Breaking News

Mahasiswa S2 ITB Muhtar Amin Tewas Gantung Diri di Kosan, Sempat Curhat Depresi: Aku Takut Sendirian

Muhtar Amin, mahasiswa S2 ITB ini diketahui tewas gantung diri di kusen pintu kamar indekosnya di Sekeloa, Coblong, Kota Bandung.

Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
NET
ILUSTRASI : Gantung diri 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang Mahasiswa S2 ITB bernama Muhtar Amin ditemukan tewas gantung diri di kamar kosannya yang ada di Bandung, Selasa (3/9/2019) sore.

Saat itu, temannya merasa curiga karena adanya penampakan tali biru yang ada di pintu kosan Muhtar Amin.

"Bunuh diri dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar kostnya. Diketahui oleh temannya yang curiga melihat ada tali tambang biru terlilit di kusen pintu," kata Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJabar.

Diketahui, Muhtar Amin ini baru berusia 25 tahun dan sedang menempuh program magister di ITB jurusan Mikro Elektronik.

Ia merupakan warga Mojoloran, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Linkedin dan Instagram pribadinya, Muhtar Amin baru saja wisuda S1 pada bulan Juli 2018 dengan mengambil jurusan Teknik Elektro.

Tak lama setelah itu, Muhtar Amin pun langsung meneruskan kuliah S2-nya.

Ketika ditemukan gantung diri di pintu kosannya, terungkap bahwa Muhtar Amin ini mengalami masalah dalam hidupnya. Ia Depresi.

Hal tersebut terungkap dari secarik surat kontrol yang ada di kamar indekosnya.

Surat tersebut dari bagian kejiwaan Rumah Sakit Melinda 2.

Mahasiswa S2 ITB Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga karena Depresi

Jelang 10 Muharram, Ini Jadwal Puasa Sunnah - Bacaan Niat dan Keutamaannya

Soal Depresi yang diidap Muhtar Amin pun sempat ia curahkan ke dalam akun blog pribadinya pada November 2019.

Bahkan, dituliskan Muhtar Amin pada April 2018 sempat mendatangi psikolog untuk konsultasi masalah depresinya.

"Depresi. Aku pernah merasakan Depresi. April 2018 lalu aku ke psikolog mengikuti konseling karena Depresi. Aku merasakan Depresi dan terus berpikir untuk bunuh diri," tulisnya.

sosok Muhtar Amin di kaun Linkes Link
sosok Muhtar Amin di akun Linkedin

Setelah konsultasi ke psikolog, Muhtar Amin merasa tak sedepresi dulu.

Namun ia mengaku tidak tahu jika suatu saat nanti ia malah nekat bunuh diri dengan cara melompat dari gedung, gantung diri, atau mengiris urat nadi di tangannya.

"Aku sudah tidak merasa sesedih April 2018 lalu. Namun bagaimana aku bisa tahu? Bagaimana aku tahu kalau nanti malam, atau besok, atau lusa aku tidak akan melompat dari gedung atau menggantung diri atau memutus nadi. Bagaimana aku bisa tahu?

Aku tidak tahu," tulis Muhtar Amin.

Sinopsis Ishq Subhan Allah Episode 52 Rabu September 2019, Serial India di ANTV

Akan tetapi, Muhtar Amin mengurungkan niatnya itu karena ia melihat kedua orangtuanya yang selalu ada di sisinya.

Tak hanya itu, Muhtar Amin juga mengungkapkan bahwa dirinya ini adalah sosok yang tak pandai bergaul.

Ia pun mengaku ketakutan ketika berada di tengah kesendirian.

Apalagi ketika depresinya kembali melanda. Ia takut sendirian

"Dalam hidupku aku bukanlah orang yang punya banyak teman. Aku tidak pandai bergaul. Keberadaan sesorang dan ketiadaan sesorang sangat berarti bagiku. Maka dari itu aku takut.

Aku takut kalau selama ini aku terlalu clingy kepada orang-orang yang mengenalku. Aku takut sendirian. Ketika aku Depresi aku merasa sangat sendirian. Tidak ada yang dapat aku ajak curhat. Tidak ada yang dapat aku peluk. Tidak ada yang bilang kepadaku kalau dia mengerti dan mau menenangkanku," tulis Muhtar Amin.

Ilustrasi Gantung Diri
Ilustrasi Gantung Diri (Tribunnews.com/Ilustrasi)

"Saat aku Depresi aku merasakan ketiadaan itu jauh lebih baik dari pada keberadaan. Setiap waktu yang berlalu terasa menusuk. Pekerjaan semuanya tertunda. Apapun tidak ingin dilakukan. Yang diinginkan adalah ketiadaan.

Aku masih merasa aku tidak benar-benar sembuh dari Depresi. Kalau Depresi itu dianalogikan sebagai ruangan aku sekarang hanya berhasil keluar dari ruangan itu. Sangat mungkin aku untuk kembali ke ruangan itu bahkan terjerumus ke dalam sumurnya yang dalam," tulisnya lagi.

Setelah itu, Muhtar Amin sempat mengungkapkan bahwa ia akan berjuang untuk melawan depresinya.

Hal itu akan ia lakukan untuk keluarga dan teman-teman yang selama ini sudah mendukungnya.

"Maka ketika ada temanku yang Depresi aku ingin berusaha membantunya. Apalagi kalau teman itu adalah orang yang paling aku sayangi. Temanku, kamu tidak perlu khawatir. Kita akan lalui ini bersama-sama. Bukankah ini menakjubkan? Aku dan kau adalah makhluk yang sangat kompleks. Namun kita dapat bertemu dalam waktu dan tempat yang dekat seperti ini! Apabila keajaiban itu ada bukankah inilah keajaiban. ;)," pungkasnya.

Setelah tulisan ini dibuat, beberapa bulan kemudian, Muhtar Amin nekat melakukannya, yakni gantung diri.

Butuh Waktu 5 Hari untuk Pemeriksaan DNA 2 Jasad Korban Kecelakaan Tol Cipularang

Sosok yang Berprestasi

Di kampusnya, Muhtar Amin dikenal sebagai mahasiswa berprestasi.

Bahkan berdasar rekam jejak pendidikannya, Muhtar Amin telah berprestasi sejak kecil.

Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Miming Miharja, menyebut bahwa indeks prestasi kumulatif (IPK) pada studi S2-nya, Muhtar Amin mendapat angka hampir sempurna.

"IPK S2 (Pascasarjana) almarhum juga mencapai 3.88 skala 4.0, anaknya pandai dan sangat rajin ya. Jadi dalam konteks kinerja belajar mestinya tidak ada masalah, karena baik-baik saja ya," ujar Miming menjelaskan.

ilustrasi
ilustrasi ()

Bahkan sejak SD, Muhtar Amin sudah mengikuti Olimpiade Sains Nasional di bidang IPA.

Karena prestasi itu aku mendapatkan beasiswa di SMP di Semarang.

Setelah lulus SMP, Muhtar Amin melanjutkan sekolah SMA di Turki.

Cari Tempat Sepi, Pria Ini Berhubungan Intim di Dalam Angkot, Tak Sadar Direkam, Videonya Nyebar

Kronologi Kejadian

Seorang Mahasiswa S2 ITB itu temukan meninggal gantung diri di kamar indekosnya.

Hal ini pertama kali diketahui temannya. Kecurigaan sang teman bermula dari sebuah tali.

Ada tali tambang biru yang menarik perhatian teman Muhtar Amin.

Tali tersebut tampak terlilit di kusen pintu.

"Diketahui oleh temannya yang curiga melihat ada tali tambang biru terlilit di kusen pintu," Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar

Kemudian, sang teman memberitahu teman lainnya.

Akhirnya mereka pun berusaha mendobrak pintu kamar Muhtar Amin.

Kala itu, Selasa (3/9/2019) sore, mereka kesulitas mendobrak pintu.

Ternyata tubuh korban berada di balik pintu tersebut.

Tak kehabisan akal, mereka pun membawa gunting untuk melepas tali tambang tersebut.

"Korban terlepas dari tali ikatan jatuh ke bawah dalam posisi terlentang," kata Auliya Djabar.

Saat ditemukan, Muhtar Amin sudah meninggal dunia.

Namun, tubuhnya disebut masih segar saat ditemukan.

"Bunuh diri dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar kostnya," katanya.

Polisi memprediksi korban belum lama meninggal setelah ditemukan.

Jasad korban langsung dibawa ke rumah sakit, yakhi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved