Anak Jokowi Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Cawalkot Solo, Walikota Solo: Siap Kecewa dan Dikecewakan
Nama anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangerap yang masuk bursa Calon Walikota Solo untuk periode 2020-2025 menuai banyak perhatian.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nama Anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangerap yang masuk bursa Calon Walikota Solo untuk periode 2020-2025 menuai banyak perhatian.
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka kelahiran Solo, 1 Oktober 1987 ini selama ini menjadi usahawan sukses di bidang kuliner.
Bahkan, berkat kepandaianannya dalam mengelola bisnis, Gibran Rakabuming dipercaya menjadi Ketua Asosiasi Jasa Boga Kota Solo.
Menurut sebuah survei di Universitas Slamet Riyadi menyebutkan bahwa popularitas Gibran Rakabuming ini setara dengan Wakil Walikota Solo dua periode, Achmad Poernomo.
Sementara dari sisi elektabilitas, Gibran Rakabuming menempati posisi dua.
• LRT Jabodetabek Akan Diuji Coba Oktober, Rute Cawang-Cibubur
• DPR Minta Menteri BUMN dan Menteri ESDM Tanggung Jawab atas Pemadaman Listrik: Ganti Saja Menterinya
Lain halnya dengan anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Kaesang Pangarep yang merupakan kelahiran 25 Desember 1994 ini juga merupakan pengusaha makanan, kopi, hingga baju.

Tak hanya itu, Kaesang Pangarep ini juga sangat aktif di Twitter dan Youtuber.
Untuk segi popularitas, Kaesang Pangarep ini berada di posisi ketiga dibawah Gibran dan Wakil Walikota Solo.
• Dilaporkan Hilang Siswa SMK Ditemukan Tewas di Lubang Sumur, Tangan Terikat Tubuh Ditutup Selimut
Menanggapi hasil survei tersebut, Gibran Rakabuming hanya mengucapkan apresiasi kepada warga Solo.
Tak hanya itu, Gibran Rakabuming pun menjawab soal kemungkinannya menjadi seorang politikus.
"Saya sangat mengapresiasi. Terima kasih kepada watga Solo yang memberi penilaian yang positif untuk saya. Di keluarga, bapak itu sangat demokratis.
Kalau jadi pengusaha ya jadi pengusaha yang mandiri. Kalau jadi politikus ya harus jadi politikus yang mandiri," tutur Gibran Rakabuming, dilansir dari Kompas.TV.

Lebih lanjut, Jokowi pun menanggapi soal kabar kedua putranya masuk busa Walikota Solo.
"Sebagai orang tua ya seneng-seneng saja. Sekali lagi saya serahkan sepenuhnya kepada Mas Gibran dan Kaesang. (tawran dari partai) belum ada," jawab Jokowi.
• Viral Pria Sunda-Prancis Diwawancara Panglima TNI, Pernah Pesantren di Serang Kini Lolos Akmil TNI
Lain halnya dengan Walikota Solo saat ini, FX Hadi Rudyatmo.
FX Hadi Rudyatmo ini sudah 2 kali periode menjabat sebagai Walikota Solo dan satu periode jadi Wakil Walikota.
Menurut sang Walikota dilansir dari penelusuran program TV Aiman, Senin (5/8), untuk menjadi seorang Walikota diperlukan adanya komitmen.
Komitmen yang harus diterapkan yakni menjadi pejabat seperti Walikota itu sama saja seperti pelayan, bukan penguasa.

"Intinya, kalau ingin menjadi Walikota itu harus punya komitmen dulu. Pemimpin itu adalah pelayan, bukan penguasa. Sehingga komitmen melayani itulah yang mesti dilakukan oleh seorang Walikota.
Bentuknya adalah mengelola aspirasi masyarakat. Bukan untuk kesejahteraan diri sendiri," ucapnya.
Ketika disinggung gaji, Walikota Solo ini menyebut hanya memiliki gaji sekira Rp 6 juta.
• Gara-gara Perjanjian Pemkot dengan PGI, Revitalisasi Terminal Baranangsiang Tak Bisa Pakai APBN
Kemudian, sang Walikota ini pun memberikan wakti-wanti soal sesorang yang ingin menjadi pejabat Walikota.
"Kalau tidak punya jiwa melayani, menurut saya janganlah. Karena kalau sudah masuk di politik godaannya cukup luar biasa. Contohnya godaan finasnsial, suap, proyek," ungkap FX Hadi Rudyatmo blak-blakan.
Ketika disinggung soal majunya Gibran Rakabuming yang masuk jadi bursa calon Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo memberikan jawaban ini.
Apalagi FX Hadi Rudyatmo ini juga menjabat sebagai ketua DPC PDIP Solo.
"Mau memberikan tandatangan untuk mas Gibran?" tanya Aiman blak-blakan.
"Tetpa dari pusat. Siapapun berhak untuk mencalonkan dan dicalonkan oleh sipaun partai manapun. Tapi di Partai PDIP ini struktur mekanismenya sudah tertata dari dulu sampai sekarang. Gak ada karpet merah. Semua warga masyarakat yang memenuhi syarat boleh maju," tambahnya.
Namun jika menilik sosok Gibran Rakabuming, FX Hadi Rudyatmo menyaranka agar anak Jokowi ini belajar terlebih dahulu.
"Tapi kalau mas Gibran disurvei mencalonkan jadi Walikota itu hak, silakan. Tapi menurut saya belajar dulu lah. Mesti belajar dulu tentang politik, kemasyarakatan, menjalin komunikasi dengan masyarakat. Gak bisa langsung secara serta merta," ungkapnya.
• VIDEO : LIVE STREAMING Persija Jakarta vs PSM Makassar, Final Leg Kedua Piala Indonesia
Tak hanya itu, ia juga menyarankan agar Gibran membantu Jokowi terlebih dahulu.
Sehingga baru bisa menjadi pejabat atau politikus pada tahun 2025, bukan untuk tahun depan.
"Kalau mas Gibran mau berkecimpung di dunia politik, saran saya beliau membantu bapaknya dulu menyelesaikan ugasnya 5 tahun jadi presiden. Baru 2024-2025 silakan mencalonkan. Mau di Solo atau Jawa Tengah silakan. Pasti dpat dukungan luar biasa. " tambahnya.

Kemudian, FX Hadi Rudyatmo menegaskan menjadi Walikota atau Wakil Walikota ini tidak hanya bermodalkan popularits dan elektabilitas.
"Saya tidak menghalang-halangi mas Gibran jadi Walikota. Untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikorta ini tidak hanya modal popularits dan elektabilitas. Tapi bagaimana menjadi seorang pelayan di instansi birokrasi," ucapnya.
"Kalau merasa mampu ya silakan, Tapi harus melalui mekanisme partai sesuai dengan aturan," tambah FX Hadi Rudyatmo.
Setelah itu, FX Hadi Rudyatmo untuk menjadi pemimpin pun tidak terjadi secara tiba-tiba, namun harus mealui serangkaian proses.
Proses ini pun banyak macamnya.
"Tidak semua ujug-ujug harus melalui proses. Proses itu tidak semudah mebalikkan telapak tangan kita. Proses kita memahami ideologi melayani masyarakat, memahami arti politik dan partai politik," ucapnya.
• Jokowi Marah ke Dirut PLN, Ini Kata Fadli Zon
Lalu, ketika Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep sudah bulat terjun ke dunia politik, maka harus siap kecewa dan dikecewakan, menurut FX Hadi Rudyatmo.
"Kalau sudah bicara politik, harus dua hal yang dipahami, yaitu siap kecewa dan dikecewakan," ungkap FX Hadi Rudyatmo
"Ya iyalah belum tentu yang kita layani dengan baik ini menerima dengan baik," ungkapnya.
"Kalau mau jadi Walikota siap-siap kecewa dan dikecewakan," tandasnya.