Penembakan di Selandia Baru
49 Orang Tewas Ditembak di Masjid Selandia Baru, Jemaah Panjat Pagar 1,5 Meter Demi Selamatkan Diri
Mike Bush menjelaskan, 41 korban tewas di antaranya ditemukan di Masjid Al Noor, dan 8 lainnya di kawasan Linwood Islamic Center
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
"Saya hanya bisa menunggu dan berdoa ' Tuhan, semoga pria ini kehabisan peluru'," tutur saksi tersebut dan menambahkan, seorang jemaah sempat memintanya sembunyi.
Yang dia tahu kemudian, teroris itu menembak pria tersebut tepat di dadanya.
• Penampilannya Lebih Milenial, Oppo Luncurkan F11 Seperti Ini Modelnya
• Kesaksian Korban Selamat Penembakan Masjid di Selandia Baru : Tuhan Semoga Pria Ini Kehabisan Peluru
Komisaris Polisi Mike Bush mengatakan empat orang yang terdiri dari tiga pria dan satu perempuan tersebut juga tidak masuk dalam daftar penegak hukum Australia.
Salah satu dari teroris itu, yang dilaporkan bernama Brenton Tarrant, merupakan warga negara Australia. Dia dikabarkan tinggal di Grafton.
Bahkan, Brenton Tarrant melakukan penembakan secara membabi buta dan merekam aksinya itu.
Di dalam video penembakan, Brenton Tarrant menggunakan dua senjata laras panjang, mirip shotgun dan laras panjang jenis AR-15.
Di kedua senjata yang dia pegang, terlihat tulisan perpaduan huruf maupun angka dengan tinta putih.

Setelah menembak semua orang yang ada di dalam masjid, Brenton Tarrant keluar, kemudian melancarkan aksinya dengan menembak orang-orang yang berada di luar.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyatakan insiden yang terjadi saat Salat Jumat itu adalah hari terkelam dalam sejarah negara itu.
"Sudah jelas bahwa peristiwa ini bisa dideskripsikan sebagai serangan teroris," ujar Ardern dalam konferensi pers dengan wajah kelabu dikutip AFP.
Ada 6 WNI di Masjid An Noor saat Insiden Penembakan
Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengungkapkan ada enam warga negara Indonesia (WNI) berada di dalam Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru, saat insiden penembakan terjadi pada Jumat (15/3/2019).
Tiga WNI yang menghubungi Tantowi Yahya mengenai kejadian penembakan di Masjid Al-Noor, Christchurch, adalah mahasiwa Indonesia sedang kuliah.
"Tiga mahasiswa itu namanya Fadil, Kevin dan Irfan. Mereka kuliahnya beda-beda tempatnya di Christchurch," ujar mantan anggota DPR RI ini kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Jumat (15/3/2019).
"Mereka berhasil lari dan selamat ke rumah penduduk di sana," ucap politikus Golkar ini.