Cerita Rani Pegawai PSSU yang Hidup Sebatang Kara, Pernah Ditabrak Motor saat Menyapu Jalan Raya
Hidup sebatang kara di Jakarta serta pernah ditabrak motor dua kali menjadi bagian dari perjalanan hidup.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Perjuangan Rani (51) sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol tidak lah mudah.
Hidup sebatang kara di Jakarta serta pernah ditabrak motor dua kali menjadi bagian dari perjalanan hidup.
Ketika itu, Rani (51) baru saja selesai membersihkan sampah di Jalan Karang Bolong Raya di sebelah Vihara Mahavira Graha Pusat, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Langkahnya tidak sempurna dan sedikit membungkuk saat berjalan.
Kondisi Rani tersebut akibat ulah pengendara motor yang ugal-ugalan.
Ibu dua orang anak itu mengaku selama bertugas menyapu jalanan dirinya sudah dua kali menjadi korban tabrakan dua tahun silam.
“Ini karena saya keserempet motor dari belakang. Sudah dua kali.
"Dulu, saya nyapunya dari Jalan Lodan, Masjid Kramat (Kampung Bandan), sampe Vihara ini,” kata Rani, Rabu (17/7/2019).
Ketika itu, Rani sempat dilarikan ke rumah sakit. Ia mengalami salah urat di punggung dan kakinya serta pendarahan di pelipis.
Hanya saja dirinya tidak sampai dirawat dan hanya perlu izin empat hari usai mengalami kecelakaan.
“Pinggang kadang sakit kadang nggak. Jalan belom normal, tapi kerja ya normal,” ujar wanita yang sudah 9 tahun bekerja sebagai PPSU itu.
Rani harus kembali bekerja sebagai PPSU karena hidupnya sebatang kara di sebuah rumah di pinggir rel kereta Kampung Bandan.
Sang suami pergi tanpa kabar dan kedua anak laki-lakinya yang tinggal di Kemayoran sudah tidak mempedulikannya.
“Kalau nggak kerja gimana, yang mau ngasih makan siapa, apalagi badan masih kuat,” ungkap wanita kelahiran Surabaya itu.
Meski demikian, Rani yang menempati kontrakan seharga Rp 300.000 per bulan tersebut, anak-anaknya itu bisa meluangkan waktu mereka untuk menyambangi Rani tak hanya sekali, namun berkali-kali.
“Nggak pernah nengokin, kalau saya kangen ya saya yang nyamperin."