Kisah Keluarga Terjebak Banjir di Tol Ngawi dan Videonya Viral,15 Menit Teriak Tak Ada yang Menolong
Aksi dramatis pengguna jalan tol membantu menyelamatkan dua anak kecil, seorang pria, dan seorang ibu yang terjebak banjir bandang di sekitar ruas Tol
"Sore itu saya sudah hampir putus asa karena sudah berteriak-teriak minta tolong 15 menit, tetapi tidak ada satu pun pengguna jalan tol yang peduli. Padahal, kondisi kami dalam posisi terjebak banjir dengan ketinggian air setinggi leher orang dewasa," ujar Arif.
Namun rupanya takdir berkata lain.
Dalam keputusasaannya, tiba-tiba sebuah mobil menepi di pinggir jalan tol.
Seorang pria keluar dari dalam mobil mencoba membantunya keluar dari jebakan banjir.
Namun, pria yang baru turun dari mobil itu tidak bisa membantunya karena tidak bisa berenang.
Padahal, saat itu Arif sedang menggendong Sifa Nurkaromah.
Tak hilang akal, pria yang tidak bisa berenang itu mencoba bantuan lain.
Pria itu lalu mencegat kendaraan lain yang melintas di Tol Ngawi-Kertosono.
"Bapak itu sudah berulang kali mencegat tetapi tidak ada yang mau berhenti. Tak berapa lama kemudian, sebuah mobil mau berhenti menepi," kata Arif.
Tak lama kemudian, seorang pria yang mengemudikan mobil itu keluar dan langsung masuk ke parit pembatas jalan tol dengan sawah.
Arif tidak mengetahui, pria yang menolongnya itu adalah seorang anggota polisi Polres Kediri bernama Aiptu Sujadi.
Mengetahui Sujadi bersedia menolong, Arif langsung meminta anggota Satlantas Polres Kediri yang kesehariannya bekerja di Samsat Katang itu menolong putri adiknya terlebih dahulu.
"Saya minta bapak itu untuk mengambil Sifa dulu. Setelah itu saya langsung berenang menjemput Khamim," ungkap Arif.
Setelah Khamim selamat, Arif kembali berenang menjemput Arina yang jaraknya sekitar 20 meter karena adiknya itu tidak bisa berenang.
Setibanya di kawat pembatas jalan tol, Arif membegang dua kawat berduri pembatas agar Arina bisa keluar menuju jalan tol.
Di pinggir jalan tol, Sujadi membantu dengan mengulurkan bambu agar Arina bisa ditarik keluar dari jebakan banjir.
Awalnya berencana mengungsi

Sebelum terjebak banjir di pinggir Tol Ngawi-Kertosono, Arif bersama adiknya dan dua keponakannya sebenarnya ingin mengungsi ke Dusun Klumpit yang lebih tinggi lewat underpass tol.
Mereka mengungsi setelah tempat tinggalnya sudah digenangi banjir setinggi lutut orang dewasa sejak Kamis (7/3/2019) pukul 09.00.
Namun, banjir besar sudah memenuhi underpass tol.
"Untuk sampai ke Dusun Klumpit, kami harus melewati jalan tol karena dusun kami dan Dusun Klumpit dipisahkan oleh jalan tol," kata Arif.
Ia mengajak Arina bersama dua anaknya setelah lebih awal menyelamatkan bapaknya bersama sapinya.