Jenazah Terpanggang dalam Mobil
Aulia Kesuma Ngaku Kelabakan Bayar Utang Rp 10M, Perusahaan Tempat Bekerjanya Tak Ditemukan
Menurut pengakuan Aulia Kesuma, hanya dirinya saja yang dibebankan untuk melunasi semua utang Rp 10 M sejak tahun 2013. Pupung malah ongkang kaki
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang istri muda bernama Aulia Kesuma diketahui membunuh Edi Chandra Purnama alis Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana (Dana) bermotif karena utang piutang.
Utang senilai Rp 10 M tersebut melilit keluarga Aulia Kesuma dan Pupung Purnama, sejak tahun 2013.
"Saya melakukan pembunuhan masalah utamanya utang, utangnya Rp 10 miliar dari dua bank, " kata Aulia Kesuma dikutip dari tayangan Kompas TV.
Utang di dua bank tersebut atas nama Aulia Kesuma.
Pasalnya menurut Aulia Kesuma, nama Edi Chandra Purnama sudah diblack list oleh bank.
"Utang atas nama saya, karena nama pak Edi sudah diblack list sejak tahun 2013, memang tidak langsung Rp 10 miliar, itu semua ada tahapannya," kata Aulia Kesuma.
• Lakukan 58 Adegan, Aulia Kesuma Meradang ke Dua Eksekutor: Jangan Belaga Bego, Saya Juga Bisa Marah
• Sering Tak Disadari, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Membahayakan Kesehatan !
Alhasil, Aulia Kesuma mengaku bahwa hanya dirinya saja yang dibebankan untuk melunasi semua utang tersebut.
Sementara Pupung Sadili tak pernah berbuat banyak, hanya ongkang kaki.
"Pak Edi tau masalah tapi pak Edi selalu minta saya untuk menyelesaikan utang itu selama 5 tahun, dia gak mau tau gimana caranya. Dia pernah bilang ke saya sial nikah sama saya karena asetnya bakal tersita, saya udah bingung," kata Aulia Kesuma.

Beberapa cara dilakukan Aulia Kesuma untuk melunasi utang tersebut.
Tidak hanya pakai kartu kredit, Aulia Kesuma juga mengaku membayar utang ke bank menggunakan uang hasil gadai mobil anaknya.
"beberapa bulan terakhir saya bayar bunga bank pakai kartu kredit, pakai mobil anak saya yang digadai, pinjam sama kakak saya supaya rumah itu tidak tergadai," kata Aulia Kesuma.
Bahkan, Aulia Kesuma sempat meminta agar menjual rumah di Lebak Bulus. Namun Pupung Sadili menolak keras.
"aset cuma dua rumah itu, saya minta baik -baik ke pak Edi, tolong rumah sebelah dijual supaya bisa hidup damai tidak punya utang, 'apa-apaan sih lu main jual aset gua aja, enak aja lu, kalau lu punya utang yang lu tanggung jawab', dia sama sekali gak merasa, dia sebagai suami tanggung jawabnya apa," kata Aulia Kesuma masih terus menangis.
• Seorang Polisi Ditemukan Tewas dengan Kepala Tertembus Peluru, Diduga Bunuh Diri
• Download Lagu & Video Klip I Love You 3000 Stephanie Poetri, Gudang Lagu MP3 Stephanie Poetri
Setelah itu, Aulia Kesuma sempat buka usaha warteg atau restoran di daerah blok M atas saran dari Pupung Sadili.
Namun untuk membuka usaha tersebut, Aulia Kesuma disuruh untuk meminjam dana pinjaman.
"Saya sempat buka usaha di Blok M. Pak Edi yang minta untuk biaya restorannya, pak Edi tidak bisa mengajukan pinjamannya," kata Aulia Kesuma.
Tak cukup berhutang untuk biaya buka restoran, Aulia Kesuma pun diberi beban untuk menggaji karyawan seniali Rp 50 juta.
"Ada orang restorannya tau kok bahwa memang yang minta utang karena gak bisa lagi bayar gaji karyawan Rp 50 juta setiap bulan," tambah Aulia Kesuma.

Namun sang suami, Pupung Sadili malah tak pernah membantunya bekerja.
Edi Chandra Purnama atau Pupung Sadili ini menurut Aulia Kesuma hanya menikmati uang pinjaman tersebut dengan cara duduk manis di rumah tak pernah bantu bekerja.
"Pak Edi tuh gak pernah kerja nanti tolong saya mohon orang yang pernah kerja sama saya bantu saya untuk jadi saksi selama ini selama menikah tidak pernah bekerja yang cari uang itu saya," kata Aulia Kesuma sambil menangis.
"Setiap hari dia duduk manis di rumah, makan, pegang handphone pergi sana sini sama temannya," tambahnya masih sambil menangis.
• Polisi Usut Kasus Pelecehan Seksual pada Wanita di Persimpangan Bekasi Square
• Polisi Todong Tetangga di Tangerang, Tetap Ditahan Meski Sudah Damai
Sebelum terjerat utang dan beralih profesi buka bisnis, Aulia Kesuma diklaim pernah bekerja di sebuah perusahaan bergengsi.
Melansir dari akun Facebook atas nama Aulia Mei Nie (Mei-Mei Auia Kesuma), ia pernah bekerja sebagai financial coordinator di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan dan energi.
Ia bekerja di 'PT. Bangun Energy Resources'.

Apakah benar Aulia Kesuma bekerja di perusahaan itu?
Seorang wartawan dari tayangan iNews mencoba untuk menelusuri latar belakang pekerjaan Aulia Kesuma.
Mulanya, ia mencari tahu lokasi tempat Aulia Kesuma bekerja sesuai informasi yang tertera di Facebook.
Menurut data di akun Facebook Aulia Kesuma, ia bekerja di PT. Bangun Energy Resources, namun sang wartawan tak bisa menemukan alamat perusahaan tersebut dari google maps.

Tak gentar, wartawan itu akhirnya mendapatkan informasi jika perusahaan yang dimaksud mungkin berada di Jalan Cilandak Kko, Jakarta Selatan.
Saat disambangi ke tempat yang dituju, perusahaan itu tak ditemukan.
Pencarian pun berlanjut dengan mencari perusahaan yang memiliki nama yang mirip di daerah Cilandak yaitu PT. Bangun Sarana Energi.
Lagi-lagi, keberadaan perusahaan itu sulit untuk ditemukan.
"Ini kalo gini dimana (sembari memperlihatkan titik di maps)?" tanya wartawan itu pada seorang warga sekitar.
"Ini kan ya, parkiran basament, dia (maps) bilang satu menit dari sini," tambahnya.
Setelahnya, sang wartawan kebingungan mencari lokasi perusahaan yang dimaksud. Ia juga mengaku kesulitan untuk menemukan informasi terkait PT Bangun Energy Resources.
Keberadaan PT Bangun Energy Resources hingga kini disebut masih misteri. (*)