemukan, Terduga Pembunuh Dufi Antar Istrinya Naik Motor

Hal itu diketahui usai memeriksa terduga pelaku pembunuhan yang merupakan pasangan suami-istri.

"Bahwa korban sudah menjalin hubungan interaksi komunikasi dengan para tersangka," ujar Dedi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (23/11/2018) melansir Tribunnews.com.

Keberadaan Dufi di rumah kontrakan terduga pelaku pembunuhan tersebut sebut Dedi atas niat dari yang bersangkutan sendiri.

Pelaku yakni Nurhadi pun mempersilahkan Dufi untuk bertandang ke kontrakannya sesuai keinginannya.

"Kemudian korban sudah kontak dulu sama tersangka (Nurhadi) mau ke kontrakan. Oh ya silahkan saja, datanglah (korban)," kata dia.

M Nurhadi, terduga pembunuh mantan jurnalis Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang jenazahnya ditemukan di dalam drum, Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018) diserahkan ke Polres Bogor.(KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA)
M Nurhadi, terduga pembunuh mantan jurnalis Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang jenazahnya ditemukan di dalam drum, Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018) diserahkan ke Polres Bogor.(KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA) (Kompas.com)

Namun, saat bertamu itulah muncul niat jahat dari pelaku lantaran barang-barang berharga yang dibawa oleh almarhum.

Anggapan almarhum sebagai orang yang berada atau kaya juga menjadi alasan Nurhadi melakukan pembunuhan.

"Karena korban membawa barang-barang ada laptop, handphone, dan dipersepsikan tersangka Nurhadi, korban adalah orang yang berada karena membawa barang berharga. Akhirnya langsung dihajar pakai benda tajam," kata Dedi.

Namun, Sampai saat ini pihak Polres Bogor masih belum bisa memberikan keterangan terkait perkembangan kasus pembunuhan terhadap Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.

Kapolres Bogor AKBP A.M Dicky saat ditemui sejumlah awak media di Mapolres Bogor juga tampak enggan memberikan komentar.

“Nggak ada. Saya gak komentar, jangan tanya lagi. Tanya Polda Metro saja," kata Dicky sambil melambaikan tangannya kepada para awak media yang hendak menghampirinya, Kamis (22/11/2018).

Sebelum Jasad Dufi Ditemukan, Warga Melihat Mobil Putih Terparkir di Dekat Rumah Kontrakan Pelaku

Terungkap Saat Rekonstruksi, CIK yang Tewas di Dalam Lemari Sempat Dibawa ke Kamar Mandi

Ada Tulisan dari Darah di Kontrakan

Pelaku pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan mengontrak di sebuah kontrakan di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Dikabarkan bahwa kontrakan tersebut juga dijadikan pelaku sebagai lokasi pembunuhan sebelum dibuang dalam drum ke Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018), di dinding tembok luar kontrakan pelaku terdapat tulisan kata, 'KONTAK' yang diberi garis horizontal di bagian tengahnya.

Selain itu, tulisan tersebut juga terlihat ditulis menggunakan cairan merah tua diduga menggunakan darah.

coretan dengan darah di kontrakan terduga pembunuh Dufi
coretan dengan darah di kontrakan terduga pembunuh Dufi (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Tetangga kamar kontrakan terduga pelaku, Aminah (35), mengaku kaget saat hendak membuang sampah melihat tulisan tersebut.

"Saya kaget juga lihat tulisan itu tadi. Saya kan mau buang sampah, saya lihat dikirain tulisan jorok yang jail gitu, ternyata tulisan 'Kontak' dan dilihat dari deket kayak darah," kata Aminah kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018).

Ini Pernyataan Kapolres Bogor Soal Ditangkapnya Pelaku Pembunuhan Dufi

Aminah mengaku tak tahu siapa yang membuat tulisan dari bercak darah tersebut.

Sampai berita ini diturunkan TribunnewsBogor.com belum mendapat keterangan pasti siapa dan apa maksud dari penulisan 'kontak' yang diduga menggunakan darah tersebut.

Selain itu rumah kontrakan pelaku sampai saat ini masih tertutup dan disegel petugas menggunakan garis polisi.

Kemudian yang tersisa di bagian luar korntrakan terpantau hanya ada beberapa piring, tempat menjemur baju dan seekor kucing peliharan pelaku.

Menunggak Sewa Kontrakan

M. Nurhadi yang menjadi pelaku pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi rupanya sering bermasalah soal urusan keuangan.

Selain tunggakan sepeda motor, M. Nurhadi pun telat membayar biaya kontrakannya.

Pemilik kontrakan, Lasmi mengatakan jika M. Nurhadi datang bersama istrinya Sari Murniasih untuk mengontrak rumah di bulan Mei 2018.

Diawal-awal mereka rutin membayar biaya kontrakan. Namun beberapa bulan belakangan ini justru terlambat.

"Sudah enam bulan ngontrak dan biaya kontrakan mereka paling mahal karena cukup luas, diawal itu bayarnya tepat waktu nah tiga bulan belakang ini agak susah dan sekarang dia juga masih nunggak dua bulan karena enggak bayar suka janji-janji kalau ditagih alasannya uang belum cair dari proyek," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com mengkonfirmasi, Jumat (23/11/2018).

Bahkan lanjut Lasmi, pada saat ditagih ke kontrakan M.Nurhadi sempat mengaku sakit.

"Waktu itu pernah saya tagih karena dia ngontrak perbulan Rp 600 ribu, ternyata pas ditagih dia bilangnya sakit karena saya enggak tega lihatnya ya sudah saya pergi dan saya kasih kesempatan yah ternyata sampai kejadian kayak gini bunuh orang," ujarnya.

Tak hanya itu, M. Nurhadi rupanya juga kerap bercerita kepada Lasmi mengenai sulitnya keuangan karena terkendala proyek.

"Dia bilang kalau banyak tunggakan mulai dari kredit motor dan lain-lain dia bilangnya sih buat bayar proyek gitu dan belum cair-cair enggak tau proyek apa," katanya.

Ia menambahkan bahwa kemarin malam pihak kepolisian mengabarkan akan mendatangi kontrakan M. Nurhadi.

"Nah semalam itu ada polisi nelepon saya katanya mau ke kontrakan M. Nurhadi tapi karena saya di Bandung akhirnya enggak jadi ketemu, terus diawal kejadian juga ditelepon saya dimintai kunci kontrakan dan sampai sekarang masih ada ditangan Polisi," tukasnya.

Sementara itu Pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, kontrakan yang dijadikan tempat untuk membunuh Dufi saat ini masih terpasang garis polisi.

Namun, garis polisi tersebut tampak berbeda hal itu bisa dilihat dari ukurannya dan kondisi sudah terlihat baru.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved