Pilpres 2019
Mahfud MD: Rakyat,Pemerintah & Paslon Dirugikan, Kelompok yang Ingin Buat Kekeruhan Diuntungkan
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menanggapi aksi 21-22 Mei 2019.
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Yang menurut hukum, bukan lagi urusan politik yang berkaitan dengan Pemilu," papar Mahfud MD.
Kemudian, Mahfud MD menyebut bahwa rakyat ini harus dilindungi dari aksi.
"Harus rakyat ini dilindungi dan ditenteramkan oleh aparat," tambahnya.
• Belum Beri Selamat Pada Jokowi, Bima Arya Apresiasi Sikap Zulkifli Hasan
• Prihatin Rusuh 22 Mei di Bawaslu, Bima Arya Minta Aparat Ungkap Aktor Intelektualnya
Mengenai korban yang disebut ada 6 orang tewas akibat aksi ini, Mahfud MD pun memberikan klarifikasi.
"Menurut informasi yang saya dengar dari kedua pihak, yang jadi korban itu bukan menggunakan senjata yang digunakan polisi. Itu senjata dari kerumuman massa juga.
Jadi, masyarakat jangan terprovokasi seakan-akan polisi yang menembaki orang yang disebut korban itu," tambah Mahfud MD.

"Jadi siapa yang diuntungkan pak?" tanya sang presenter berita.
"Gak ada yang diuntungkan, Justru banyak yang dirugikan. Satu yang dirugikan rakyat, kedua pemerintah, yang ketiga paslon-paslon sendiri dirugikan. Yang diuntungkan adalah sekelompok orang yang ingin mengambil keuntungan dan membuat kekeruhan dalam keadaan ini," tutur Mahfud MD.
Tak hanya itu, Mahfud MD menyebut bahwa rakyat ikut terprovokasi seakan-seakan aparat polisi berperang denan salah satu kelompok politik
"Rakyat lebih banyak ikut menurut saya itu ikut terprovokasi saja sekaan-akan aparat berperang dnegan satu kelompok politik yang ingin menegakkan demokrasi.
Kalau demokrasi ingin ditegakkan, hukumnya mau dietggakan yang terkait dengan pemilu, itu disalurkan ke Mahkamah Konstitusi.
Bahkan TKN sendiri sudah siap menghadapi gugatan ke Mahkamah Konstitusi," ujar Mahfud MD.
• Live Aksi 22 Mei di Bawaslu, Polisi: Pak Ustadz Bantu Kami, TNI-Polri Juga Bagian dari Masyarakat
Lanjut, Mahfud MD menyebut mengenai tindakan para aparat kepada massa yang aksi 21-22 Mei.
"Keselamatan rakyat, bangsa dan negara merupakan hukum tertinggi"
"Oleh sebab itu jika aparat melakukan tindakan cepat untuk menyelamatkan rakyat, yang kini gelisah tertipu oleh hoaks seakan-akan terjadi keekrasa oleh aparat.
menurut saya aparat punya hak melakukan itu agar rakyat tenang dan tidak melebar kemana-mana," tandasnya