Kabar Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Marco Simic, Persidangan Hingga Pesepakbola Tulis Curhatan
Kasus tersebut membuat Marko Simic harus menetap di Australia dan tidak bisa kembali ke Indonesia bersama Persija Jakarta.
Marko Simic juga mengunggah ulang curhatan dirinya yang diterjemahkan oleh seseorang fansnya @daffaalhamdii_.
"Ketika semua orang melupakanmu, hanya ada ibu, keluarga dan Jakmania.
Cepat kembali brother," demikian tulis Instastory tersebut.

Kronologi
Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, berduel di laga kualifikasi kedua Liga Champions Asia kontra Newcastle Jets, Selasa (12/2/2019). (Media Persija)
Dikutip dari Bolasport.com, Gusti Randa selaku kuasa hukum Marko Simic yang ditunjuk Persija Jakarta telah mendalami kasus pelecehan seksual yang dilakukan kliennya itu.
• Penumpang Cerita Detik-detik Kereta Terguling di Bogor, Sebut KRL Sempat Berhenti: Kabel Atas Goyang
Gusti Randa mengungkap kronologi lengkap kasus yang menjerat Marko Simic kepada publik.
Menurut pria yang juga berstatus sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI ini, kasus yang dijalani Simic ternyata tidak terlalu serius.
Gusti dengan tegas mengatakan, bahwa apa yang diberitakan saat ini lebih besar daripada kenyataannya.
"Sebetulnya enggak sejauh itu, banyak beredar di luar-luar pelecehanya seperti apa (begini dan begitu), tidak," kata Gusti kepada awak media, termasuk BolaSport.com.
Penyerang Persija Jakarta Marko Simic pada sesi official training di Stadion McDonald Jones, Newcastle, Australia, Senin (11/2/2019). (Media Persija)
Menurut penuturan Gusti, posisi duduk Simic dan korbannya memang berdekatan.
"Simic duduk di kursi 37 perempuan itu ada di 39," katanya.
Namun yang menarik, masih menurut penuturan Gusti, Persija Jakarta telah memesan tiga kursi dalam baris itu, termasuk kursi yang diduduki oleh korban.
Gusti yang baru saja ditetapkan sebagai Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB) ini juga mengatakan dengan jelas dari tiap adegan yang dilakukan Simic.
Kronologi itu termasuk dengan kenyataan bahwa pemain asal Kroasia itu telah mengenal si korban sebelumnya.
"Simic dengan perempuan ini sudah saling kenal. Artinya, kenal di atas pesawat. Bukan ujug-ujug tidak kenal," ujarnya.
Tindak pelecehan yang dilakukan Simic, dikatakan Gusti adalah penggerayangan atau meraba beberapa bagian tubuh korban.
Korban yang tidak terima dengan perlakuan Simic pun akhirnya melaporkan kejadian itu kepada awak kabin.
"Ada sedikit pegangan tangan, lalu merasa tidak suka. Lalu dipegang lagi pahanya, lalu tak suka. Nah perempuan itu melaporkan kepada pramugara," tutur Gusti.
Setelah kejadian itu, korban kemudian dipindahkan ke kursi lain oleh pramugara.
Tidak berhenti sampai di sana, si korban belum merasa aman dan kembali mengungkapkan ketakutannya kepada pramugara.
Simic kemudian diberi peringatan pertama dari tiga tingkatan peringatan di dalam pesawat.
• Dalam Kondisi Tak Ideal, Ini Rahasia Ahsan/Hendra Juarai All England 2019
Manajer Persija, Ardhi Tjahjoko sempat diminta untuk memberi pengertian kepada Simic.
Sempat terjadi upaya mediasi di dalam pesawat yang dilakukan oleh pramugara untuk membantu kedua belah pihak menyelesaikan kasus tersebut.
"Simic hanya dikenakan warning pertama, terjadi saling maaf, dan Simic kembali ke kursinya," ucapnya lagi.
Yang masih menjadi pertanyaan di benak Gusti Randa, sebelum pesawat mendarat, secara tiba-tiba Simic mendapat peringatan terakhir.
Sebagai pengacara, Gusti menganggap ada missing link sejak adanya kesepakatan damai di atas pesawat.
"Nah, disini ada miss link yang perlu saya kejar kenapa kok tiba-tiba sebelum landing Simic dibacakan final warning card oleh pramugara," katanya.
Final warning card itu termasuk bagian dari manifest pesawat yang akan diserahkan kepada petugas bandara.
Otomatis, nama Simic sudah terdaftar sebagai "orang bermasalah" di pesawat dan menjadi tanggung jawab dari pihak berwenang.
"Karena itulah form yang berwarna kuning itu menjadi kesatuan dengan manifest pesawat sehingga ketika di terminal polisi langsung naik ke pesawat," ucapnya.
Di akhir, Gusti Randa mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Garuda Indonesia.
Nantinya, pada persidangan Simic pada 9 April 2019, dokumen tertulis dari kronologi di atas pesawat itu akan menjadi salah satu alat bukti.
(TribunJakarta.com/Bolasport.com)
• Kalahkan Wakil Malaysia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Sabet Gelar Juara All England Open 2019
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Marko Simic, Proses Persidangan hingga Curhatannya,
Penulis: yogi gustaman
Editor: Ilusi Insiroh