Muhtar Amin Mahasiswa S2 ITB Tulis Soal Kehampaan Sebelum Gantung Diri, Sosoknya Pandai dan Rajin

Muhtar Amin ditemukan tewas gantung diri di kusen pintu kamar indekosnya di daerah Sekeloa, Kota Bandung, Selasa (3/9/2019).

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Tribunnews.com/Ilustrasi
Ilustrasi Gantung Diri 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Muhtar Amin (25) mahasiswa S2 ITB yang meninggal gantung diri merupakan sosok yang aktif menulis di sebuah blog.

Tak jarang ia mengunggah suatu tulisan seperti puisi di blog pribadinya.

Muhtar Amin ditemukan tewas gantung diri di kusen pintu kamar indekosnya di daerah Sekeloa, Kota Bandung, Selasa (3/9/2019).

Menrut Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Miming Miharja, Muhtar Amin adalah satu diantara mahasiswa berprestasi di kampus ITB.

Dikatakannya, indeks prestasi kumulatif (IPK) pada studi S2-nya, Muhtar mendapat angka hampir sempurna.

"IPK S2 (Pascasarjana) almarhum juga mencapai 3.88 skala 4.0, anaknya pandai dan sangat rajin ya. Jadi dalam konteks kinerja belajar mestinya tidak ada masalah, karena baik-baik saja ya," terang Miming, Rabu (4/9/2019) seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunJabar.com.

Ia pun tak menyangka jika Muhtar Amin meninggal dunia gantung diri.

Miming berpendapat bahwa ada beberapa keluhan atau permasalah yang tengah dihadapi Muhtar Amin.

Bau Barbeque Masuk ke Rumah dan Ganggu Tidurnya, Wanita Ini Laporkan Tetangga ke Polisi

Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Simon McMenemy Sebut Timnas Indonesia Siap Hadapi Malaysia di SUGBK

Hal itu berdasarkan tulisan Muhtar Amin dalam blog pribadinya.

"Tapi kalau dipelajari dari blog pribadinya almarhum, dia punya cukup banyak sahabat," katanya

"Terindikasi ada beberapa keluhan-keluhan (di blog pribadinya) tapi yang wajar seperti biasa, tidak ada yang menduga bisa bertindak sejauh itu," tambahnya.

FOLLOW:

Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunnewsBogor.com, Muhtar Amin terakhir mengunggah tulisaanyna pada 3 Maret 2019 lalu.

Muhtar Amin mengunggah sebuah puisi berjudul Terpisahkan oleh Ruang dan Waktu.

Download (Unduh) Lagu Dangdut Koplo Populer 2019, Gudang Lagu MP3 Nella Kharisma Hingga Via Vallen

Jeritan Hati Warga Naringgul Puncak, Rumah Tak Berizin Dibongkar Tanpa Relokasi

Puisi tersebut seolah menggambarkan kehidupan seseorang yang kesepian.

Berikut puisi yang diunggah Muhtar Amin di blog pribadinya:

"aku di sini
menatap layar handphone
mengetik sembari minum teh

tujuh orang duduk di depanku
tujuh orang duduk di belakangku

terasa hampanya hidup ini
begini-begini saja

malam ini harus membuat laporan
mengerjakan tugas
besok dan lusa ada ujian

apa yang sedang kamu lakukan?

aku seperti orang gila
berbicara dengan yang tak berupa
bertanya kepada yang tak ada

aku ragu
antara kita terpisahkan oleh ruang dan waktu
atau kamu sebetulnya memang tak ada

Bandung
03 Maret 2019"

Untuk diketahui, Muhtar Amin ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 17.15 WIB.

Video Demonstran Debat Panas dengan Gubernur Edy Rahmayadi, Padahal Sudah Diancam Akan Diperkarakan

Telusuri Peran Veronica Koman, Polda Jawa Timur Gandeng BIN hingga Interpol

Muhtar Amin ditemukan saksi yang curiga melihat tali tambang berwarna biru terlilit di kusen pintu kamar korban.

Saat itu, pintu tak bisa terbuka lantaran terganjal badan korban.

"Terlihat korban sudah dalam keadaan tergantung membelakangi pintu," ujar Kapolsek Coblong AKP Auliya Djabar seperti diwartakan Kompas.com.

TONTON JUGA:

Saksi la ntas berupaya memotong tali dengan gunting hingga korban terlepas.

Warga langsung masuk dan melaporkannya ke polsek setempat.

Video Putri Sri Sultan Hamengku Buwono Naik Becak dari Kantor Ayahnya, GKR Bendara: Aku Terciduk

4 Tips Membuat Wajah Tampak Lebih Muda, Lakukan Facial Secara Rutin

Menurut Auliya, tidak ada bekas kekerasan fisik di tubuh korban.

Namun, polisi menemukan surat dari sebuah rumah sakit di Kota Bandung.

"Ditemukan surat kontrol dari RS Melinda 2 kejiwaan menerangkan bahwa korban mengalami depresi," ujarnya.

Sosok Muhtar Amin dimata warga

Diwartakan TribunJabar, Dadang Margana (47) mengaku tak menyangka, Muhtar Amin (25) yang ditemuinya pada Selasa (3/9/2019) pagi, akan gantung diri pada sore harinya.

Ketua RT 4/5, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung itu sempat bertemu mahasiswa S2 ITB, Muhtar Amin.

Pada Selasa pagi, Muhtar Amin melintas di depan rumah Dadang.

Senyuman tersimpul di wajah Muhtar.

Ia melempar senyum tersebut kepada Dadang.

Dadang mengatakan, Muhtar memang jarang bicara.

"Paling hanya senyum-senyum saja," kata Dadang Margana kepada TribunJabar.id, Rabu (4/9/2019) di rumahnya.

Rumah Dadang ternyata berada persis di samping kanan kontrakan yang sempat dihuni Muhtar Amin.

Karena itu, ia kerap melihat Muhtar Amin saat hendak bepergian.

Pernah suatu hari, ia bertanya saat Muhtar keluar rumah.

Dadang bertanya, "Mau ke mana dek?"

Kata Dadang, Muhtar hanya menjawab, "ke depan pak."

Seperti biasa, Muhtar Amin menjawab seraya tersenyum.

Meski irit bicara, mahasiswa jurusan micro electronic itu rajin ke masjid.

"Kalau di masjid, salatnya sering di belakang saya," ujar Dadang.

Muhtar tingal di sebuah rumah kontrakan.

Di rumah kontrakan itu, ada lima kamar yang dihuni mahasiswa.

Sementara, satu kamar lagi kerap jadi tempat istirahat pemiliknya yang datang dua kali dalam sepekan.

(TribunnewsBogor.com/TribunJabar.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved