Asrama Mahasiswa Papua Digeledah Terkait Isu Bendera, Polisi Temukan Barang Mencurigakan Ini
Dalam penggeledahan yang berlangsung sejak pukul 15.00, petugas berhasil masuk setelah mendobrak dua pintu pagar asrama Mahasiswa Papua.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Petugas kepolisian melakukan penggeledahan setelah memaksa 43 orang yang berada di dalam Asrama Mahasiswa Papua.
Dalam penggeledahan itu petugas menemukan beberapa barang yang mencuri perhatian.
Diantaranya petugas menemukan tas berlogo bintang kejora selain itu terdapat alat kontrasepsi.
Dalam penggeledahan yang berlangsung sejak pukul 15.00, petugas berhasil masuk setelah mendobrak dua pintu pagar asrama Mahasiswa Papua.
Bangunan yang terdiri dari dua lantai itu langsung dilakukan penggeledahan.
Petugas yang mengenakan rompi anti peluru langsung menyebar. Mereka memeriksa satu persatu kamar di asrama itu.
• Hasil Liga Inggris - Sempat Blunder dan Berbuah Gol, Liverpool Raih 3 Poin Usai Kalahkan Southampton
• Orangtua Mahasiswa yang Lempar Bensin ke Polisi Minta Maaf : Mohon Diringankan Hukumannya
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, penggeledahan itu, petugas menemukan satu tas berlogo bintang kejora.
Tidak hanya itu, busur dan anak panah juga ditemukan. Di kamar atas, petugas mendapati botol minuman keras dan alat kontrasepsi.
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simarmata saat dikonfirmasi terkait sejumlah barang bukti yang disita di dalam asrama.
Pihaknya hanya bisa mengatakan bahwa saat ini sedang dalam penyelidikan.

"Kita sementara masih pendalaman dan kita lakukan penyelidikan. Ini kita bekerja keras untuk melakukan penyelidikan. Masih kita identifikasi, sementara masih kita identifikasi," ujar Leo.
Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua di Surabaya, Piter Frans Rumaseb mengatakan ini merupakan bukan kali pertama keributan terjadi di asrama Mahasiswa Papua.
• Pemuda Tendang Selingkuhan Neneknya Hingga Tewas Setelah Pergoki Berduaan di Kamar
• Terduga Teroris Serang Polsek Wonokromo, Polisi Temukan Kertas Berlogo ISIS dari Tas Pelaku
Pihaknya, berencana melaporkan kejadian ini kepada Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Papua.
"Untuk memastikan yang ada di Asrama Mahasiswa Papua merupakan mahasiswa yang aktif," ucap Piter.
Piter mengatakan jika banyak penghuni yang ada di dalam Asrama Mahasiswa Papua itu sudah tidak kuliah.
"Kasihan adik-adik yang memang mahasiswa Papua yang memang serius untuk kuliah," tambahnya.
Pria yang sudah 22 tahun tinggal di Surabaya ini mengaku sejak diresmikan pada 2006 oleh Pemprov Papua.
Asrama selalu memiliki orang sebagai penanggungjawab asrama. Nah, orang itu biasanya ditunjuk karena sudah senior di dalam asrama.
"Itu cuma bertahan 2 tahun saja, sekarang tidak ada penanggungjawab. Akhirnya banyak orang bebas masuk kesini," pungkasnya.
• Doa Veteran Bogor untuk Pemimpin Negeri: Jangan Mencintai dengan Cinta yang Munafik kepada Rakyatnya
• Dapat Remisi HUT RI ke-74, 14 Warga Binaan Lapas Paledang Hirup Udara Bebas
Didatangi Ormas
Sebelumnya, Asrama Mahasiswa Papua di Jl Kalasan, Surabaya, didatangi ormas, Jumat (16/8/2019).
Mereka mendatangi tempat tersebut dengan alasan para penghuninya tak mau mengibarkan Bendera Merah Putih.
Mereka datang sejak tadi siang, untuk memasang Bendera Merah Putih tepat di depan pagar.
Salah satu bagian dari massa, Amry, mengatakan bahwa sejak kemarin sudah melakukan mediasi untuk memasang Bendera Merah Putih.

Kata dia, hal itu tidak diacuhkan.
"Disuruh masang tidak mau, dipasang malah dilepas," ujarnya saat ditemui Surya di depan asrama Mahasiswa Papua, Jum'at (16/8/2019).
Saat sore hari, aksi sempat pecah.
Kedua kubu sempat saling lempar batu.
Saat massa dari luar ingin masuk ke dalam asrama langsung dicegat petugas di depan pagar
Saat ini massa dari berbagai ormas masih bertahan di depan asrama tersebut.
Penulis: Willy Abraham
(Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Terkait Pengrusakan Bendera Merah Putih, Polisi Temukan Tas Bintang Kejora di Asrama Mahasiswa Papua)