Batalkah Puasanya Bila Membicarakan Orang Lain Atau Ghibah ? Ini Penjelasan dan Hadisnya
orang yang melakukan ghibah diibaratkan seperti orang yang sedang memakan bangkai saudaranya.
“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain” (QS. Al Hujurat: 12).
Sama halnya dengan namimah (mengadu-domba), mencela, dan berdusta.
Semua perilaku tersebut tidaklah membatalkan puasa dan ibadah yang lainnya.
Namun semua itu menodai puasa dan mengurangi pahala, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,
من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشراب
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, melakukan kedustaan serta berbuat usil, maka Allah Ta’ala tidak butuh ia meninggalkan makannya dan minumnya” (HR. Bukhari).
dan sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,
الصيام جنة، فإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث ولا يصخب فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني صائم
“Puasa itu perisai, jika sesorang diantara kalian berpuasa, janganlah berkata keji dan janganlah berkelahi, dan jika seseorang mencelanya atau memusuhinya maka katkanlah aku sedang berpuasa.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
(Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Hukum Bicarakan Keburukan Orang Lain (Ghibah) saat Bulan Puasa Ramadan, Batalkah Puasanya?)