Tak Punya Hak Politik dan Tak Berlaku Seumur Hidup, Ini 6 Fakta soal E-KTP untuk WNA

Pemberian e-KTP bagi WNA, menurut Kemendagri, sesuai dengan UU Nomor 24 tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan.

Editor: Vivi Febrianti
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi foto KTP 

Ketiga kolom itu adalah kolom agama, status perkawinan, dan pekerjaan.

Pada e-KTP WNA dituliskan kewarganegaraan yang bersangkutan.

5. Pencetakan E-KTP WNA diinstruksikan dicetak setelah Pemilu 2019

Zudan memberikan arahan ke daerah agar pencetakan e-KTP untuk WNA dilakukan kembali setelah Pemilu 2019 selesai digelar.

"Saya beri arahan ke daerah agar daerah berhati-hati, kalau bisa E-KTP WNA dicetak setelah nanti Pileg, Pilpres," kata Zudan saat konferensi pers di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2019).

Dia mengatakan, arahan ini diberikan untuk mencegah kegaduhan terkait kartu identitas tersebut sehingga situasi jelang pemilu lebih kondusif.

6. Sudah dicetak 1.600 e-KTP untuk WNA

Sebanyak 1.600 keping e-KTP untuk WNA sudah dicetak sejak 2014.

"Penerbitan KTP-el WNA sampai saat ini kurang lebih 1.600 seluruh Indonesia. Dari Papua sampai Aceh," ujar Zudan. Empat provinsi yang paling banyak menerbitkan e-KTP untuk WNA, yaitu Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta yang Perlu Diketahui soal E-KTP untuk WNA"
Penulis : Devina Halim
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved