Lettu TNI Angga Tewas Sehari Jelang Nikah, Calon Istri Alami Ini 1 Jam Sebelum Kekasih Kecelakaan
Diar Kusuma Dewi seperti merasa tersambar petir mengetahui calon suaminya, Lettu TNI Angga Pradipta tewas karena mobilnya ditabrak Kereta Api
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Lettu TNI Angga Tewas Sehari Jelang Nikah, Calon Istri Rasakan Ini 1 Jam Sebelum Kekasih Kecelakaan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Diar Kusuma Dewi seperti merasa tersambar petir mengetahui calon suaminya, Lettu TNI Angga Pradipta tewas karena mobilnya ditabrak Kereta Api Barang Semen Holcim, Jumat (23/8/2019).
Pasalnya, Diar Kusuma Dewi dan Angga Pradipta berencana untuk melangsungkan pernikahan pada Sabtu (24/8/2019).
Tak terbayangkan rasa sedih yang dirasakan Diar yang harus kehilangan calon suaminya jelang pernikahan yang sudah mereka rencanakan.
Undangan pun sudah tersebar dan tenda untuk resepsi pun sudah didirikan.
Kini, para tamu undangan yang datang bukannya memberi selamat melainkan mengucapkan bela sungkawa atas kepergian Angga Pradipta.
Dikutip dari Tribun Jateng, kecelakaan bermula ketika Lettu TNI Angga Pradipta pulang dari tugas dan dijemput oleh sang ayah, Wasto Haryo Susanto di Stasiun Kroya pada Jumat (3/8/2019) sekitar pukul 00.30 WIB.
Lantas, mereka berdua berangkat menggunakan mobil yang dikendarai ayahnya menuju rumahnya di Jalan Kantil No.32 RT 6 RW 2, Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
Saat turun dari kereta, Angga Pradipta sempat mengabari Diah kalau ia sudah sampai.
"Waktu perjalanan di kereta kita juga masih sempat Videocall juga.
• Sebulan Pasca Wisuda, Gadis Rembang Meninggal di Pelukan Kekasih, Foto Terakhir Pacar Jadi Isyarat
• Kronologi Ibu Muda Meninggal Dunia Setelah Melahirkan Bayi Seberat 4,7 Kg, Suami Ungkap Faktanya
• Polisi Tak Temukan Bukti Kekerasan Pada Kasus Meninggalnya Aurel
Dia lalu ketiduran hingga jam 00.00 WIB malam, lalu saya WA 'sudah sampai mana' terus dia balas 'Ini baru sampai yang', kata Diar yang selalu memantau kekasihnya Angga melalui pesan WhatsApp.
Namun, selepas pukul 00.00 WIB ternyata menjadi komunikasi terakhir mereka, karena chatting dari Diar sudah tidak dibalas lagi.
Diar menceritakan jika almarhum Angga saat itu sampai di stasiun Kroya.
"Saya kira waktu itu bercanda, karena sore hingga malam kita masih bercanda dan Videocall," ucap Diar.
Rupanya, sekitar pukul 01.00 WIB, Angga Pradipta dan ayahnya mengalami kecelakaan.
Mobilnya ditabrak Kereta Api Barang Semen Holcim saat melintas di perlintasan rel kereta di Desa Karangkandri, RT 5 RW 4, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.

Diar mendapat kabar kecelakaan itu dari adik korban.
Mendengar kabar tersebut Diar akhirnya langsung ke ruang IGD RSUD Kabupaten Cilacap.
Akan tetapi ketika sampai disana, Angga sudah tidak berada di ruang IGD tetapi sudah di ruang jenazah.
"Saya sudah seperti orang tersambar petir, bayangkan saja mas besok mau akad, pacarannya kita sudah 7 tahun," ungkap Diar berlinang air mata.
Alami Hal Ini 1 Jam Sebelum Kejadian Kecelakaan
Firasat akan kepergian sang kekasih sudah dirasakan oleh Diar semenjak malam.
Dia merasa ada sesuatu yang aneh dan tidak nyaman ketika Angga sampai di stasiun Kroya.
"Selepas itu saya tidak bisa tidur sama sekali, saya mau akad nikah tetapi kenapa saya tidak senang.
Semestinya hari ini saya mau akad, tetapi Jumat nya dia malah meninggal.
Padahal dia sudah senang sekali dan sangat antusias pulang karena akan nikah," ungkapnya.
Antusiasme almarhum Lettu TNI Angga Pradipta untuk menikah memang sangat nampak.
Mengingat pekerjaan dia sebagai anggota TNI di Medan membuat waktu bertemu dengan sang pujaan hati sangat terbatas.
Almarhum bahkan juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya.
Termasuk untuk biaya pernikahan dan persiapan pesta pernikahan dengan konsep 'Pedang Pora'.
Kronologi Kecelakaan
Dikutip dari Tribunjateng, peristiwa kecelakaan terjadi di Desa Karangkandri, RT 5 RW 4, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
Saat itu, Angga sedang berada dalam mobil toyota Avanza yang dikemudikan sang ayah, Wasto Haryo Susanto (50).
Ketika melintas di perlintasan rel tanpa palang pintu, mobil mereka langsung ditabrak Kereta Api barang Semen Holcim.
Akibat dari kecelakaan tersebut, Angga dan ayahnya mengalami luka berat.
• Fakta Sebenarnya Video Polisi Berkelahi dengan TNI di Aceh, Tonton Sampai Habis !
• Kisah Gagal Nikah Yusuf dengan TKI Taiwan, Kini Muncul Klarifikasi Herawati Kesal Disebut Menipu
Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Cilacap untuk mendapatkan perawatan intensif.
Nahas, Lettu Angga Pradipta tewas dalam perjalanan menuju RSUD Cilacap.
Sementara sang ayah masih menjalani perawatan intensif karena mengalami luka cukup berat.
Kasatlantas Polres Cilacap, AKP Ahmad Nur Ari, saat dihubungi Tribunjateng.com mengatakan TKP kejadian memang tidak dilengkapi dengan palang pintu kereta.
"TKP berada di perlintasan rel tanpa palang pintu," katanya Jumat (23/8/2019).
Korban Angga Pradipta saat ini sudah dimakamkan di rumah duka di Jalan Kantil No.32 RT 6 RW 2, Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.

Korban mengalami luka parah di bagian kepala belakang, pendarahan di beberapa bagian tubuh dan patah tulang.
Sementara itu kondisi mobil Toyota Avanza mengalami kerusakan pada bagian body sebelah kiri yang hancur.
Lampu bagian depan kiri hancur serta roda sebelah kiri pecah.
Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Supriyanto membenarkan adanya kecelakaan KA di km 8+650 antara stasiun Karangkandri-Kesugihan, Cilacap.
Menurutnya, masinis KA sudah memberikan semboyan 35 atau klakson.
• 10 Tahun Jadi TKW dan Baru Pulang ke Kampung Halaman, Elvi Gagal Menikah Usai Lebaran
• Dua Sejoli Ini Gagal Menikah, Keluarga Umumkan Lewat Spanduk, Minta Orang-Orang Baca Al-Fatihah
Namun pengemudi tidak mendengar, sehingga kecelakaan akhirnya terjadi.
"Sebenarnya lintasan itu dijaga sukarelawan dari Pemkab Cilacap," katanya.
Namun dari pihak KAI tidak mengetahui secara persis pada saat kejadian ada sukarelawan yang menjaganya atau tidak.
Kronologi kejadian bermula pada saat mobil Toyota Avanza melaju dari arah Selatan ke arah Utara.
Sesampainya di lokasi perlintasan rel kereta tanpa palang pintu, di saat yang bersamaan datang dari arah Barat ke arah Timur melaju kereta api Holcim.
Karena posisi mobil yang sudah dekat dengan perlintasan rel kereta api, maka terjadilah kecelakaan lalu lintas tersebut.
Sang Ayah Keletihan
Calon Istri Angga, Diar menceritakan jika Angga saat itu Jumat (23/8/2019) sampai di stasiun Kroya.
Dia kemudian dijemput oleh ayahnya, Wasto Haryo Susanto menggunakan kendaraan Toyota Avanza R 9503 K.
Sekira pukul 01.30 WIB keduanya pergi meninggalkan stasiun Kroya untuk pulang ke rumah mereka yang berada di Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.

Namun, berdasarkan informasi dari Diar ayah dari Almarhum Lettu Angga saat itu dalam kondisi kelelahan.
Mengingat sebelumnya ayah dari almarhum sempat mengirim surat undangan untuk keluarga yang berada di daerah Majenang.
"Bapaknya kebetulan habis mengantar undangan dari Majenang, karena Sabtu kita akan akad jadi dia memberitahu saudaranya untuk datang," katanya.
Sang mempelai wanita, Diar mengetahui kabar duka tersebut dari adik korban yang memberitahukan jika korban dalam keadaan kritis.
Kisah cinta mereka sudah terjalin begitu lama
Benih-benih cinta itu tumbuh semenjak Diar lulus SMA dan Angga masih bersekolah di SMA Taruna Nusantara yaitu dari tahun 2013.
Sabtu (23/8/2019) seharusnya menjadi haru bahagia bagi Angga Pradipta dengan Diar Kusuma Dewi.
Nahas kebahagiaan itu berubah menjadi duka setelah Lettu Angga Pradipta mengalami kecelakaan hingga akhirnya meninggal dunia sehari menjelang hari pernikahan mereka.
Prajurit TNI itu sedianya akan menjalani ijab kabul dengan Diar Kusuma Dewi pada hari Sabtu di Rumah mempelai wanita yang berada di Gerumbul Karangpundung, RT 5 RW 4, Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.
Namun takdir berkata lain.
Angga meninggal setelah mobil yang ditumpanginya ditabrak kereta Api Barang Semen Holcim pada JUmat (23/8/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.
Tenda Dibongkar
Janur kuning itu tergeletak tak berdiri layaknya menjadi sebuah penanda pesta pernikahan impian.
Tenda yang sudah berdiri tegak berhias kain dominan putih dan cokelat keemasan kembali dibongkar.
Serangkaian hidangan pun sudah dipersiapkan untuk menjamu para tamu dan tetangga.

Kursi-kursi sudah tertumpuk rapi karena pesta sudah berakhir.
Pesta pernikahan ini diibaratkan seperti sebuah 'bunga yang layu sebelum berkembang'.
Padahal rencana indah membangun rumah tangga sudah di depan mata.
Pasangan kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 7 tahun itu rencananya akan melangsungkan akad nikah pada Sabtu (24/8/2019).
Keramaian orang berkunjung yang semula memberikan ucapan selamat atas pernikahan, seketika berubah menjadi ucapan bela sungkawa.
Rumah mempelai wanita yang berada di Gerumbul Karangpundung, RT 5 RW 4, Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas masih di datangi sejumlah kerabat yang prihatin atas kejadian tersebut.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ TribunJateng/ Permata Putra Sejati)