Soal Potensi Jadi Menteri hingga Capres 2024, Risma Kaget : Kepingin dan Mimpi Saja Tidak
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut dirinya tak memiliki ambisi untuk jadi menteri apalagi presiden, mimpi pun ia tak pernah.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjawab isu kemungkinan dirinya jadi menteri kabinet Jokowi hingga maju di Pilpres 2024.
Menurutnya, jabatan sama sekali bukan hal yang ia inginkan selama ini.
Apalagi sampai menjadi menteri dan capres, membayangkannya pun Risma tak pernah.
Hal itu blak-blakan disampaikan Risma dalam tayangan Aiman berjudul 'Siap-siap Untuk Risma!' di Kompas TV, Senin (19/8/2019) malam.
Diansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV Selasa (20/8/2019), Aiman Witjaksono mewawancarai terlebih dahulu Pakar Komunikasi Politik Unair Suko Widodo, soal kelanjutan karies Risma.
Sebab seperti yang diketahui, Risma akan segera mengakhiri jabatannya setelah dua periode menjadi Wali Kota Surabaya.
Untuk itu, karier Risma ke depan pasca habis masa jabatannya pun banyak dipertanyakan publik.
Menurut Suko Widodo, ada kemungkinan besar Risma menjabat di tingkat nasional.
"Kalau melihat kongres PDIP di Bali dan beliau menjadi ketua divisi di DPP pusat, dan itu artinya bermaknakan karier politik Bu Risma justru jadi lembaran baru yang lebih besar, lebih nasional daripada di Kota Surabaya," jelasnya.
Kemudian ia ditanya soal kemungkinan Risma jadi menteri Jokowi dalam waktu dekat, calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2022, atau jadi capres 2024.
• Tanggapi Cuitan Anggota TGUPP DKI Jakarta, Risma : Aku Sudah Biasa Dihina
• Anies Baswedan Merengut Saat Ditanya Twit Anggota TGUPP yang Seret Nama Risma
"Kemungkinan dua dan tiga (cagub DKI 2022 dan capres 2024) lah kira-kira, kalau menteri menurut saya sejauh ini Bu Risma tidak terlalu banyak interaksi dengan presiden karena menteri kan hak prerogatifnya presiden," jelasnya.
Meski begitu, menurutnya tidak menutup kemungkinan juga jika Jokowi akhirnya meminta Risma jadi menterinya.
"Walaupun sangat mungkin saja dan beberapa orang menjagokan itu, tapi menurut saya bu Risma punya pengalaman terhadap kewilayahan, bukan pada per bidang seperti menteri," tandasnya.
Kemudian hal serupa juga ditanyakan oleh Aiman Witjaksono kepada Risma.
Saat ditanya soal isu akan dimajukan jadi cagub DKI Jakarta tahun 2022, Risma mengaku baru tahu.
Ia juga menyebut kalau dirinya tak berani menginginkan jabatan itu dan tak berani untuk bilang sanggup melakukannya.
"Sekali lagi saya nggak tahu, pertama, yang kedua, saya memang punya prinsip bahwa jabatan itu nggak boleh diminta, terutama jadi kepala daerah karena itu sangat berat sekali, karena di daerah itu cuma ada satu, semua akan tergantung kepada satu sosok ini, karena itu saya tidak berani untuk pingin tidak berani untuk bahwa saya yakin saya bisa, karena itu pasti berat, apapun itu," jelas Risma.
Ia pun menjelaskan kalau jadi Wali Kota Surabaya bukan merupakan keinginannya, tapi ia tak bisa menghindari takdir.
"Nah ada yang ngomong kemarin kenapa Bu Risma mau jadi walikota, saya sudah berusaha menghindar tapi ternyata nggak bisa, itu yang namanya takdir, saya nggak bisa lagi menghindar, kalau sudah takdir Tuhan mau seperti itu, saya mau apa?," kata Risma.
Risma pun mengaku bahwa sebenarnya ia tak ingin jadi kepala daerah apalagi sampai dua periode.
• Tim Anies Sebut Risma Cocok Jadi Kepala Dinas Persampahan, Pemkot Surabaya Meradang dan Sesalkan Ini
• Cuitan TGUPP Anies Dinilai Serang Risma, Pemkot Surabaya Berang
"Sebenarnya iya (tidak ingin jadi kepala daerah)," jawab Risma mantap.
Kemudian saat disinggung soal kepuasan publik terkait jabatannya dan ratusan penghargaan yang telah ia miliki, menurut Risma tak bisa dilihat seperti itu.
Mas Aiman kan ya orang nggak bisa dinilai dari penghargaannya, seorang pemimpin tidak bisa dinilai hanya dengan misalkan ya orang percaya dengan saya, misalkan dengan kapasitas saya, tapi kan tidak bisa seperti itu, rakyat tidak menilainya seperti itu," katanya.
Risma justru khawatir kalau jabatannya itu malah akan membuat ia tak adil kepada warganya.
"Seseorang bisa ngomong, bahwa saya tidak merasakan sentuhan, saat Risma jadi wali kota. Ya saya nggak tahu, makanya saya selalu sampaikan itu ke seluruh ketua RT, ketua RW, lurah, camat saya, kepala dinas, tolong dicari orang-orang itu, yang sakit, yang tidak bisa berobat, yang tidak bisa makan, anak yatim, orang yang terlantar, tolong dicari, ayo kita rawat, meskipun uang kami terbatas, tapi itu kan kewajiban saya sebagai kepala daerah, saya harus menyelesaikan masalah itu, apapun surat itu beban saya," bebernya.
Ia pun tidak ingin jika ketidak adilan yang ia lakukan malah akan menghambat dirinya masuk Surga.
"Saya tidak ingin kemudian seseorang mengatakan saat nanti someday saya dipanggil (meninggal dunia), kita semua ada di Padang Mahsyar kemudian saya ditanya, Risma malaikat menyampaikan ; Risma kamu nggak bisa masuk surga karena ada satu orang wargamu yang menderita, ya mungkin saja kan?," kata Risma.
"Walaupun cuma satu, saya khawatir itu menghambat saya masuk surga, saya nggak mau itu," tambahnya.
Ternyata itulah alasan kepada seorang Tri Rismaharini tidak pernah mengatakan iya untuk sebuah jabatan yang ditawarkan kepadanya.
"Saya tidak mau sombong, kalau saya terpilih kedua pun saya ngomong Innalillahi Waainnailahi raajiun, saya tidak ngomong Alhamdulillah karena takut, jadi kalau dalam kesulitan saya selalu bilang ya Tuhan saya tidak meminta, tolong bantu saya menyelesaikan ini, karena saya tidak minta jabatan ini," ungkap Risma.
• Viral Ekspresi Risma Saat Tahu Anggaran Sampah di DKI Capai Rp 3,7 Triliun, Simpan Lengan di Kepala
• Dijenguk Khofifah, Risma Cerita Punya Agenda ke New York Setelah Keluar dari Rumah Sakit
Rupanya hal yang sama juga dirasakan Risma jika ia ditawari jabatan menteri oleh Jokowi.
Menurutnya, dirinya tidak pernah membayangkan sama sekali untuk jadi menteri.
"Saya juga tidak pernah membayangkan, ya untuk apa dibayangin," katanya.
"Kalau diminta oleh Pak Jokowi (jadi menteri)? Ibu akan jawab apa?," tanya Aiman Witjaksono lagi.
Risma pun tampak bingung harus menjawab apa.
"Ya nanti, saya nggak tahu kan yang bisa jawab itu bukan saya, ya nanti Tuhan yang akan jawab, saya nggak tahu," katanya.
Pun ketika ditanya peluang dicalonkan pada Pilpres 2024, Risma kembali mengatakan kalau ia tak pernah menginginkannya.
"Kok berani-beraninya seorang Risma bermimpi atau bayangkan (jadi capres), saya terus terang ambisi aja nggak, kepingin aja nggak, mimpi aja nggak," katanya.
"Ketiganya tidak? Apa Ibu yakin?," tanya Aiman.
"Ya saya yakin," jawab Risma mantap.
Terakhir, ia menyampaikan harapannya, bahwa keinginannya selama ini bukan soal jabatan, tapi memberi arti untuk orang lain.
"Saya berharap saya bisa punya arti untuk orang lain, di manapun dan dalam jabatan apapun," tandasnya.
Video lengkapnya di sini :