Pilpres 2019
Prabowo Subianto: Kalau Indonesia Terpaksa Perang Hari Ini, Kita Hanya Bisa Bertahan 3 Hari
Prabowo Subianto menggelar Pidato Kebangsaan dan Dalam pemaparan visi misi 'Indonesia Menang'
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Prabowo Subianto: Kalau Indonesia Terpaksa Perang Hari Ini, Kita Hanya Bisa Bertahan 3 Hari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melakukan Pidato Kebangsaan yang dihadiri oleh sejumlah tokoh politik dan para pendukungnya, Rabu (14/1/2018) malam.
Acara Pidato Kebangsan, Prabowo Subianto ini digelar Jakarta Convention Center untuk memaparkan visi misinya sebagai Calon Presiden RI.
Dalam Pidato Kebangsaan yang dilontarkannya, Prabowo Subianto menyinggung soal kekayaan alam yang ada di negara Indonesia.
Prabowo Subianto tidak sendirian diatas panggung saat menyampaikan pidato kebangsaannya, namun didampingi Sandiaga Uno yang menjadi pasangannya di Pilpres 2019
Ucapan Prabowo Subianto ini didengar seluruh relawan yang hadir di lokasi tersebut serta sejumlah tokoh politik diantaranya Seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Amien Rais, Zulkifli Hasan, titiek Soeharto, Sohibul Imam dan lainnya.
Dalam pemaparan visi misi 'Indonesia Menang', Prabowo mengatakan meskipun Indonesia sudah 73 tahun merdeka tapi saat ini masih banyak rakyat yang kelaparan.
• Prabowo Subianto: Intelijen Jangan Intelin Mantan Presiden, Kalau Mantan Pangkostrad Gak Apa-Apa
• Tak Ada Izin, Baliho Gatot Nurmantyo di Posko BPN Prabowo-Sandiaga di Solo Dilepas
"Negara yang berdiri kaya, negara yang Sudah 73 tahun merdeka, kalau ada rakyat yang lapar, Kalau ada rakyat yang menggantung diri karena putus asa ini adalah penghinaan kepada pendiri-pendiri bangsa kita"
"Dan saya katakan ini adalah panggilan kepada rakyat Indonesia," kata Prabowo Subianto dengan nada lantang.

Ketua Umum Partai Gerinda ini juga mengaku mendegar ada yang memintanya untuk optimis dan tidak pesimis melihat Indonesia.
"Indonesia katanya akan bertahan 1000 tahun lagi. Saudara-saudara saya bertanya, apakah negara yang tidak mampu membayar rumah sakit, tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya, tidak membela petani, nelayan dan pekerjanya, yang tentaranya tidak kuat bisa bertahan 1000 tahun? tanya Prabowo.
Ia pun kembali melanjutkan pidatonya dengan mengatakan Indonesia akan setengah mati jika 10 tahun saja.
"Jangan-jangan 10 tahun saja sudah setengah mati kita," kata dia.
Prabowo juga menjelaskan soal cadangan bahan bakar hingga cadangan peluru yang dimiliki oleh negara Indonesia saat ini.
"Apakah negara yang cadangan bahan bakarnya Hanya bisa bertahan 20 hari, cadangan beras nya juga hanya bisa bertahan 3 minggu, apakah ini negara yang kuat apa ini negara yang bisa langgeng," sambung Prabowo.
Menurut yang ia dengar, pertahanan Indonesia saat ini tengah dalam kondisi kurang baik.
• Gatot Nurmantyo Protes, Minta Fotonya di Baliho BPN Prabowo-Sandiaga Uno Segera Diturunkan
• Alasan Sejumlah Kiai Sidogiri Pasuruan Dukung Prabowo-Sandi ?
Sebab, cadangan peluru yang dimiliki Indonesia jika terjadi perang tidak akan cukup hingga satu minggu.
Menurut Prabowo, informasi itu ia dengan dari Menteri Pertahanan Indonesia yang saat ini tengah menjabat.
"Bahkan Menteri Pertahanan pemerintah yang sekarang saja mengatakan kalau Indonesia terpaksa perang hari ini, kita hanya bisa bertahan 3 hari"
"Karena peluru hanya tiga hari yang ada. Bukan saya, yang sampaikan itu Menteri Pertahanan Republik Indonesia dari pemerintah sekarang sendiri yang mengatakan karena beliau juga seorang Patriot beliau ingin hal ini diketahui oleh rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam Pidato Kebangsaan, Senin (14/1/2019) malam.
KPU Batalkan Pemaparan Visi Misi
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatalkan sesi pemaparan visi dan misi pasangan calon Capres dan Cawapres yang seharusnya diselenggarakan pada 9 Januari 2019.
Ketua KPU Arief Budiman beralasan, pasangan calon bersama dan tim pemenangannya dapat melakukan pemaparan visi misinya secara sendiri-sendiri. KPU, kata dia, menyerahkan kepada masing-masing tim pasangan calon untuk menentukan durasi pemaparan visi dan misi.
"Sosialisasi visi misi silakan dilakukan sendiri-sendiri, mereka yang akan menentukan waktu dan tempatnya masing-masing," jelasnya di Hotel Mandarin, Jakarta, Sabtu (5/1/2019).

Lalu apa alasan KPU membatalkan agenda pemaparan visi misi kandidat pasangan capres-cawapres?
Arief mengatakan, salah satu alasannya adalah adanya perbedaan keinginan dari tim pemenangan untuk melakukan sosialisasi. Setelah dirumuskan, masing-masing pasangan calon diberikan waktu dan tempatnya sendiri.
"Bisa dua kali, tiga kali. Itu masing-masing. KPU juga agak kerepotan kalau memfasilitasi keinginannya agak berbeda-beda. Jadi, KPU memutuskan kalau sosialisasi bisa dilakukan masing-masing," kata dia.
Masyarakat Berkah Tahu
Dikutip dari Tribunnews.com, Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan menyebut masyarakat punya hak untuk tahu visi dan misi para pasangan calon di Pilpres 2019, tak terkecuali Prabowo Subianto.
"Kami pada dasarnya ingin pak Prabowo, menyampaikan secara lebih visi dan misinya. Dan itu hak masyarakat untuk tahu," kata Ferry di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019) sore.
Dia mengatakan, meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatalkan sesi khusus pemaparan visi-misi paslon Pilpres, namun ruang untuk penyampaiannya tidak boleh terhenti begitu saja.
Pasalnya, Ferry menganggap, pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan politik bangsa Indonesia.
Atas hal itu, Koalisi Adil Makmur Bersama Prabowo-Sandi menggelar acara bertajuk "Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto Indonesia Menang" di Plennary Hall, JCC, Jakarta Pusat, hari ini.
"Makanya ketika KPU membatalkan kita hargai, tapi ruang untuk menyampaikan visi-misi Prabowo-Sandi tidak boleh terhalangi. Itu bagian dari proses pemilu, dan sebuah pendidikan politik," katanya.