Penganiayaan Siswi SMP
Bantah Rusak Organ Intim Audrey, Ini Pengakuan 3 Tersangka: Jambak Rambut dan Pukul Pakai Sendal
Terduga pelaku dan 3 tersangka penganiayaan Audrey mambantah sudah merusak organ intim korban yang ternyata sesaui dengan hasil Visum
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Anwar lantas menegaskan lagi bahwa pihaknya sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
"Sudah ada olah TKP. Sesuai dengan arahan Ditreskrimum Pold Kalbar kita mungkin akan melakukan rekonstruksi agar ada persesuaian," paparnya.
Motif penganiayaan ini, kata dia, yakni rasa dendam dan kesal tersangka terhadap korban.
"Pengakuan tersangka, korban suka nyindir-nyindir. Ada yang masalah tadi pacarnya satu, yang kedua salah satu tersangka ini, yang notebene ibunya sudah meninggal dunia, tapi selalu diungkit-ungkit pernah meminjam uang. Padahal sudah dibayar mengapa masih di ungkit-ungkit," kata Kapolresta.
• 6 Hari Jelang Pemilu Tanggal 17 April, Persiapan KPUD Kota Bogor Sudah 95 Persen
• Hasil Visum Audrey Disebut Tak Ada Luka, Ibunda: Dia Selalu Terbangun Menangis, Teriak Ketakutan
Pengakuan 7 Terduga Pelaku
Tujuh siswi SMA menyampaikan klarifikasi terkait dugaan pengeroyokan Audrey siswi SMP Pontianak di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Rabu (10/4/2019) sore.
Dari 7 siswi SMA, 3 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Satu dari 7 siswi SMA menyampaikan permohonan maaf kepada korban.
Dirinya mengakui ada penganiayaan terhadap korban.
"Saya satu di antara terduga pelaku 2 orang ini. Saya meminta maaf kepada korban dan keluarga korban," ujarnya.
Namun demikian kejadian yang sebenarnya terjadi ini tak seperti yang ramai di media sosial.

Satu di antara terduga pelaku membantah ada penganiayaan terhadap organ intim korban.
Menurutnya, yang terjadi adalah pemukulan satu lawan satu.
"Kami membantah tuduhan dari para netizen yang mengatakan kami menganiaya korban pada bagian intim, membenturkan kepada korban ke aspal dan menyiramkan air, itu semua tidak benar," ujar satu dari mereka.
"Tidak ada penyekepan, tidak ada seretan, tidak ada menyiram secara bergiliran, tidak ada pembenturan kepalanya ke aspal itu tidak ada," Apalagi untuk merusak keperawanannya," tambah yang lain.