Ibu Mertua Tewas usai Dibakar Hidup-hidup Oleh Menantunya, Diduga Iri Karena Punya Kasur Baru
Wanita berusia 30 tahun itu mengetuk pintu dapurnya dan langsung menyiramkan bensin jenis pertalite ke tubuh ibu mertuanya.
“Pertalite itu dituangkan di baskom plastik agar mudah menyiramkannya ke tubuh korban,” ujar Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo dilansri TribunnewsBogor.com dari Tribun Madura.
Setelah itu, pelaku langsung menyalakan korek api.
"Namun didorong oleh korban sehingga korek apinya jatuh,” ungkapnya.
Tak berhenti di situ, NR masih berupaya untuk membakar Lismini yang tubuhnya sudah basah oleh bahan bakar jenis pertalite.
• Di Hari Ditemukannya Budi Hartanto, Mayat Tanpa Kepala Blitar, Pelaku Pembunuh Minta Maaf ke Ibunya
• Check In Short Time Bareng Pria, Mahasiswi Tewas Dengan 27 Luka Tusuk-Kondom Bekas Jadi Barang Bukti
NR melihat ada kompor gas yang berada tidak jauh dari Lismini.
Dia lalu menyalakan kompor gas itu sehingga akhirnya api menyambar ke arah tubuh mertuanya, Lismini.
Melihat api berkobar di sekujur tubuhnya, Lismini lalu pergi keluar rumah untuk meminta pertolongan warga.
Lismimi pun berlari keluar rumah dalam keadaan terbakar dan meminta tolong warga.
Warga yang melihat kejadian itu langsung datang dan berupaya untuk menyelamatkan Lismini dengan handuk basah dan membawanya ke puskesma sterdekat.
Karena kondisi Lismini yang sangat parah, sehingga dia dilarikan ke RS Hasta Brata sebelum akhirnya dipindah ke RS Saiful Anwar Kota Malang.
“Karena korban takut diamuk massa, akhirnya lari ke ladang yang berada di belakang rumah,” tandas Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo.
Pada Sabtu pagi, sekitar pukul 5.30 wib, Lismini akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Sebelum meninggal dunia, korban sempat bercerita kepada warga yang saat itu membawanya ke puskesmas usai dibakr hidup-hidup oleh menantunya NR.
Astami (42), saksi mata sekaligus tetangga korban yang membatu menolong memadamkan kobaran api di tubuh Lismini menceritakan kembali keterangan yang dikatakan Lismini sebelum meninggal.
“Tadi ada yang mengetuk pintu saat aku di dapur. Aku kira Dimas, cucuku. Setelah aku buka, kemudian disiram air warna biru. Kemudian mau dibakar dengan korek tapi tak menyala. Lalu menyalakan kompor gas dan membakar kertas," cerita Astami menirukan ucapak Lismini.