Viral Paman Gendong Jenazah Keponakan karena Ditolak Gunakan Ambulans, Walikota Tangerang Bereaksi
Kemudian tak lama kemudian ada pengendara mobil yang bersedia mengantarkan pria dan jenazah bocah tersebut
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kondisi Rumah Husen, Jenazah Bocah yang Dibopong Paman karena Ditolak Gunakan Ambulans Puskesmas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Video paman bopong jenazah keponakannya viral di media sosial
Paman gotong jenazah keponokan jalan kaki dari Puskesmas Cikokol, Tangerang pada Jumat (23/8/2019)
Jenzah yang digotong merupakan Muhammad Husen (9)
Dalam video terlihat Husen digotong pria berjalan kaki menuju ke jembatan penyeberangan
Kemudian tak lama kemudian ada pengendara mobil yang bersedia mengantarkan pria dan jenazah bocah tersebut
Pria yang menggotong jenazah bocah itu bernama Supriadi (40)
Supriadi merupakan paman Husen

Supriadi tinggal di Kampung Kelapa Indah, Cikokol, Kota Tangerang
Supriadi menceritakan mendapat kabar Husen hanyut di Sungai Cisadane sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (23/8/2019)
"Saya dapat info jam 15.00 WIB. Sampai di sana korban sudah ditemukan," kata Supriyadi.
Supriadi mengaku menduga Husen sudah tak lagi bernyawa
Namun Supriadi memutuskan untuk memastikannya dengan membawa Husen ke Puskesmas Cikokol
• Viral Video Ayah Gendong Jenazah Anaknya Karena Ditolak Gunakan Ambulans, Ini kata Dinkes Tangerang
• Terungkap Alasan Pria Pura-Pura Mati di Sampang, Minta Dijemput Ambulans Hingga Dinasihati Kiai
• Selama Arus Mudik Lebaran 2019, Dinkes Kota Bogor Siagakan Ambulans di Terminal Baranangsiang
Supriadi lantas membawa Husen ke Puskesmas Cikokol mengendarai sepeda motor
"Dia (dokter Puskesmas) bilang, 'Pak saya cuma bisa berusaha'. Saya bilang enggak apa-apa, kalau emang enggak ketolong emang sudah takdir," ujar Supriadi dikutip dari Kompas.com
Ternyata benar saja, nyawa Husen tak bisa tertolong
Saat itu ada satu unit ambulans di Puskesmas Cikokol

Namun sayang, mobil ambulas di Puskesmas Cikokol sesuai standard operational procedure ( SOP ) tidak bisa digunakan untuk mengangkut jenazah
Supriadi yang pernbah berkerja sebagai satpam rumah sakit memahami kondisi tersebut
Lantas pihak Puskesmas Cikokol memberi solusi berupa nomor telepon layanan ambulans gratis
"Nah. dia (puskesmas) ngasih solusi (diberikan) nomor-nomor yang bisa dihubungi buat ambulans (jenazah)," tutur Supriadi.
Namun saat menghubungi salah satu dari nomor yang diberikan, Supriadi mengalami kesulitan lain.
• Mobil Ambulans yang Akan Membawa Jenazah Ibu Ani ke TMP Kalibata Sudah Disiapkan
• Pengakuan Sopir Mobil Ambulans Berlogo Partai Gerindra, Belum Tahu Siapa yang Menyuruhnya
• Polisi Sebut Massa yang Ricuh di Jakarta Diduga Bayaran, Temukan Amplop dan Ambulans Berisi Batu
"Saat saya nelpon diterima, diangkat 'selamat sore bapak dengan ambulans gratis kota Tangerang ada yang bisa saya bantu'. Saya lagi ngomong katanya sinyalnya putus-putus," ujatnya.
Supriadi pun berupaya mencari lokasi yang sinyalnya baik, namun tetap operator mengatakan hal yang sama.
Tiga kali ia gagal menghubungi nomor tersebut.

Supriadi pun mencoba nomor-nomor lain yang diberikan pihak puskesmas, namun tidak ada yang tersambung.
Akhirnya ia meminta bantuan pihak puskesmas menghubungi kontak ambulans tersebut.
Tetapi pihak puskesmas juga kesulitan menghubunginya.
"Karena makin sore ya udah saya putuskan, saya tanya saudara saya yang lagi nungguin bisa enggak bawa jenazah pakai motor, bisa kata dia. Ya udah akhirnya saya bawa," ucap Supriadi.
Pihak puskesmas sempat menahan Supriadi yang hendak menggotong keponakannya dengan berjalan kaki.
Namun Supriadi yang ingin segera menguburkan Husen tetap pergi.
Saat hendak menaiki jembatan penyeberangan orang, seorang warga yang melintas kemudian menawarkan diri mengantarkan Supriyadi beserta jenazah Husen.
Tiba di rumah pukul 18.00 WIB, dibantu oleh warga sekitar jenazah Husen langsung dimandikan dan dishalatkan.
Barulah pada pukul 22.00 WIB, jenazah Husen dimakamkan oleh keluarga.
Ambulans bukan untuk jenazah
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dr Liza membenarkan bahwa ada aturan yang melarang ambulans di puskesmas dipakai untuk mengantarkan jenazah.
"Iya, ambulansnya yang Puskesmas Cikokol 119 lho, bukan ambulans biasa. Di dalamnya itu ada alat kesehatan, ventilitator, oksigen segala macam. Jadi kalau mau dipakai buat jenazah pun itu harus dikeluarin, kan enggak mungkin itu nempel," ucapnya ketika dihubungi terpisah.
Liza mengatakan pihaknya akan menjelaskan terkait SOP ambulans dan alternatif yang bisa dipakai untuk jenazah, Senin (26/8/2019) besok.
"Besok jam 10.00 WIB ya. Kita cerita, jadi ambulans tuh sebenarnya pelayanan gimana," tuturnya.
Kondisi Rumah Husen
Akun Instagram memposting tiga foto saat melayat ke rumah Husen
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah melakukan takziah ke rumah Husen
Kondisi rumah Husen tak terlalu besar
Tampak pula ruangan di rumah Husen terbilang kecil
"Takziah ke keluarga Almarhum ananda Husein Dan menyampaikan permohon maaf atas kekurangsigapan petugas puskesmas,
saya juga memberikan teguran langsung Serta memerintahkan pembenahan pada SOP pelayanan di Dinas Kesehatan terutama Puskesmas untuk mengedepankan hal-hal yang bersifat gawat darurat atas dasar kemanusiaan." tulis keterangan postingan akun Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah