Buat Vlog Naik MRT, Anak Ahok Teringat Soal Dampak Negatif Untuk Kampanye Ayahnya Saat Pilkada DKI
Pembangunan MRT digarap mulai dari pemerintahan Gubernur DKI Jakarta terdahulu, Sutiyoso hingga Gubernur DKI Jakarta yang sekarang, Anies Baswedan.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Moda raya terpadu atau mass rapid transit ( MRT) telah diresmikan kemarin, Minggu (25/3/2019) oleh presiden RI, Jokowi.
Animo masyarakat untuk mencoba menaiki MRT pun sangat besar.
Terbukti banyak orang yang rela antre demi mencoba MRT beberapa pekan sebelum diresmikan.
Diketahui, pembangunan MRT ini membutuhkan waktu yang panjang.
Setidaknya butuh 34 tahun untuk merampungkan proyek MRT, mulai dari perancangan hingga pengoperasian.
Pembangunan MRT digarap mulai dari pemerintahan Gubernur DKI Jakarta terdahulu, Sutiyoso hingga Gubernur DKI Jakarta yang sekarang, Anies Baswedan.
Sebelum Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga punya peran andil cukup besar dalam proyek pembangunan MRT.
Ahok meneruskan pembenganunan setelah Jokowi meletakan jabatannya di DKI Jakarta karena terpilih menjadi Presiden RI.
Pada 2015, Ahok melanjutkan proyek tersebut dengan melakukan pembebasan lahan.

Dia memberi insentif kepada pemilik lahan di sepanjang Jalan Fatmawati yang melepas tanahnya demi proyek MRT.
Selama pembangunan MRT di era pemerintahan Ahok atau BTP, kemacetan luar biasa pun tak terhindarkan.
hal itu pun diceritakan oleh putra Ahok BTP, Nicholas Sean.
• MRT Diresmikan, Anies Berterima Kasih ke Sutiyoso hingga Ahok
• Dapat Pinjaman dari Jepang, Pembangunan Rute MRT Fase Kedua Diproyeksi Habiskan Dana Rp 22,5 Triliun
• MRT Jakarta Diresmikan - Anis Baswedan Tulis Surat Untuk Pekerja, Jokowi: Sebuah Peradaban Baru
Di akun Instagram milinya, Sean mengunggah vlog dirinya mencoba menaiki MRT.
Dalam video itu, ia berharap agar ayahnya bisa mencoba menaiki MRT.
Selain itu, di postingan video itu Sean juga bercerita mengenai proyek MRT yang dikejarkan selama ayahnya menjabat.
Sean bercerita, ia pernah menyampaikan keluhan dari teman-temannya terkait kemacetan yang ditimbulkan karena proyek MRT.
Saat proyek MRT berlangsung, DKI Jakarta sedang memasuki massa Pilkada.

Sean menilai kemacetan karena proyek MRT itu memberi dampak negatif bagi kampanye ayahnya yang maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta bersama Djarot Saiful Hidayat.
Meski begitu, Ahok tetap melanjutkan proyek MRT meski memberi dampak kurang baik untuk kampanyenya.
Sean pun memuji keputusan sang ayah yang dianggap tidak populer, yang penting kebutuhan masyarakat akan transportasi massal ini bisa segera rampung.
• Perbedaan MRT, Commuter Line dan LRT, Simak Penjelasannya
• Viral ! Penumpang MRT Jakarta Ini Malah Lesehan dan Gelantungan Demi Foto
• Jokowi dan Iriana Tiba-Tiba Naik TransJakarta dan MRT ke Lebak Bulus
"Dulu papa @basukibtp pernah cerita, bahwa menanggulangi kemacetan adalah salah satu prioritas kerja dia ketika dia menjawab sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012, dan sebagai Gubernur DKI Jakarta ketika dia menggantikan Pak Jokowi sebagai Gubernur di tahun 2014. salah satu yang sering diceritakan beliau di rumah adalah mengenai MRT Jakarta. .
Dan yang paling saya ingat adalah ketika masa kampanye 2017 lalu, saya menyampaikan keluhan dari beberapa teman saya bahwa pembangunan MRT, LRT, dan beberapa ruas underpass dan flyover di Jakarta dalam waktu yang relatif dekat menyebabkan kemacetan yang luar biasa, tentu tidak perlu analisa politik untuk mengatakan bahwa itu berpengaruh negatif kepada usaha kampanye Papa.
.
Tetapi Papa dengan tegas dan tanpa keraguan menyatakan, bahwa ini semua harus dilakukan, apapun dampaknya kepada kampanye dia. Dia hanya ingin pembangunan sarana-sarana transportasi tersebut bisa segera selesai, dia hanya ingin masalah kemacetan di Jakarta bisa segera diselesaikan. Dari situlah saya belajar, bahwa laki-laki harus mengambil keputusan paling tidak populer sekalipun, walaupun itu harus mengorbankan hal lainnya.
.
Selamat beroperasi MRT Jakarta, semoga benar-benar bisa menjadi moda transportasi yang dibanggakan oleh Jakarta dan Indonesia. semoga semua sarana prasarana bisa dirawat, dan juga mayarakat bisa tertib menggunakannya." Tulis Sean.
Anis Baswedan Tulis Surat Untuk Pekerja, Jokowi: Sebuah Peradaban Baru
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meresmikan Moda Raya Terpadu ( MRT ) Jakarta, Minggu (24/3/2019).
MRT Jakarta fase pertama yang menghubungkan Bundaran HI dengan Lebak Bulus.
MRT merupakan moda transpormasi masal terbaru yang kini hadir di Indonesia.
Sejak dibuka untuk umum secara gratis, masyarakat begitu antusias untuk menaiki moda transportasi baru yang kini ada di Ibu Kota.
Mereka yang ingin merasakan 30 menit perjalanan dari Hotel Indonesia hingga Lebak Bulus, nampak sibuk mendaftarkan dirinya mereka melalui smartphone yang mereka miliki.
Setelah mereka selesai mendaftar mereka menunjukan kepada petugas bahwa telah terdaftar.
Sebagian diantara para penumpang mengaku sangat senang dengan kehadiran MRT di Jakarta, apalagi mereka menganggap jika MRT merupakan transportasi tercepat yang pernah mereka naiki selama di Jakarta.
"Kalo saya melihatnya sangat bagus, karena apa, saat saat ini masyarakat itu butuh transportasi yang cepat, dan nyaman dan itu ada di MRT, jadi bagi para pekerja yang memang biasa mengunakan transportasi umum pasti menyambut senang, akan hadirnya MRT ini," kata Gamal, Minggu (24/3/2019) mengutip Warta Kota.
Menurut Jokowi, hadirnya MRT merupakan suatu peradaban baru yang ada di Indonesia
"Hari ini sebuah peradaban baru akan kita mulai, yaitu dengan dioperasikannya MRT di DKI Jakarta fase pertama. Siapa yang sudah mencoba MRT?" ujar Presiden di kawasan car free day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 24 Maret 2019 dalam keteranganya yang diterima TribunnewsBogor.com.
• Naik MRT Bareng Jokowi, Anggun Ungkap Bedanya dengan yang di Paris,Ternyata Lebih Nyaman di Jakarta

Dalam sambutannya, Jokowi berharap kehadiran MRT pertama ini turut disertai dengan pembangunan budaya baru dalam bertransportasi bagi para penggunanya.
Sejumlah kebiasaan dan kedisiplinan hendak ditanamkan kepada masyarakat terkait penggunaan moda raya terpadu ini.
"Yang pertama, jangan buang sampah di MRT dan stasiun-stasiun MRT kita. Jaga agar MRT dan stasiun-stasiun yang kita miliki tidak kotor," tuturnya.
Tak hanya itu, ia juga mengajak masyarakat untuk lebih tertib dengan membudayakan antre dan disiplin waktu.
"Kalau mau naik MRT antre. Jangan berdesak-desakan. Antre dan disiplin waktunya. Jangan sampai pintunya mau ketutup baru masuk, kejepit pintu nanti," ucapnya.
• Penumpang MRT Membludak setelah Diresmikan Jokowi, Ini Penyebabnya
• Syarat Ikut Uji Coba MRT - Ini Link Pendaftaran dan Syarat untuk Jajal Kereta Bawah Tanah di Jakarta
Jokowi melanjutkan, mengatakan bahwa pembangunan MRT tahap selanjutnya akan segera dilakukan.
Pihak pengelola akan segera memulai pembangunan koridor utara-selatan yang menghubungkan Lebak Bulus dan Kampung Bandan.
"Segera ini akan kita lanjutkan ke fase ke utara, fase yang kedua. Paralel nanti dengan east-west. Akan kita kerjakan secara beriringan," kata Presiden Jokowi.
Jokowi menambahkan, pihaknya akan terus mengupayakan integrasi yang lebih luas terhadap segala moda transportasi yang ada di Ibu Kota dan sekitarnya.
Sehingga, masyarakat diharapkan dapat lebih memilih menggunakan transportasi umum dibanding pribadi sehingga mengurangi kemacetan.
"Masyarakat akan diberikan kemudahan-kemudahan untuk datang ke sebuah tempat sehingga meninggalkan motor dan mobil pribadinya karena lebih nyaman dan cepat naik MRT, transjakarta, dan LRT yang juga akan segera selesai. Harapan kita itu," tuturnya.

Jokowi juga sempat menjajal MRT bersama sejumlah menteri dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu melansir Tribun Jakarta, Anies Baswedan pun menuliskan surat yang ditujukan untuk para pekerja pembangunan MRT jakarta.
Dalam suratnya, Anies Baswedan mengucapkan rasa terimakasihnya kepada para pekerja sehingga terbangunnya MRT yang kini bisa digunakan oleh masyarakat.
Berikut ini isi surat Anies Baswedan yang ditunjukan kepada para pekerja MRT Jakarta:
Kepada Yth.
Para Pekerja Pembangunan MRT Jakarta
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Ibu dan Bapak yang saya hormati, saya menuliskan pesan ini untuk ucapkan terima kasih. Mengirimkan apresiasi pada semua yang pernah bekerja untuk membangun MRT ini.
Saya sudah berkali-kali naik MRT, tapi tadi pagi berbeda. Pagi ini bersejarah karena MRT akan diresmikan. Di perjalanan menuju lokasi acara, wajah para pekerja itulah yang muncul di benak saya.
Mereka yang berpeluh siang malam. Saya tahu persis karena hampir setiap malam lewat sekitar tiang-tiang pancang. Di malam gulita, saat mayoritas warga telah tidur, Anda semua masih berkeringat. Bekerja tanpa henti.
Ibu, Bapak dan Saudara semua, kerja keras itu, butiran keringat jernih itu yang membuat bangsa kita bisa cemerlang. MRT adalah kristal cemerlang dari keringat Ibu, Bapak dan Saudara semua.
Kita tahu bahwa Borobudur itu dibangun selama lebih dari 100 tahun; bangsa kita memang punya stamina untuk membuat karya monumental lintas masa. Kita kagum karyanya tapi tak pernah kenal nama-nama para pekerjanya. Memang para pekerja di balik karya besar selalu tersembunyi, tapi karyanya dirasakan dan membanggakan.
Saya sudah meminta kepada Direksi PT. MRT bahwa kali ini harap dicatat setiap nama yang terlibat, sekecil apapun termasuk para pekerja paling operasional. Dokumentasikan semua, dan izinkan kami, bangsa Indonesia, mengenal orang-orang yang bekerja keras dalam sunyi untuk mengubah wajah ibu kota.
Hari ini mungkin Anda di rumah, menonton di televisi atau membaca beritanya. Anda tidak berada di lokasi, tak menyaksikan langsung hasil kerja keras yang anda lakukan. Tapi ketahuilah, tepuk tangan tadi membahana. Ribuan bertepuk-tangan. Izinkan saya menegaskan bahwa tepuk tangan itu sesungguhnya untuk Anda, untuk tiap jiwa yang bekerja dalam senyap.
Bapak, Ibu dan Saudara semua, Anda telah mengubah wajah ibu kota, hasil kerja Anda akan memudahkan hidup jutaan orang selama puluhan tahun yang akan datang. Mereka semua hampir pasti tidak kenal dengan nama Anda tapi semua pasti merasakan karya Anda yang akan berbekas sepanjang sejarah.
Kami yang berdiri di atas panggung saat ini, gelintiran jumlahnya, tak sebanding dengan Ibu-Bapak yang ratusan ribu jumlahnya yang bekerja tak tampak, jauh dari sorotan publik.
Atas nama rakyat Jakarta, saya mengirimkan rasa terima kasih dan rasa hormat pada Ibu, Bapak dan Saudara semua. Di manapun Anda berada, kami mendoakan. Semoga tiap butir keringat itu akan dicatatat sebagai amal shaleh, dan setiap kemudahan yang dirasakan oleh pengguna MRT akan dicatat sebagai amal jariyah bagi Anda semua.
Wassalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh.
Salam,
Anies Baswedan