Presenter Bima Aryo Menyesal ART Tewas Diterkam Anjing, Merasa Ada Kelalaian dan Siap Tanggung Jawab
Bima Aryo disebut merasa bersalah dan menyesal atas insiden yang menimpa ARTnya. Bima Aryo siap bertanggung jawab.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Presenter Bima akan bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa asisten rumah tangga (ART) di rumahnya.
Seperti diketahui, ARTnya bernama Yayan (35) meninggal dunia setelah diterkam anjing miliknya berjenis Malinois.
Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (30/9/2019) di kediamannya Jalan Langgar Kelurahan Cilangkap.
Sahabat dekat Bima Aryo, Haikal pun menyampakan jika pria yang baru saja menikah telah menghubungi pihak keluarga Yayan.
Bima Aryo menyampaikan permintaan maafnya.
Tak hanya itu, Bima Aryo juga disebut telah memberikan konpensasi kepada keluarga korban.
"Suaminya sudah bisa menerima, sudah dikasih kompensasi dalam bentuk yang saya enggak bisa sebut. Jadi tanggung jawabnya bukan sekadar maaf doang," ujarnya seperti dilansir TribunnewsBogor dari TribunJakarta.
• Pembongkaran Bangunan Liar di Naringgul Puncak Akan Dilanjutkan Rabu Besok
• Kepergok Gandeng Mesra Cewek, Peluang Kristen Stewart Twilight Perankan Superhero Marvel Kandas
Haikal mencontohkan Bima Aryo siap menanggung kebutuhan hidup keluarga Yayan yang tercatat sebagai warga Kabupaten Cianjur.
Dia bahkan siap pasang badan untuk membuktikan Bima bertanggung jawab kepada keluarga Yayan yang suaminya juga bekerja jadi pembantu di rumah Bima.
"Bima akan tanggung jawab. Tadi saya pagi ngobrol sama dia, Bima bertanggung jawab. Dan saya bisa pertanggungjawaban omongan saya, nanti akan bisa dibuktikan kok," kata Haikal.

Bima Aryo merasa bersalah dan menyesal atas insiden yang menimpa Yayan.
"Dia (Bima) merasa bersalah, tetap bagaimana pun dia enggak merasa benar, dia merasa bersalah. Dia merasa ini satu kelalaian," kata Haikal di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2019).
Ia menambahkan jika saat ini Bima Aryo belum dapat memberikan keterangan.
Hal itu lantaran Bima Aryo masih sibuk mengurus keperluan pernikahan.
• Kasus Narkoba B.I Eks iKON Akan Diselidiki Ulang, Tagar #JusticeFor131 Jadi Trending di Twitter
• Bernasib Sama dengan Bima di Kisah KKN Desa Penari, Pria Ini Mengaku Kawin dengan Kuntilanak
"Dia enggak bisa tinggal (ada di rumah), itu sudah di luar unpredictablenya Bima lah. Dia menyesal, sebisa mungkin dia akan coba bertanggung jawab sepenuhnya," terangnya.
Sementara itu Bima Aryo mengaku banyak belajar dari musibah yang menimpa pembantu barunya yang baru dua minggu bekerja.
"Banyak sekali pelajaran, nanti harus kita share," kata Bima di kediamannya di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2019).
Saat Yayan digigit Sparta karena diminta memberi makan oleh ibu Bima, TD (72), Bima mengaku sedang tak berada di rumah.
Pasalnya Bima sedang sibuk mengurus pernikahannya dan baru mengetahui insiden yang membuat Yayan tewas kehabisan darah.
"Saya kemarin pribadi baru saja mengurus pernikahan, enggak ada di rumah sama sekali. Saya enggak tahu menahu, baru datang hari ini. Situasi sudah seperti ini," ujarnya.
Untuk sekarang Bima menyebut belum dapat memberi keterangan dan hanya bisa mempersilakan ketiga anjingnya dibawa Sudin KPKP Jakarta Timur.
Dia hanya menyampaikan bahwa musibah yang menimpa Yayan merupakan musibah bagi keluarganya dan warga sekitar.
"Ini tragedi bagi kita semua. Saya belum tahu informasinya, kalau sudah tahu info akan saya kabari," tuturnya.
Kronologi ART Tewas Digigit Anjing, Suami Korban Ungkap Permintaan Majikan ke Istri Sebelum Kejadian
Seorang asisten rumah tangga (ART) di Jakarta Timur meninggal dunia setelah digigit anjing majikannya.
ART bernama Yayan (35) sempat meminta tolong saat digigit anjing milik majikannya.
Saat itu, sebetulnya Yayan enggang memenuhi keinginan majikan perempuannya, TD (72).
Yayan diketahiu baru dua minggu bekerja sebagai ART.
Ia bekerja bersama suaminya di rumah tersebut.
"Tolong bu, tolong bu," jerit Yayan (35) minta tolong setelah diterkam Sparta, anjing ras Malinois Belgia, Jumat (28/8/2019) malam.
Beberapa menit sebelumnya, Yayan yang baru dua minggu bekerja sebagai asisten rumah tangga sebenarnya enggan memenuhi keinginan TD.
Rumah TD yang berpagar tinggi selalu terkunci dari dalam.
Sehari-hari Sparta selalu berkeliaran di halaman rumahnya yang lapang di Jalan Langgar 04/RW 04 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Setelah pintu kandang dibuka, Sparta langsung memburu Yayan dan menerkamnya.
Ia terluka parah karena gigatan Sparta di leher, payudara dan punggung.
• Kepanikan Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Truk Tabrak Mobil Sampai Terbakar
• Korban Selamat Kecelakaan Maut Tol Cipularang: Teman Suami Telepon, Mobil Sudah Saling Tubruk
Tak lama sang majikan membawa Yayan ke Rumah Sakit Adhyaksa, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, tapi sudah meninggal.
Lutfi (25), warga sekitar sempat mendengar jeritan Yayan minta tolong pukul 18.30 WIB.
"Pembantunya teriak minta tolong," ungkap Lutfi, "Warga sempat mau melihat ada apa, tapi karena pintu rumah terkunci jadi enggak bisa," kata Lutfi.
Selain jeritan Yayan, warga juga mendengar Sparta menggeram.
Warga tak dapat berbuat banyak karena pagar rumah TD terkunci dan terdapat fiber di pagar yang menghalangi pandangan mereka.
Pantauan TribunJakarta.com, di depan pagar rumah TD tertulis peringatan, "Awas!!! Ada Anjing Galak," disertai foto anjing bertaring runcing.
"Kita curiga anjing itu gigit orang lagi, tapi karena enggak melihat jelas kita enggak tahu pasti."
"Warga baru tahu pembantunya digigit pas dibawa ke rumah sakit," ia menambahkan.
Kesaksian Suami Korban
Enjang menyesalkan majikannya, TD, memerintahkan Yayan membuka kandang Sparta. Padahal, Sparta baru dimasukkan ke kandang.
Menurut cerita Enjang, istrinya saat itu diminta membuka kandang dan memberi makan Sparta.
"Bukan karena kelaparan, habis makan kok anjingnya," ungkap Enjang saat mengambil jenazah istrinya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/9/2019).

Saat istrinya diterkam Sparta, Enjang sedang bertugas membersihkan rumah majikannya.
"Kondisinya saya lagi di atas. Majikan saya pulang, dibukain pintu sama istri saya. Terus dia (TD) bilang, 'Yan itu tolong bukain kandangnya (Sparta), kasihan sudah lama (dikandangin). Begitu," ujar Enjang menirukan ucapan TD.
Menurut Enjang, Sparta biasanya memang dilepas main di halaman, dari siang sampai sore.
"Pas Magrib dimasukin lagi ke kandang. Enggak tahu kenapa minta dikeluarin, padahal baru saja dikandangin," sesal Enjang.
Dia menduga Yayan diterkam karena belum dikenal betul Sparta.
Dia membenarkan warga sekitar yang mendengar jeritan Yayan saat diterkam berupaya menolong, namun tak bisa berbuat karena pagar terkunci.
"Karena itu gelap kandangnya, jadi mungkin disangkanya orang lain. Ya saya agak ngeri juga, warga lain juga sama pada takut. Habis terlepas langsung dibawa ke rumah sakit," lanjut Enjang.
Enjang sudah melaporkan majikannya ke polisi dan dibenarkan Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid.
"Sudah dilaporkan melalui Kanit Serse, suaminya yang melaporkan. Mereka suami istri kerja di situ," kata Abdul.
Enjang melaporkan TD karena tak terima sang istri tewas mengenaskan.
Menurut Abdul, anggota keluarga lainnya tak menutup kemungkinan jadi tersangka bila ikut lalai memelihara Sparta.
Sementara ini TD belum berstatus tersangka, namun polisi berdasar hasil penyelidikan awal mendapati ada dugaan kelalaian yang menyebabkan Yayan tewas.
"Ada enggak izin-izinnya? Walaupun belum tersangka ada kemungkinan tersangkanya bertambah," sambung Abdul.
(TribunnewsBogor.com/TribunJakarta.com)