Penganiayaan Siswi SMP
Bantah Rusak Organ Intim Audrey, Ini Pengakuan 3 Tersangka: Jambak Rambut dan Pukul Pakai Sendal
Terduga pelaku dan 3 tersangka penganiayaan Audrey mambantah sudah merusak organ intim korban yang ternyata sesaui dengan hasil Visum
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Kini, ia pun merasa turut menjadi korban.
"Dan kalian semua harus tahu di sini saya juga korban karena saya sekarang sudah dibully, dhina, dicaci, dimaki dan diteror padahal kejadian tidak seperti itu," ujarnya.
• TRIBUN WIKI - Segarnya Asinan Jagung Bakar Suryakencana, Intip Proses Pembuatannya
• Ancaman Hukuman untuk 3 Orang yang Ditetapkan Tersangka pada Kasus Pengeroyokan Audrey
Mereka mengaku bahwa mereka bukanlah geng atau komplotan seperti yang dituduhkan oleh orang-orang.
"Kami adalah teman sejak Sekolah Dasar, oleh sebab itulah kami berbeda-beda sekolah, jadi kami bukan geng," ucap salah satu diantara mereka.
Kronologi Penganiayaan Audrey, siswi SMP Pontianak dan Penyebabnya
Mengenai penyebab penganiayaan Audrey, salah seorang terduga pelaku mengaku memang salah satu dari mereka pernah mempunyai masalah terkait hutang orangtua yang tidak seberapa dan sudah dibayarkan.
Namun menurut mereka itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan kejadian.
Terkait pemberitaan yang beredar bahwa kasus pengeroyokan ini terjadi karena masalah cowok.
Mereka pun menampiknya. Tak ada kaitan sama sekali dengan masalah cowok.
Pelaku membeberkan semua berawal dari saling sindir di media sosial.
"Audrey dan P menyindir saya di instagram. Mereka menyindir di grup WA. Saya ingin menyelesaikan semua masalah ini," kata seorang terduga pelaku.
Kemudian, lanutnya saat itu ia tidak menjemput atau menculik korban Audrey apalagi memakai tipu muslihat.
"Saya chatting P tapi tak dibalas. Saya chatting Audrey saya bilang mau menyelesaikan masalah. Saya ajak selesaikan malam Sabtu di Alun Kapuas. Dia menyanggupinya," ujarnya.
Namun Audrey tiba-tiba ngajak ketemu langsung di hari Jumat sekitar jam 11 siang itu.
Ketika mereka bertemu dengan Audrey, sempat terjadi aksi kejar-kejaran sehingga perkelahian terjadi di dua lokasi berbeda yakni di Taman Akcaya dan Jalan Sulawesi.
Saat itu, menurut pelaku, mereka tidak langsung mengeroyok korban Audrey.
Mereka bergantian satu lawan satu untuk menghadapi Audrey.
Namun ada diantara para pterduga pelaku ini hanya bertindak sebagai penonton tak ikut menganiaya Audrey.
"Korban sendiri yang minta dijemput, lagipula saat itu bukan dua belas orang yang menganiaya sekaligus, tapi kami satu lawan satu, dan perlu diketahui tidak semua yang ada disitu memukul, beberapa dari mereka hanya melihat saja," cerita terduga pelaku.
Mereka menceritakan kronologi kejadian bahwa saat itu tidak semua dari mereka datang bersamaan, ada yang terlambat dan dan bahkan tidak melakukan pemukulan sama sekali.
Bahkan ada yang berusaha melerai perkelahian dengan Audrey.
"Pas saya sudah datang, mereka sudah berkelai dan saya sudah mencegah. Kami takut jika melerai takut dituduh mengeroyok saya takut terjadi seperti itu, di sana ada tindakan peleraiaan," terang salah satu terduga lainnya. (*)