Anggota Paskibra Meninggal
Bukunya Dirobek Senior Paskibra, Aurel Begadang Tulis Ulang Diary Hingga Akhirnya Meninggal Dunia
Aurellia Qurratu Aini (16), anggota Paskibra Tangerang Selatan menghembuskan nafas terakhir setelah dirinya bedagang untuk menyelesaikan buku diary
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Bukunya Dirobek Senior Paskibra, Aurel Begadang Tulis Ulang Diary Hingga Akhirnya Meninggal Dunia
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Aurellia Qurratu Aini (16), anggota Paskibra Tangerang Selatan menghembuskan nafas terakhir setelah dirinya bedagang untuk menyelesaikan buku diary Merah Putih-nya.
Sebelumnya, buku diary yang sudah ditulis Aurel selama 22 hari itu disobek oleh seniornya.
Aurel dan anggota lainnya memang disuruh senior untuk membuat buku diary.
Dan, Aurel harus menulis ulang kembali buku diary tersebut dan diberi waktu hanya dua hari saja.
Sontak, Aurel harus mengerjakannya semalam suntuk.
Hal itu yang membuat kondisi fisik Aurel drop hingga tak sadarkan diri.
Ayah Aurellia Qurratu Aini, Farid Abdurrahman menceritakan perlakuan yang diterima putrinya dari para senior Paskibra.
Dikutip dari Kompas.com, Farid menyebut hal yang dilakukan senior Paskibraka terhadap Aurellia itu mengakibatkan kondisi mental dan fisik putrinya down atau menurun.
Dengan seluruh latihan berat serta beban menulis ulang diary membuat Farid berpikir senior Paskibraka Aurellia memberi teror psikologis pada putrinya.
• Selain Aurellia, 6 Anggota Paskibraka Ini Meninggal Mendadak Jelang dan Usai Tugas
• Cerita Aurel soal Kerasnya Latihan Cincin Paskibra Tangsel, Perlakuan Senior Tergambar Lewat Diary
• Aurel Meninggal Sehari Setelah Ultah Neneknya, Terpilih Jadi Anggota Paskibra Pembawa Baki
Pasalnya, Aurellia sudah susah payah menulis diary 'Merah Putih' selama 22 hari seperti perintah senior Paskibraka dan dirobek begitu saja.
Perobekan buku diary milik Aurellia itu dilakukan senior Paskibraka setelah mengoreksi isinya.
Setelah dirobek, Aurellia diharuskan menulis ulang seluruh isi buku tersebut dalam waktu dua hari saja.
Mengetahui hal itu, Farid prihatin terhadap kondisi putrinya yang harus begadang hingga dini hari demi menyalin seluruh isi diary ke buku yang baru.
Farid menyebut tindakan senior Aurellia ini memberi dampak luar biasa bagi kesehatan jasmani dan rohani putrinya.