Doktor yang Membunuh Pegawai Kampus Mengaku Korban Terlalu Campuri Urusan Pribadinya
Hal tersebut terungkap dari kronologi pembunuhan versi kepolisian yang dilakukan saat rilis kasus seusai penangkapan Wahyu Jayadi, Minggu (24/3/2019).
Lantaran korban hendak bercerita, pelaku melajukan mobil milik korban dengan kecepatan rendah.
Dalam perjalanan itulah, pelaku dan korban terlibat percakapan ringan.
Barulah sekitar pukul 19.30 Wita, korban dan pelaku mulai terlibat adu mulut.
Pertengkaran antara keduanya diduga lantaran korban mencampuri urusan pribadi pelaku di sela percakapan keduanya.
Dalam pertengkaran itu pula, korban sempat menampar pipi pelaku.
• Live Streaming Timnas Indonesia Vs Myanmar di MNCTV - Misi Penting Menuju Piala Dunia 2022
• Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 6 Mei dan Idul Fitri 5 Juni 2019
• Lihat Alleia Asyik Main Boneka Salju dan Ski di Jepang, Ariel Noah Tertawa Sebut Putrinya Mirip Ini
Terlibat cekcok dan adu mulut yang tak kunjung berakhir, sekitar pukul 20.05 Wita pelaku sudah mulai emosi dan menghentikan kendaraan milik korban di Jalan STPP Bontorannu, Gowa.
Lantaran emosinya yang sudah memucak, pelaku kemudian melakukan aksi kekerasan pada korban hingga membuatnya meninggal dunia.
Diketahui pelaku mencekik leher korban dan juga memukul wajah korban beberapa kali.
Melihat kondisi korban, pelaku ketakutan dan mulai panik.
Ia kemudian mencari lokasi untuk meninggalkan mobil korban.
Akhirnya pelaku memutuskan untuk berhenti di depan ruko gudang Perum Bumi Zarindah, Dusun Japing Pattallassang, Gowa (TKP jasad korban ditemukan).
Letak lokasi tersebut berada sekitar 17,9 km dari kampus UNM.
Setelah memarkirkan kendaran milik korban , pelaku kemudian memasangkan sabuk pengaman ke leher korban.
Ia selanjutnya turun dari mobil dan meninggalkan mobil dalam kondisi terkunci, sementara kunci mobil diletakkan di atas jok driver.
Tak langsung pergi meninggalkan korban, pelaku ternyata menghampiri korban dan berniat mengambil ponsel milik korban untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang dilakukannya.