Pasutri Muda Ajak Anak-Anak Saksikan Langsung Adegan Ranjang Mereka, Dipungut Rp 5 Ribu Hingga Rokok

Pasalnya, pasangan berinisial ES (24) dan LA (24) menyuruh sejumlah anak di kampungnya untuk menonton secara langsung adegan ranjang mereka.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Damanhuri
kompas.com/m wismabrata
Ilustrasi video mesum 

Menurut Ato Rinanto, ada sekitar tujuh orang anak yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar yang menjadi korban perilaku seks menyimpang pasutri tersebut.

Siswi SMA Jadi Korban Pencabulan 8 Orang, Ayah Kandung Ikut Ditangkap Polisi

Pelaku Pencabulan Bocah 6 Tahun Sempat Minta Maaf ke Ibu Korban: Teh, Maaf Saya Khilaf

"Anak-anak yang menonton antara 12 dan 13 tahun, masih duduk di kelas 6 sekolah dasar. Dilakukan lebih dari satu kali," kata Ato Rinanto.

Adegan ranjang itu dilakukan di kamar rumah pasutri tersebut. Keduanya mempertontonkan adegang ranjang itu, sembari memungut kepada setiap anak Rp 5.000.

Saat ini KPAID Kabupaten Tasikmalaya masih melakukan pendalaman terhadap motif para pelaku tersebut dan berfokus pada pemulihan psikis anak-anak yang menjadi korban atau yang menonton.

Korban Pencabulan Dibully Teman-Temannya

AR (13), bocah laki-laki diduga korban pencabulan seorang nenekbernama JW (61), mengalami trauma mendalam atas kasus yang menimpanya.

Dua hari sebelum orang tua itu diamankan, AR ditemani keluarga dan Dinas Sosial Sumsel menjalani pemeriksaan lanjutan di Unit PPA Polresta Palembang.

Ketika itu, Selasa (18/7/2017) korban terus tertunduk lesu. Namun, AR mengungkapkan pengakuan mengejutkan di depan penyidik.

Mengutip pengakuan nenek JW kepadanya, ada pula bocah lain yang pernah menjadi korban dan diangkat menjadi anak nenektersebut.

"Nenek bilang ada orang lain selain saya. Sudah diangkatnya jadi anak," jelas AR.

Akibat kejadian itu, AR mengakui mengalami trauma mendalam.

Ilustrasi pencabulan
Ilustrasi pencabulan ()

Bahkan di sekolah, dia sering di-bully teman-temannya.

Namun, dia tetap masuk sekolah untuk mengikuti pelajaran.

"Saya malu, Pak, sering di-bully teman. Saya masih shock dan trauma," terangnya.

Dengan nada berat, dia menjelaskan kronologi pencabulan berkali-kali itu di rumah nenek JW. Korban selalu disuruh tidur telentang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved