Pilpres 2019

Ceritakan Saat Pilpres 2014, Mahfud MD Sebut Tak Ada Capres Yang Miliki Kriteria Kepemimpinan Islam

Mahfud MD menjelaskan, pada Pilpres 2014, dua calon presiden saat itu, yakni Jokowi dan Prabowo tidak memiliki kriteria kepemimpinan islam.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Damanhuri
Kolase Foto TribunnewsBogor
Prabowo, Mahfud MD dan Jokowi 

Bahkan di kalangan banyak orang sudah populer dengan istilah Golfud, yakni Golongan Mahfud.

"Golfud-nya itu idenya nyuruh memilih. Namun tidak partisan, cuma pilihannya itu tidak memihak. Rugi kalau orang tidak milih. saya kan memilih, tapi secara publik saya tidak boleh mengampamnyekan salah satu," ungkapnya.

Mahfud MD Ngeluh Statamennya Banyak Dipelintir untuk Kepentingan Kampanye Capres-Cawapres

Ketika Mahfud MD Tolak Tawaran Tangani Kasus dengan Bayaran Mahal : Ke Yang Lain Saja

Ajak Golfud

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengajak masyarakat untuk tidak golput di Pilpres 2019.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak terlalu liar menafsirkan sesuatu.

Sebab menurutnya, negara harus terus berjalan dan pemimpin harus ada.

Untuk itu, kata dia, golput bukan merupakan pilihan yang tepat jika ingin memiliki pemimpin yang baik.

Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam cuitannya di Twitter, Selasa (21/8/2018).

Mahfud MD juga mengatakan, sulit menemukan pemimpin yang benar-benar baik, karena semua manusia pasti memiliki kelemahan.

Namun, ia mengutip kata-kata dari Franz Magnis bahwa memilih bukan untuk mencari yang ideal, tapi untuk menghalangi yang jahat jadi pemimpin.

"Tak perlu tafsir liar. Negara hrs berjalan, pemimpin hrs ada. Jd jgn golput, pilihlah 1 dari alternatif2 yg tersedia. Sulit ada pemimpin yg benar2 baik krn semua manusia pasti ada kelemahannya. Kata Franz Magnis: Bkn utk mencari yg ideal tp utk menghalangi yg jahat jd pemimpin," tulisnya.

Cuitan Mahfud MD
Cuitan Mahfud MD (Twitter)

Ia kemudian memberikan pesan untuk masyarakat agar menggunakan hak suaranya untuk memilih dan jangan golput.

Sebab, mengutip dari kaidah ushul fiqh, bahwa menghindari kerusakan atau kejahatan harus lebih diutamakan darupada meraih kebaikan.

"Ada kaidah ushul fiqh: Dar’ul mafaasid muqaddamun alaa jalbil mashaalih, “Menghindari kerusakan/kejahatan hrs lbh diuatamakan daripada meraih kebaikan”. Jadi apa yg dikemukakan oleh Franz Magnis Suseno itu sama dgn kaidah ushul fiqh. Pesannya: memilihlah, jgn golput," tulisnya.

Cuitan Mahfud MD
Cuitan Mahfud MD ( Twitter)

Cuitan itu pun banyak diretweet oleh netizen.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved