Jenazah Terpanggang Dalam Mobil

Tangis Ibu Kandung Dana Pecah di Depan Liang Lahat : Semoga Allah Selalu Menjaga Kamu Ya Nak !

Heni Handayani ibu kandung M Adi Pradana alias Dana sempat menulis postingan di media sosial sebelum anaknya tewas dibunuh.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase/TribunJakarta/Annas Furqon
Heni Handayani ibu kandung M Adi Pradana alias Dana tak kuasa menahan tangis saat pemakaman putranya di TPU Jeruk Purut. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aksi pembunuhan keji terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan putranya, M Adi Pradana alias Dana menyisakan duka mendalam bagi Heni Handayani.

Heni Handayani ibu kandung M Adi Pradana yang juga istri pertama Pupung Sadili tak kuasa menahan tangis saat jenazah kedua orang yang dicintainya dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jumat (30/8/2019) lalu.

Isak tangis pecah saat jenazah Pupung Sadili dan M Adi Pradana dimasukan ke liang lahat.

Dari video yang dimiliki TribunnewsBogor.com, wanita yang mengenakan jilbab warna hitam itu harus ditenangkan sanak saudaranya saat proses pemakaman berlangsung.

Bahkan, Heni Handayani nyaris pingsan di pinggir makam Pupung Sadili dan putranya.

Heni Handayani seolah tak menyangka bahwa sosok penting dalam hidupnya harus menjadi korban pembunuhan keji Aulia Kesuma, istri muda Pupung Sadili.

Geram Akan Pengakuan Aulia Kesuma, Kakak Korban Ungkap Sifat Pupung: Semoga Tuhan Membalas

Dilansir dari Kompas.com, ibu kandung Dana tak kuasa menahan tangis.

Detik detik pemakaman Edi Chandra Purnama alias Pupung dan Muhammad Adi Pradana di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019)
Detik detik pemakaman Edi Chandra Purnama alias Pupung dan Muhammad Adi Pradana di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019) (KOMPAS.com/WALDA MARISON)

Bibirnya nampak bergetar menahan tangis sambil sesekali mengucapkan shalawat, namun tanpa suara.

Jenazah Pupung Sadili pun diangkat dari peti dan dimasukan pertama kali ke liang kubur.

Setelah itu, barulah jenazah Dana yang menyusul sang ayah masuk ke dalam.

 Hasil Forensik Jasad Terpanggang dalam Mobil di Cidahu - Obat Tidur di Pupung, Alkohol di Urine Dana

 Aulia Kesuma Akhirnya Buka Suara, Ungkap Alasan Punya Utang Rp 10 Miliar: Saya Ingin Bunuh Diri Saja

Kedua jenazah dimakamkan dalam satu liang lahat yang sama.

Pemakaman Pupung dan Dana, korban pembuhan oleh istri mudanya, di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019)
Pemakaman Pupung dan Dana, korban pembuhan oleh istri mudanya, di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019) (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Sesekali Heni Handayani berhenti menumpahkan tanah, tangannya sibuk mengusapkan air mata di pipinya dengan tisu.

Tanah pun mulai penuh, papan nisan telah ditancap.

Bunuh Dana Tak Dipaksa Aulia Kesuma, KV Simpan Sakit Hati pada Saudara Tiri, Lontarkan Ini di Medsos

Namun Shalawat tidak henti dilantunkan ustadz dan para peziarah lainya.

 RS Polri Periksa Dugaan Racun pada Tubuh Pupung Sadili dan M Adi Pradana

 Rayuan Maut Aulia Kesuma Pada Pupung Sadili, Suami Luluh Diajak ke Ranjang Usai Minum Jus Obat Tidur

Hingga pada saat keluarga menaburkan bunga di tempat peristirahatan Pupung Sadili dan Dana, isak tangis juga masih terdengar.

Sosok ibu kandung Dana selama ini memang tak pernah terekspos.

Seolah masih syok dengan kabar meninggalnya sang anak kandung, Heni Handayani nyatanya masih menguatkan diri untuk datang ke pemakaman Pupung Sadili dan Dana.

Sosok Heni Handyani yang ternyata ibu kandung Dana rupanya sempat membagikan momen bahagianya bersama sang putra kesayangan.

Melalui laman media sosialnya, Heni tampak mengunggah potret kebersamaannya dengan Dana.

Dana dan ibu kandungnya
Dana dan ibu kandungnya (kolase facebook dan Instagram)

Heni Handayani yang mengenakan kerudung berwarna hitam pun terlihat semringah memeluk Dana.

Pun dengan Dana yang juga merangkul sang ibu kandung sambil mengacungkan jempolnya.

Potret kebersamaan Dana dengan sang ibu itu pun dilengkapi dengan pesan menyentuh dari heni.

Heni terlihat menuliskan doa untuk keselamatan Dana.

"Semoga Allah selalu menjaga kamu ya nak...," tulis Heni.

Istri pertama Pupung Sadili tulis pesan menyentuh untuk Dana
Istri pertama Pupung Sadili tulis pesan menyentuh untuk Dana (Facebook ibu kandung Dana)

Pengakuan Istri Pertama Jadi Kunci Polisi Tahu Skenario Aulia Kesuma Bunuh Suami dan Anak Tiri

Polisi tak butuh waktu lama untuk mengungkap skenario Aulia Kesuma membunuh suaminya dan anak tirinya itu.

Mulanya, pihak kepolisian menangkap Aulia Kesuma beberapa saat setelah ditemukannya jenazah Pupung Sadili dan M Adi Pradana pada Minggu (25/8/2019) di Cidahu, Sukabumi.

Polisi mengetahui informasi awal soal Aulia Kesuma dari istri pertama Pupung Sadili.

Hal itu disampaikan langsung Kapolda Jabar, Irjen Rudy Sufahriadi.

Pihaknya mendapatkan informasi awal dari kepimilikan nomor pelat mobil yang terbakar bersama Pupung Sadili dan M Adi Pradana.

"Kita dapat alamat korban, ketemu istri pertama korban dari situ kita tahu korban punya istri kedua," katanya seperti dilansir TribunnewsBogor dari YouTube tvOne, Rabu (28/8/2019).

Deretan Fakta Istri Muda Bakar Suami dan Anak Tiri
Deretan Fakta Istri Muda Bakar Suami dan Anak Tiri (kolaseTribunnews.com dan Facebook)

Polisi kemudian menemukan Aulia Kesuma dan langsung melakukan pemeriksaaan.

"Kita menanyakan kepada istri kedua, kita cek, berada di mana ibu malam kejadian," katanya.

 Ayah Tiri Aniaya Bayi 15 Bulan, Danis Curhat Tak Tahu Suami Kasar: Kenal 4 Hari Langsung Nikah Siri

Menurutnya, saat itu Aulia Kesuma tak dapat menjawabnya dengan baik.

"Sehingga penyidik memeriksa lebih dalam lagi akhirnya ibu terungkap bahwa melakukan pembakaran," terangnya.

"Kita berhasil juga menemukan anaknya di salah satu rumah sakit di Jakarta dengan luka bakar 30 persen," tambah Rudy.

Seperti diketahui, anak kandung Aulia Kesuma, Geovanni Kelvin (23) ikut terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.

Geovanni Kelvin berperan membunuh M Adi Pradana atas perintah Aulia Kesuma.

"Istri korban (AK) menyuruh anaknya si K itu untuk memberi minuman keras kepada korban dengan inisial D. Akhirnya D mabuk dan enggak sadar, kemudian dibekap," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Tak hanya itu, Geovanni Kelvin juga berperan membakar jenazah Pupung Sadili dan M Adi Pradana atas perintah Aulia Kesuma.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved