Jenazah Terpanggang dalam Mobil
Cerita Penangkapan 3 Pembantu Aulia Kesuma, Polisi Harus Jalan 5 Jam ke Lokasi Persembunyian
Ketiga pembatu Aulia Kesuma ini diduga turut serta dalam pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung dan putranya M Adi Pradana alias Dana.
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Cerita Penangkapan 3 Pembantu Aulia Kesuma, Polisi Harus Jalan 5 Jam Menuju Lokasi Persembuyiannya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polisi akhirnya berhasil menangkap 3 (tiga) orang pembantu Aulia Kesuma alias AK.
Ketiga pembatu Aulia Kesuma ini diduga turut serta dalam pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung dan putranya M Adi Pradana alias Dana.
Ketiga pembantu Aulia Kesuma ini diketahui menghilang setelah kematian Pupung Sadili dan M Adi Pradana.
Ketiganya yakni RSJ (35), warga Desa Way Galih, Tajung Bintang, Lampung Selatan; SO (19), warga Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberrejo, Tanggamus; dan KA (43), warga Desa Way Galih, Tajung Bintang, Lampung Selatan.
Seperti diketahui, jasad Pupung Sadili dan putranya M Adi Pradana ditemukan terpanggang di dalam mobil di daerah Cidahu, Sukabumi beberapa waktu lalu.
Korban Pupung Sadili dan M Adi Pradana tewas dibunuh oleh pembunuh bayaran suruhan istri korban yakni Aulia Kesuma.
Setelah kedua korban diketahui tewas, jasadnya kemudian dibakar di dalam mobil utuk mengilangkan jejaknya.
Perburuan ketiga pembatu Aulia Kesuma ini cukup menguras tenaga petugas.
Sebab, untuk mencapai lokasi persebunyian ketiganya ini polisi harus berjalan kaki selama 5 jam.
Ketiganya diketahui bersembunyi diatas gunung untuk menghindari kejaran dari petugas.
Namun, pada Kamis (5/9/2019) dini hari, ketiga orang pembantu Aulia Kesuma ini berhasil diamakan polisi.
• Istri di Riau Sewa Pembunuh Bayaran Hingga Suaminya Tewas, 2 Eksekutornya Cuma Dibayar Rp 100 Ribu

Penangkan ketiganya pun melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Tim Tekab 308 Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung bersama Reskrimum Polda Metro Jaya.
Ketiganya diamankan di lereng gunung Dusun Tebak Cengkeh, Desa Telanai, Kecamatan Banding Agung, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Pol Barly Ramadhany mengatakan, pihaknya membantu Polda Metro Jaya untuk menangkap ketiga pelaku.
"Memang anggota kami membackup dan membantu Polda Metro Jaya untuk menangkap tiga pelaku terkait pembunuhan di Lebak Bulus dan dibakar di Sukabumi," terangnya Kamis siang dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Lampung.
Lanjutnya, sebelumnya dua pelaku telah diamankan di Lampung Tengah.
"Dan kemudian dikembangkan lagi ditangkap tiga orang di Oku Selatan," tuturnya.
• Rekonstruksi Pembunuhan Pupung dan Dana, Aulia Kesuma Beli Obat Tidur & Handuk untuk Eksekusi Suami
Kombes Pol Barly Ramadhany melanjutkan, tim gabungan ini memang telah mengikuti ketiga pelaku selama tiga hari.
Aktivitas ketiga pelaku dipantau oleh tim yang ditugaskan dilapangan.
Menurutnya, untuk menuju lokasi penangkapan, petugas harus menempu perjalanan selama 5 jam.
Sebab, medan yang dilintasi merupakan daerah pegunungan.
"Da mendapati di OKU Selatan, anggota menuju kesana memakan waktu lima jam ke TKP karena daerah pegunungan dan tadi pagi jam 6 mereka turun dengan membawa tersangka," tuturnya.
Barly menambahkan, ketiganya saat ini dibawa menuju ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan proses selanjutnya.
"Jadi satu perempuan, dua pria," imbuhnya.
Pengakuan Ak
Tersangka pembunuhan Aulia Kesuma (AK) mengaku lega usai menghabisi nyawa suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).
Aulia Kesuma merasa lega karena rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, justru disita oleh bank guna melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.
Sebelum disita, Aulia Kesuma diketahui harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta setiap bulannya.
Pengakuan itu disampaikan Aulia dalam wawancara kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
"Maksudnya lega itu, iya saya sempat mengucapkan alhamdulillah dalam hati. Akhirnya, saya lepas dari utang yang benar-benar menghimpit saya, yakni Rp 200 juta per bulan," kata Aulia Kesuma disambut gelengan kepala penyidik yang mendengar pengakuannya mengutip Kompas.com.
• Pembunuh Bayaran Kesurupan Depan Anak Aulia, Jus Istri Muda Bikin Pupung Sadili Lemas di Kamar

Aulia Kesuma mengaku sempat merasa stres dan berencana bunuh diri karena harus membayar cicilan tersebut.
Ia memberanikan diri untuk meminta suaminya, Edi, menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus.
Nantinya, uang hasil penjualan rumah itu akan digunakan untuk membayar utang.
Kendati demikian, permintaan Aulia Kesuma itu ditolak oleh Edi.
Atas penolakan tersebut, Aulia merasa sakit hati dan mulai merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya pada Juli 2019.
Ia berharap, rumahnya dapat disita oleh bank setelah menghabisi nyawa Edi dan anak tirinya, Dana.
"Saya pikirannya waktu itu simpel (sederhana) saja. Dengan Pak Edi enggak ada (meninggal), Dana enggak ada, rumah itu bisa disita bank dan sisanya (uang) juga enggak banyak," ucapnya.
"Setelah itu, saya bisa hidup damai dengan Rena (anak Edi dan Aulia)," imbuh Aulia.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi akan mengagendakan pemeriksaan kejiwaan Aulia terkait pernyataan pelaku.
"Tentunya memang dibutuhkan penyidik, akan kami lakukan segera ya, untuk pemeriksaan psikologi AK," ungkap Argo.
• Ibu Tiri Jadi Tersangka Utama Pembunuhan Ayah & Anak, AK Serang Korbannya yang Sudah Tewas
• Geram Akan Pengakuan Aulia Kesuma, Kakak Korban Ungkap Sifat Pupung: Semoga Tuhan Membalas

Untuk diketahui, mulanya rencana jahat Aulia untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dilakukan dengan cara disantet.
Aulia meminta bantuan santet dari suami mantan asisten rumah tangganya yang berinisial RD.
Ia bahkan memberikan uang bayaran senilai Rp 40 juta kepada RD.
Kendati demikian, rencana santet itu tak mampu menghabisi nyawa Edi dan Dana.
Oleh karena itu, Aulia langsung beralih ke rencana kedua pembunuhan dengan cara ditembak menggunakan senjata api.
Aulia kembali meminta bantuan RD untuk mencarikan senjata api sekaligus pembunuh bayaran.
Rencana kedua itu kembali gagal karena Aulia tak mampu membeli senjata api senilai Rp 50 juta.
Setelah dua rencana sebelumnya gagal, Aulia pun memutuskan membunuh Edi dan Dana dengan cara diracun dan dibakar.
• Pengakuan Aulia Kesuma Bikin Jengkel Keluarga, Kakak Kandung Pupung Ungkap Sifat Korban Sebenarnya
Aulia Kesuma meminta bantuan anaknya, KV, dan dua pembunuh bayaran berinisial S dan A untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
Edi dan Dana pun dibunuh dengan cara diracun menggunakan 30 butir obat tidur jenis vandres.
Setelah diracun, keduanya dibekap di rumahnya di Lebak Bulus.
Kedua korban kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat oleh Aulia dan KV, untuk dibakar di dalam mobil.
KV hingga kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur karena terkena luka bakar saat berusaha membakar ayah tirinya yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.
Selain Aulia dan KV, polisi telah menangkap S dan A, pembunuh bayaran untuk membunuh Edi.
Kedua pembunuh bayaran itu ditangkap di Lampung Timur, Lampung oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya dibantu Polda Lampung.
Keempat tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.(*)
(TribunnewsBogor.com/Tribun Lampung/Kompas.com)