Tsunami di Banten dan Lampung

Udin Ahok Menangis Tak Bisa Selamatkan Ibu dan Anaknya Saat Tsunami, Tubuhnya Masih Tertimbun

Cerita korban tsunami Banten Lampung, disampaikan Udin yang hanya tertunduk lesu di atas puing-puing rumah yang terseret ombak.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunLampung
Cerita Korban Tsunami Banten Lampung, Udin Menunggu Keluarganya yang Terhimpit Reruntuhan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Cerita korban tsunami Banten Lampung, Udin Ahok (49), menyayat hati.

Mengutip Tribun Lampung, cerita korban tsunami Banten Lampung ini disampaikan Udin, yang keluarganya ikut menjadi korban.

Cerita korban tsunami Banten Lampung, disampaikan Udin yang hanya tertunduk lesu di atas puing-puing rumah yang terseret ombak.

Saat ditemui jurnalis Tribun Lampung, pria yang tinggal di Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan ini tampak duduk dengan lemas saat mulai menceritakan kisahnya.

Mata Udin sampai memerah, karena menahan tangis kala menceritakan dirinya yang tak sempat menyelamatkan ibunya, Ema (70) dan anaknya, Muhammad Yusuf (1).

Udin mengatakan, ibu dan anaknya itu masih tertimbun reruntuhan bangunan.

Gelombang tsunami yang datang tiba-tiba, membuat Udin yang kala itu tengah tertidur pulas, tak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan ibu dan anaknya.

Sejumlah jasad korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami akan dipindahkan ke rumah sakit umum Pandeglang di Puskesmas Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.(KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
Sejumlah jasad korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami akan dipindahkan ke rumah sakit umum Pandeglang di Puskesmas Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.(KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI) (Kompas.com)

“Baru sekitar tujuh menitan saya tertidur, tiba-tiba ombak datang dan langsung menghantam rumah saya," ujar Udin, dikutip Grid.ID dari Tribun Lampung.

Dari penuturannya, rumah Udin seketika langsung mulai roboh.

Panik bertambah ketika Udin mengetahui pintu rumahnya terkunci saat hendak mencoba keluar rumah.

UPDATE Korban Tsunami Banten dan Lampung: 281 Meninggal, 1.016 Luka, 57 Hilang dan 11.687 Mengungsi

Lagu Kemarin Seventeen, Persis Gambarkan Kondisi Ifan Seventeen Pasca Tsunami Banten, Ini Liriknya

Rumah Udin langsung roboh total ketika ombak tsunami kedua datang, sambil membawa perahu, yang kemudian menghantam rumahnya.

Tidak melarikan diri, Udin mencoba menyelamatkan keluarganya terlebih dahulu.

“Nggak pikir panjang, saya langsung menyelamatkan istri. Karena posisi kepala istri sudah di atas air. Itu kondisi air tingginya sekitar dua sampai tiga meter. Saya coba angkat istri saya biar bisa keluar dari dalam rumah lewat atap rumah depan yang bolong," ujar Udin.

Sesaat setelah menyelamatkan istri, Udin juga mencoba menyelamatkan anak keduanya.

Anggota TNI tengah membenahi sisa-sisa dampak tsunami di Anyer, Banten
Anggota TNI tengah membenahi sisa-sisa dampak tsunami di Anyer, Banten (Humas BNPB)

Namun sayang, tak ada lagi kesempatan Udin untuk menyelamatkan ibu serta anak bungsunya yang masih berumur 1 tahun.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved