Pilpres 2019

Mahfud MD Sebut Kemenangan Jokowi Sulit Dibalik, Fadli Zon Bantah, Yunarto Wijaya : Mending Jelasin

Mahfud MD juga menjelaskan kalau kemenangan Jokowi baik versi quick count atau Real Count yang masih terus berjalan versi KPU ini sulit dibalik

Penulis: yudhi Maulana | Editor: khairunnisa
kolase kompas.com
Mahfud MD - Fadli Zon 

Fadli Zon Bantah Mahfud MD Sebut Kemenangan Jokowi Sulit Dibalik, Yunarto Wijaya Minta Jelaskan Ini

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tim Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Fadli Zon baru-baru ini membantah pernyataan Mahfud MD soal kemenangan Jokowi.

Sebelumnya, Mantan Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD diwawancara dalam acara Metro Pagi Prime Time dan diunggah ulang di channel Youtube Metrotvnews.

Dalam wawancara itu, awalnya Mahfud MD menjelaskan soal pentingnya rekonsiliasi antara kubu Jokowi-maruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga.

Selain itu, Mahfud MD juga menjelaskan kalau kemenangan Jokowi baik versi quick count atau Real Count yang masih terus berjalan versi KPU ini sulit dibalik dengan cara apapun.

"Sangat penting yah (rekonsiliasi). Karena kemarin itu sudah agak panas, dan mungkin pembelahannya kalau melihat sebaran kemenangan, mengingatkan kita untuk menjadi lebih sadar untuk segera rekonsiliasi," kata Mahfud MD.

"karena sekarang ini kemenangan Pak Jokowi ya menang, dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun, tetapi kalau lihat sebarannya di provinsi-provinsi yang agak panas pak jokowi kalah," ucapnya.

Ini Alasan BPN Rahasiakan Lokasi Penghitungan Suara Internal Prabowo Subianto-Sandiaga Uno

KPU Respon Keras Soal Tuduhan Curang, Fadli Zon: Jika Rakyat Percaya, Tak Perlu Relawan Kawal Suara

Lokasi Input Data Real Count BPN Dirahasiakan, Fadli Zon: Khawatir Diretas, Tempatnya Pindah-pindah

Mahfud MD, juga menyebut tempat-tempat kemenangan Prabowo diindentifikasi dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras dalam hal agama.

"Seperti Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, dan lain-lain. Sulawesi juga," ucap Mahfud MD membeberkan.

Mahfud MD kembali menekankan rekonsiliasi adalah hal penting yang harus segera dilakukan agar masyarakat Indonesia kembali bersatu.

"Rekonsiliasi menjadi lebih penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu karena kesadaraan keberagaman. Dan bangsa ini akan maju kalau bersatu. Kalau soal kemenagan itu hanya soal waktu saja," ucapnya.

Menanggapi pernyataan Mahfud MD, Fadli Zon menungkapkan kritikannya melalui akun Twitter-nya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD (Repro YouTube Metro TV)

Fadli Zon menyebut pernyataan Mahfud MD sudah keluar jalur.

"Omongan @mohmahfudmd semakin bodoh tak bermutu dan sdh keluar jalur n sangat ngawur." tulis Fadli Zon.

Rupanya, cuitan fadli Zon ditanggapi juga oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

Cuitan Fadli Zon
Cuitan Fadli Zon (Twitter)

Dalam cuitannya, Yunarto Wijaya justru meminta Fadli Zon serta kubu Prabowo-Sandiaga untuk membuktikan hasil survei yang dilakukan internal mereka.

Hasil survei internal kubu Prabowo-Sandiaga mengklaim kalau pihak mereka menang atas Jokowi-Maruf Amin.

"Mendingan jelasin dulu real count 62%, quick count 52%, exit poll 55% & menang 80% itu maksudnya gimana? Kalo gak berarti kubu anda sudah berbohong scr terstruktur, sistematis & massif?" tulis Yunarto Wijaya.

Cuitan Yunarto Wijaya
Cuitan Yunarto Wijaya (Twitter Yunarto Wijaya)

Untuk diketahui,Per tanggal 28 April 2019 pukul 06.15 WIB, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin masih unggul dengan 39.157.493 suara atau 56.37 persen.

Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 30.303.723 suara atau 43.63 persen.

Hasil tersebut diambil dari 369.799 TPS dari total 813.350 TPS atau data masuk masih masih 45,466616 persen.

Hasil real count Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo oleh KPU di atas belum merupakan hasil final, sebab data yang terkumpul baru 45.466616%.

Sindir Soal Klaim Prabowo Menang Pilpres Lebih dari 60%, TKN Jokowi : Itu Pakai Teknologi Alien

Klaim dari kubu BPN Prabowo-Sandi mengenai kemenangan yang mereka dapat di Pilpres 2019 nyatanya turut menuai perhatian TKN Jokowi-Maruf.

Hal tersebut diurai juru bicara TKN Jokowi-Maruf, Arya Sinulingga kepada BPN Prabowo-Sandi perihal klaim tersebut.

Dilansir dari tayangan Rosi di laman Kompas TV, tanggapan yang diurai Arya Sinulingga itu diawali dari pernyataan Sudirman Said perihal sebuah momen di Pilpres 2019.

Menurut pengakuan Sudirman Said, rakyat sudah paham betul dengan perangai aneh dari para pemimpin di negeri ini, termasuk soal tingkah Presiden Jokowi.

Direktur Materi Debat BPN Prabowo-Sandi itu pun memaparkan perihal penuturan salah seorang petani yang mengomentari sikap Jokowi ketika masuk dalam masa kampanye.

"Seorang petani di kampung saya bisa ngomong begini loh, 'mas, itu presiden bagaimana ? cuti kok jam-jam-an'. Itu ditangkap oleh masyarakat. Kan perginya pakai biaya negara. Gimana mungkin dia bisa menjelaskan saya ini presiden sekarang capres," ujar Sudirman Said.

Sudirman Said pun memaparkan bahwa petani itu sampai membandingkan dengan para bupati yang sedang masuk dalam masa kampanye apabila mencalonkan diri kembali.

Ekspedisi Terios 7 Wonders 2019, Nikmati Keindahan Air Terjun Beda Suhu di Rejang Lebong

Tanggapi Priyo Budi Santoso yang Panggil Prabowo Presiden, Yunarto : Silahkan Berpresiden-presidenan

Mendengar penuturan tersebut, Arya Sinulingga pun lantas meresponnya.

TKN Jokowi-Maruf dan BPN Prabowo-Sandi
TKN Jokowi-Maruf dan BPN Prabowo-Sandi (Youtube channel Kompas tv)

Seolah ingin membalikkan keadaan, Arya Sinulingga tampak memaparkan pernyataan pedas untuk sosok Prabowo Subianto.

"Sama juga, di kami juga, di tempat saya juga nanya terus 'itu kok Pak Prabowo itu bohong-bohong terus," pungkas Arya Sinulingga.

Mendengar pernyataan Arya Sinulingga, BPN Prabowo-Sandi, Said Didu pun bereaksi.

Maia Estianty Disebut Tak Pantas Lagi Menyanyi karena Usia, Istri Irwan Mussry Beri Balasan Menohok

PAN Bantah Spekulasi Keakraban Zulkifli Hasan dengan Jokowi : Kami Tetap di Koalisi Adil Makmur

Ia berujar bahwa sosok Prabowo Subianto tidak menggunakan uang negara.

Menanggapi respon cepat Said Didu, Arya Sinulingga pun lants membalasnya dengan segera.

"Itu bukan uang negara itu !" balas Said Didu.

"Bukan bukan, saya bukan ngomong uang negara," pungkas Arya Sinulingga.

Lebih lanjut, Arya Sinulingga pun menjelaskan maksud dari perkataan sebelumnya.

Ia rupanya ingin mengungkap keresahan terkait dengan pengakuan atau klaim dari BPN Prabowo-Sandi mengenai kemenangan di Pilpres 2019.

Yakni soal klaim bahwa Prabowo Subianto memenangkan suara sebanyak 62%.

"Misalnya, ini kami menang 62% dalam tempo satu hari, dapat dari mana datanya ? enggak ada datanya," pungkas Arya Sinulingga.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Pada pidatonya Prabowo meminta kepada para pendukungnya untuk ikut menjaga formulir C1 di setiap kecamatan. Tribunnews/Jeprima
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Pada pidatonya Prabowo meminta kepada para pendukungnya untuk ikut menjaga formulir C1 di setiap kecamatan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Tak hanya itu, Arya Sinulingga pun mengaku bahwa klaim tersebut seperti tak berdasar.

Karena menurutnya, klaim itu menjadi aneh sebab dilontarkan dalam waktu satu hari pasca Pemilu 2019.

Tak Banyak yang Tahu, Dhawiya Ungkap Sifat Jennifer Dunn Selama Dipenjara : Sangat Ingin Mendalami

Melihat klaim tersebut, Arya Sinulingga pun menyebut bahwa teknologi yang digunakan BPN Prabowo-Sandi adalah teknologi alien.

"Artinya apa ? di rakyat juga banyak, ini kebohongan yang dilakukan. Mengatakan bahwa 'data 40% sudah masuk, kami menang 62%'. 40% dalam tempo satu hari, waw ! Itu teknologi alien. Jadinya sett ditangkap langsung datanya. Enggak ada !" ungkap Arya Sinulingga.

Seolah ingin meyakinkan publik perihal pernyataannya, Arya Sinulingga mengaku sampai membuat sebuah sayembara.

Yakni siap memberikan uang ratusan juta bagi siapa saja yang bisa membuktikan klaim dari BPN Prabowo-Sandi itu.

Sayembara itu pun diakui Arya Sinulingga telah ia sebar di lingkungan atau daerah tempat tinggalnya yakni Sumatera Utara.

"Saya sampai bikin sayembara Rp 100 juta. 'Kalau ada C1 sekarang dikumpulkan semua sesuai dengan yang dikatakan BPN, kasih ke saya, saya kasih Rp 100 juta," pungkas Arya Sinulingga.

Alasan mengenai pembuatan sayembara itu pun lantas dijelaskan Arya Sinulingga.

Selain itu, Arya Sinulingga juga tampak jengah dengan klaim serta pernyataan dari BPN Prabowo-Sandi.

Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, Pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019
Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, Pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019 (TRIBUNNEWS.COM/ ANANDA BAYU)

Yakni soal adanya tudingan kecurangan yang padahal menurut Arya Sinulingga klaim tersebut memiliki data yang sedikit.

"Artinya apa ? ini banyak sekali ungkapan-ungkapan kebohongan, ini curang lah, ternyata yang curang cuma sedikit. Ini datanya begini lah bahwa kami menang lah, ternyata datanya disuruh buka, enggak dibuka juga," ujarnya.

Bayi Bernama Prabowo Sandi Lahir saat Pemilu, Fotonya Viral dan Didoakan Jadi Pemimpin Amanah

Tak hanya itu, Arya Sinulingga juga tampak menyindir BPN Prabowo-Sandi mengenai lokasi Real Count dari tim mereka.

Sebab hingga saat ini, publik tidak mengetahui secara pasti dimana lokasi BPN Prabowo-Sandi melakukan rekap Real Count yang selama ini mereka klaim.

Hal itu diakui Arya Sinulingga berbeda dengan yang dimiliki oleh TKN Jokowi-Maruf.

"Kami TKN sampai membuka ruang besar, adik-adik mahasiswa kalau mau datang ke tempat real count kita silahkan. Kalau BPN ditanya, (lokasi) real countnya pindah-pindah takut ketahuan," imbuh Arya Sinulingga.

Tonton tayangan lengkapnya :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved