Andi Arief Terjerat Narkoba
Andi Arief Terjerat Narkoba, Tuai Polemik Soal 'Jenderal Kardus' dan Pernah Jadi Korban Penculikan
Andi Arief, politikus dan Wakil Sekjen Partai Demokrat, ditangkap polisi karena diduga menggunakan narkoba di sebuah hotel di kawasan Slipi
Melalui akun Twitternya, Andi Arief menyebut Prabowo sebagai 'Jenderal Kardus' terkait pecah kongsinya Partai Demokrat dan Partai Gerindra soal cawapres yang akan mendampingi Prabowo.
Ketika itu, Andi menyebut bahwa 'PAN dan PKS telah menerima uang masing-masing Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno' agar mereka mendukung pencalonannya.
Tuduhan ini langsung dibantah.
• Andi Arief Ditangkap, Mahfud MD Sebut AA Pernah Menyerangnya dengan Hal yang Melawan Akal Sehat
Dan Januari lalu, Andi kembali melontarkan pernyataan kontroversial bahwa ada tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah tercoblos.
Tuduhan ini langsung dibantah Komisi Pemilihan Umum yang menyebutnya sebagai hoaks. Andi bahkan sempat diancam akan dilaporkan kepada polisi atas tuduhannya itu.
Korban penculikan
Sejak 2015, Andi menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
Andi juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam dari tahun 2009 hingga 2014 di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat mahasiswa, Andi dikenal sebagai aktivis pro-demokrasi.
Di periode akhir kekuasaan Orde Baru, pria kelahiran 1970 ini aktif di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Akibat kegiatannya itu, dia menjadi salah satu korban penculikan aktivis pada tahun 1997-1998. (BBC Indonesia)