Jenazah Terpanggang Dalam Mobil
Aulia Sempat Mengaku Yatim Piatu dan Sebut Kelvin Keponakan, Kakak Ipar: Kita Dibohongi 10 Tahun
Aulia Kesuma rupanya mengaku yatim piatu dan Kelvin adalah keponakannya kepada keluarga Pupung Sadili, 10 tahun ini ia menyimpan kebohongannya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Aulia Kesuma sempat stres dan memiliki niat untuk bunuh diri karena harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta per bulan.
Aulia Kesuma telah berhutang ke dua bank sejak tahun 2013. Uang hasil pinjaman itu digunakan untuk membuka usaha restoran.
• Sebelum Sewa Pembunuh Bayaran, Aulia Sempat Santet Pupung Sadili hingga Cari Senjata Api
• Geram Akan Pengakuan Aulia Kesuma, Kakak Korban Ungkap Sifat Pupung: Semoga Tuhan Membalas
Aulia Kesuma menambahkan, ia dan suaminya sering terlibat cekcok.
Salah satu sumber percekcokan adalah soal pergaulan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana.
"Bapak Edi selalu mem-protect kesalahan Dana. Dia enggak mau anaknya dianggap salah. Saya ngomong seperti ini bukan untuk membela diri, tapi tolonglah jangan judge (menhakimi) saya. Coba kalian menjadi saya satu hari saja, bagaimana rasanya," ujar Aulia Kesuma.
Ternyata Punya Orangtua
Orangtua Aulia Kesuma rupanya sempat berpesan agar anaknya itu bercerai saja dengan Pupung Sadili.
"Kemarin orangtua saya ngomong, harusnya kalau tidak kuat ditinggalin aja. Harusnya kalau enggak dilunasin cerai aja udah," kata Aulia Kesuma.
Sebab menurut orangtua Aulia Kesuma, Pupung Sadili pun tak setuju untuk menjual rumahnya untuk membayar utang.
Karenanya, orangtua Aulia Kesuma itu pun meminta kepada anaknya untuk meninggalkan Pupung Sadili saja.
"Udah enggak bisa padahal biarin aja mau rumah disita juga. Mau Pak Edinya teriak-teriak kayak apa juga ya udah ditinggalin aja, bukannya dihabisin," ungkap Aulia Kesuma seraya terisak.
Usai tampak terisak, Aulia Kesuma pun mengungkap rasa penyesalannya.
Bahkan sambil menghela napasnya, Aulia Kesuma pun mengaku ingin bunuh diri.
"Saya menyesal pak, saya rasanya pengin bunuh diri aja Pak," imbuh Aulia Kesuma. (*)