Ajarkan Anak Berwirausaha dengan Manfaatkan Singkong, Program YCPI Wakili IPB di PIMNAS ke-32
Program YCPI bergerak dengan adanya kolaborasi antara tim dengan tokoh masyarakat yaitu Bapak Arfan yang merupakan perwakilan komunitas Pendidik Nusa.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mahasiswa Departemen Manajemen angkatan 2016, Sultan Laga Putra Azdi dan rekan satu timnya lolos mewakili IPB dalam ajang perlombaan bergengsi yaitu Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
Sultan menjadi ketua tim salah satu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang beranggotakan Zakiyah Salsabila Syafhil, Maulida Nurul Fatkhiyatut Taufiqoh, Flamora Gresafira Cahya and Sri Wiji Utami.
Mereka merupakan tim gabungan yang berasal dari departemen manajemen, sains komunikasi dan pengembangan masyarakat, serta gizi masyarakat.
Tim tersebut membawa Young Cassavapreneurs Indonesia (YCPI) sebagai salah satu pemberdayaan masyarakat yang termasuk di dalam program PKM-M. Program tersebut dilaksanakan di Desa Benteng, Ciampea.
Dengan diadakannya program YCPI, tim Sultan berharap dapat menumbuhkan skill kewirausahaan untuk meningkatkan nilai tambah potensi desa dan terutama agar dapat membantu anak-anak yang ada di Desa Benteng dalam mencari pekerjaan ketika sudah dewasa dan menanamkan kemandirian menghasilkan uang sejak dini.
Atas alasan inilah sasaran dari program YCPI adalah anak-anak setara SMP yang berusia 12-15 tahun.
“Jadi untuk sasaran program sebenarnya dari tim kami ingin anak-anak Kejar Paket B dan C karena mereka menikmati proses belajar yang berbeda dari sekolah formal dan mungkin saja di bagian ekstrakulikulernya tidak terlalu dikembangkan. Karena tidak ada sarana pengembangan minat bakat, maka tim kami ingin memberikan tambahan pengembangan softskill dan hardskill agar anak-anak ini juga tidak tertinggal dari anak-anak sekolah formal lainnya. Pengembangan yang dapat kami ajarkan salah satunya adalah mengenai kewirausahaan,” terang Sultan ketika ditanya mengenai motivasi pengadaan program.
Program YCPI bergerak dengan adanya kolaborasi antara tim dengan tokoh masyarakat yaitu Arfan yang merupakan perwakilan Komunitas Pendidik Nusa.
Kegiatan YCPI diadakan tiap hari Minggu dengan adanya kegiatan bertahap yaitu dimulai dari penanaman motivasi wirausaha, pencarian dan penyediaan bahan baku singkong, turun secara langsung ke petani singkong untuk berdiskusi, kegiatan mengolah singkong menjadi tepung mokaf.
Mereka juga diajarkan pembuatan kue kering, kegiatan pengemasan, pembelajaran penghitungan harga pokok produksi sederhana, pembelajaran teori pemasaran.
kegiatan pemasaran langsung yang diadakan di Sempur, dan di pertemuan terakhir diadakan wisuda atau apresiasi kepada anak-anak yang ikut serta.
Kegiatan yang dilaksanakan sejak 31 Maret-8 Juli tersebut juga sedikit bersinggungan dengan kegiatan KKN IPB sehingga tim berusaha sebisa mungkin untuk membagi waktu antara pelaksanaan program KKN dan program YCPI.
Selama proses kegiatan, dapat dilihat bahwa anak-anak Desa Benteng memberikan respon positif terhadap kegiatan YCPI sehingga tim akan berupaya untuk selalu membuat program ini menjadi program berkelanjutan.
“Kami harap program yang kami bawa ini bisa terus berkelanjutan. Untuk sekarang hal yang ingin kami urus adalah membantu dalam hal PIRT, sertifikasi halal, ekspansi produk ke desa lain dan juga akan dibuka open volunteer untuk batch pengajar yang akan datang.” Tambah Sultan.
Saat ini, produk yang dijual oleh anak-anak program YCPI dengan memanfaatkan tepung mokaf sudah beraneka ragam mulai dari keripik, cookies, choco chips, kembang goyang, eggroll, sagu, dan nastar.