Polsek Wonokromo Diserang
Terduga Teroris Serang Polsek Wonokromo Saat Pura-Pura Bikin Laporan, Bawa Air Soft Gun di Tas
Seorang terduga teroris menyerang anggota Polsek Wonokromo Surabaya yang sedang bertugas Sabtu (17/8/2019) sore.
Barung mengatakan, ada dugaan motif jihad yang dilakukan oleh pelaku.
"Sementara diduga yang bersangkutan melakukan amaliyah," kata dia.
Saat ini pelaku masih diamankan detasemen 88 Mabes Polri.
"Dibawa oleh detasemen 88 Mabes Polri dilakukannya masih bisa bergerak dan kita lakukan pengambangan itu. Nanti pasti ada pengembangan," kata Barung.
Pelaku Pedagang Sempol
Pelaku penyerangan polisi Polsek Wonokromo Surabaya, Imam Mustofa (31) warga Sidosermo IV Gang I No 10 A, dikenal tertutup.
Oleh warga, Imam Mustofa lebih dikenal disapa Ali.
Pelaku sehari-hari berjualan sempol dan makaroni goreng rentengan di warung-warung sekitar Sidosermo, Surabaya.
"Tinggalnya lima tahun sama istri dan tiga anaknya. Jualan sempol, makaroni," kata Ketua RT III Sidosermo, Ainun Arif (43), Sabtu (17/8/2019).
Ainun mengaku Ali sebagai sosok warga yang tertutup.
Tidak ada kecurigaan terkait aktifitas sehari-hari dari bapak tiga anak tersebut.
• Karutan Gunungsindur Sebut Pengamanan Setya Novanto Tak Dibedakan Dengan Terpidana Teroris
• Ramalan Zodiak Hari Ini 16 Agustus 2019: 4 Zodiak Bakal Dapat Rezeki Tak Terduga, Leo Jangan Bohong!
Saat acara-acara kampung, Ainun memastikan Ali tidak hadir di tengah warga.
"Tertutup orangnya, kesehariannya biasa tidak ada yang mencurigakan. Setau saya hanya menyiapkan jualannya. Kalau ada acara tidak hadir, setau saya tidak hadir," kata dia.
Sebelumnya, Ali atau Imam Mustofa menyerang polisi. Dia membacok menggunakan celurit di bagian kepala, tangan dan pipi dan satu polisi lain mengakami lebam. Penyerangan dilakukan saat pelaku berpura-pura melapor di SPKT Polsek Wonokromo.
Ini Isi Tas Pelaku